Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Alternative Financing Model of Micro Small Medium Business (UMKM) Based on Productive Zakat by Amil Zakat Institution (LAZ) in Surabaya Maulana, Alfin; Rijal, Akmalur; Arifin, Sirajul
International Journal of Islamicate Social Studies Vol. 1 No. 2 (2023): November
Publisher : Nursyam Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62039/ijiss.v1i2.25

Abstract

This article discusses the problems that arise in micro, small, and medium enterprises (UMKM) in Indonesia in general, namely capital problems, income distribution, and the quality of the products offered. Which of these problems can reduce the productivity of UMKM and ultimately cannot guarantee the welfare of the local community. The research method used is a qualitative descriptive approach. The author looks at the existing problems and proposes solutions by optimizing the means of productive zakat funds that have been collected by the Amil Zakat Institute (LAZ). The distribution of productive zakat funds as a source of funding is the main instrument in this article. The financing and development of UMKM by the Amil Zakat Institution (LAZ) is a solution to the problems of UMKM that have been going on for so long. As the Amil Zakat Institution, LAZ will provide business capital from productive zakat funds, foster entrepreneurship, and human resources, as well as aid and control UMKM actors who have received capital from the Amil Zakat Institution (LAZ). The pattern for developing UMKM is through productive zakat funds that have been collected by the Amil Zakat Institution (LAZ) for UMKM. The author will describe the mechanism and role of the Amil Zakat Institution (LAZ) in distributing productive zakat funds so that through this they can overcome the problems of UMKM. Based on this thought, the output expected by the author is to improve product quality, good distribution, and prosperity for UMKM and ultimately be able to create better economic conditions for the community.
Strategi Entrepreneur KH Abdullah Mujib Hasan dalam Meningkatkan Value Santri Buana, Miftahal Anjarsabda Wira; ZA, Moh. Subhan; Rijal, Akmalur; Toha, Mohammad; Aryanto, Sherif Juniar
Akademika Vol 17 No 2 (2023): Akademika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/adk.v17i2.1835

Abstract

Selama ini kebanyakan pesantren hanya memposisikan dirinya sebagai institusi pendidikan dan keagamaan saja. Sedangkan belum banyak pesantren yang memposisikan dirinya dalam menyikapi berbagai persoalan sosial masyarakat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, timbul beberapa kecenderungan masyarakat dalam melihat posisi, fungsi, dan peran pesantren. Di satu sisi, ada yang menilai pesantren merupakan lembaga pendidikan yang hanya mampu mencetak alumni yang memiliki kemampuan agama tanpa kemampuan yang dibutuhkan pasar, khususnya tenaga kerja. Pandangan seperti ini yang menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan.Berangkat dari permasalahan diatas, maka penulis merasa tergerak untuk meneliti Strategi Entrepreneur  KH Abdullah Mujib Hasan Dalam Meningkatkan Value Santri Dalam hal ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan ataupun Pondok Pesantren lain dalam mengembangkan potensi santri, oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dan mengkaji lebih lanjut terhadap tema tersebut dan dituangkan dalam bentuk Jurnal Studi Multisitus Pondok Pesantren Darul Fiqhi LamonganBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :Strategi Entrepreneur KH Abdullah Mujib Hasan dalam meningkatkan value santri dengan dengan cara menanamkan mindset pentingnya menjadi seorang entrepreneur, menjadikan entrepreneur sebagai sarana dakwah.  Bentuk upaya yang dilakukan Kiai dalam meningkatkan value santri  ialah dengan memberi pelatihan  atau workshop wirausaha, Mengarahkan untuk berinteraksi langsung kepada teman-teman  yang sudah berhasil usahanya,  Menekankan untuk  berinovasi dalam berwirausaha, Menanamkan rasa tanggung jawab dalam berwirausaha,  menyediakan sarana dalam berwirausaha, Penanaman tauhid : usaha yang kita lakukan adalah kewajiban masing-masing tetapi hasilnya adalah haq Allah. Keberhasilan meningkatkan value santri  yang dilakukan Kiai dengan  peningkatan jiwa entrepreneurship santri berupa nilai-nilai ketauhidan untuk tidak bergantung pada makhluk, kemudian nilai pelayanan yang baik (akhlakul karimah), dan sikap saling tolong-menolong.Kunci : Entrepreneur, Kiai, Value Santri