Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Pallangga: Journal of Agriculture Science and Research

Analisis Pendapatan Usaha Kopra Di Kelurahan Lamatewelu Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur Sili Sanga, Silvester Andreas Thomas; Azuz, Faidah; Alamsyah, Aylee Christine
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 1 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i1.4894

Abstract

This study aims to analyze copra business income in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency. Copra business is one of the important sectors that supports the local economy. This research was conducted from May to July 2024. The population in this study were 271 copra entrepreneurs, copra producers. The sample is part of the population that is the source of data in the study. The sampling technique used a random sampling method (Simple random sampling) of 10% with a total sample of 27 copra producers. Data collection was conducted through interviews with copra farmers, direct observation in the field and documentation studies related to prices and production costs. The results of the study showed that the income from the copra business in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency, obtained an average total cost incurred by copra producers of Rp. 6,750.00 kg and a total income of Rp. 9,877.00 / kg. So, the average income obtained by copra producers is Rp. 3,127.00 / kg in one production. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Usaha kopra merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian masyarakat setempat. Penelitian ini telah berlangsung pada bulan Mei sampai Juli Tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha kopra sebanyak 271 orang produsen kopra. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode pengambilan sampel secara acak (Simpel random sampling) sebanyak 10% dengan total sampel adalah 27 produsen kopra. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan terhadap usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, diperoleh total biaya rata-rata yang dikeluarkan produsen kopra sebesar Rp. 6.750,00 kg dan total penerimaan sebesar Rp. 9.877,00/kg. Maka, rata-rata pendapatan yang diperoleh produsen kopra sebesar Rp. 3.127,00/kg dalam satu kali produksi.
Persepsi Petani Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Padi Sawah Hamzah, Muh. Fitrah; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.4240

Abstract

Farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers are crucial to the success of rice farming groups. The purpose of this study was to determine farmers' opinions on the role of agricultural extension workers in the development of rice farming groups. To achieve this objective, the study was conducted in Belapunranga Village, Parangloe Subdistrict, Gowa Regency, involving 135 farmers. The research data was collected using the Likert scale technique. Based on the analysis using the Likert scale, it can be concluded that farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers in Belapunranga Village are categorized as satisfactory. Farmers are satisfied with the knowledge and guidance provided by agricultural extension workers. Persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pengembangan kelompok tani padi sawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapat petani terhadap peranan pernyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani padi sawah. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa dengan melibatkan 135 petani. Data penelitian ini menggunakan teknik skala likert. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis menggunakan skala likert maka dapat disimpulkan bahwa persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian di Desa Belapunranga dikategorikan memuaskan. Petani merasa puas dengan layanan pengetahuan dan pendampingan yang ddiberikan oleh penyuluh pertanian.
Saluran Distribusi Dan Margin Pemasaran Moke Maumere Di Kota Makassar Soi, Yohanes; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5704

Abstract

Due to its unique flavor characteristics and deeply held cultural values, moke as a traditional alcoholic beverage not only functions as a drink but also as a symbol of local identity overseas. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a medium of bonding and identity. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a means of bonding and identity. It is within this context that the study of Moke distribution and marketing finds its relevance. In order to maximize market potential, however, it is important for producers or distributors to understand and manage distribution channels effectively. This study aims to determine the distribution channel model and the amount of Maumere moke marketing margin in Makassar city using quantitative descriptive method. Respondents in this study were 10 moke traders from Maumere in Makassar city. The results showed that the distribution channel of moke maumere in Makassar city showed quite good effectiveness, although it was still faced with several obstacles. A profitable marketing margin of Rp.30,000 / 600ml bottle shows great potential for business development. Karateristik rasa yang unik dan nilai budaya yang dipegang teguh, moke sebagai minuman tradisional beralkohol tidak hanya berfungsi sebagai minuman tetapi juga sebagai simbol identitas daerah (Maumere) di perantauan. Hal ini menyebabkan perantau asal Maumere Nusa Tenggara Timur yang berdomisili di Kota Makassar selalu mengonsumsi Moke dari daerah asal mereka sebagai alat perekat dan identitas. Dalam konteks inilah studi tentang distribusi dan pemasaran Moke menemukan relevansinya. Namun untuk memaksimalkan potensi pasar, penting bagi produsen atau distributor untuk memahami dan mengelola saluran distribusi secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model saluran distribusi dan besarnya margin pemasaran moke maumere di kota Makassar dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pedagang moke asal Maumere di kota Makassar yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran distribusi moke maumere di kota Makassar menunjukan efektivitas yang cukup baik, meskipun masih dihadapkan pada beberapa kendala. Margin pemasaran yang menguntungkan yaitu sebesar Rp.30.000/ botol kemasan 600ml menunjukkan potensi besar bagi pengembangan usaha.
Strategi Pengembangan Usaha Kelapa Sawit Plasma Dan Mandiri Di Desa Kakullasan Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Bongga, Alfrian; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5723

