**English**Divorce often involves complex factors that vary with individual circumstances. Beyond legal considerations governing the process, the development of the internet has introduced new dynamics, such as illegal online loans and online gambling, affecting marital stability. Legally, divorce impacts not only the husband and wife but also the children. Economically, divorce has significant effects, especially when one or both parties lack stable income. This study aims to analyze the phenomenon of divorce and its impact on children in the Religious Court of Tangerang City. The methods used include data collection and interviews with relevant stakeholders. Divorce data were obtained from the documents of the Religious Court of Tangerang City for the period 2021-2023. This study also employs the theory of legal certainty to assess the legal implications of divorce. The results show a significant increase in the divorce rate in the Religious Court of Tangerang City from 2021 to 2023, with divorce claims by the wife being the most common type. Contributing factors include economic issues, lack of effective communication, prolonged disputes, and domestic violence. The study emphasizes understanding the legal and economic implications of divorce for couples considering it. **Indonesia**Perceraian sering kali melibatkan faktor-faktor kompleks yang dapat bervariasi sesuai dengan situasi individu. Selain pertimbangan hukum yang mengatur proses perceraian, perkembangan internet telah membawa dampak baru dalam dinamika perceraian, seperti munculnya pinjaman online ilegal dan perjudian online yang dapat memengaruhi kestabilan hubungan suami istri. Dalam kajian aspek hukum, perceraian berdampak tidak hanya pada suami dan istri tetapi juga pada anak-anak. Secara ekonomi, perceraian juga memiliki dampak signifikan terutama ketika salah satu atau kedua belah pihak tidak memiliki penghasilan yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena perceraian dan dampaknya terhadap anak-anak di Pengadilan Agama Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Data perceraian diperoleh dari dokumen Pengadilan Agama Kota Tangerang selama periode 2021-2023. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan teori kepastian hukum untuk menilai implikasi hukum dari perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perceraian di Pengadilan Agama Kota Tangerang meningkat signifikan dari tahun 2021 hingga 2023, dengan kasus cerai gugat menjadi jenis perceraian yang paling umum. Faktor-faktor yang menyebabkan perceraian meliputi masalah ekonomi, kurangnya komunikasi efektif, perselisihan yang berkepanjangan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman dan kesadaran akan implikasi hukum dan ekonomi dari perceraian bagi pasangan yang mempertimbangkan untuk bercerai.