Abstract

This study aims to determine the strategy in developing plasma and independent scheme oil palm businesses in Kakullasan Village, Tommo District, Mamuju Regency. Oil palm is one of the leading commodities that contributes to the regional economy and farmer welfare. This study uses a descriptive method with primary data collection through questionnaires, interviews, and observations and secondary data through government agencies. The population in this study were 25 oil palm farmers. Plasma farmers numbered 10 people, independent farmers numbered 13 people, and P+M numbered 3 people. The results of this study indicate that farmers who carry out extensification are plasma farmers with an average land area of plasma farmers that is larger than independent farmers; then plasma farmers become mixed farmers, namely independent plasma with an average land area of plasma farmers of 3 Ha; while independent farmers are 2.7 Ha and mixed plasma and independent farmers with an average land area of 4.8 Ha. Therefore, farmers who tend to do extensification are plasma farmers compared to independent farmers. Farmers who tend to do extensification will find it easier to increase their palm oil production because they are supported by a larger land area. Penelitian bertujuan untk mengetahui strategi dalam mengembangkan usaha kelapa sawit skema plasma dan skema mandiri di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, dan observasi serta data sekunder melalui instansi pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawit yang berjumlah 25 orang petani. Petani plasma berjumlah 10 orang, petani mandiri berjumlah 13 orang, dan P+M berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani yang melakukan ekstensifikasi adalah petani plasma dengan rata-rata luas lahan petani plasma yang lebih banyak dibandingkan petani mandiri; kemudian petani plasma menjadi petani campuran yaitu plasma mandiri dengan luas lahan rata-rata petani plasma yaitu 3 Ha; sedangkan petani mandiri 2,7 Ha dan petani campuran plasma dan mandiri dengan luas lahan rata-rata yaitu 4,8 Ha. Oleh karena itu, petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi yaitu petani plasma di banding petani mandiri. Petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi akan lebih mudah dalam meningkatkan produksi kelapa sawitnya karena didukung luas lahan yang lebih besar.
Analisis Keuntungan Pedagang Ternak Babi Di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara Kartoni, Desri Kartoni; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.2915

Abstract

Pigs are animals that are widely farmed and traded at the Bolu Animal Market, and are suitable for businesses in the Toraja community. This research was carried out with the aim of finding out the profits of pig traders at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency. This research was carried out at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency from April to May 2023. This sample was determined using a saturated sample. Respondents totaled 33 people. The research data consists of primary and secondary data. The results of the research show that the average total cost of pig traders at the North Bolu Animal Market is IDR 161,792,918/month and the average income of traders is IDR 189,839,394/month, as well as the average trader profit is IDR 28,046,476/month. Babi adalah hewan yang banyak diternakkan dan diperdagangkan di Pasar Hewan Bolu, dan cocok bagi usaha masyarakat Toraja tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besar keuntungan pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara pada bulan April sampai bulan Mei 2023. Penentuan sampel dilakukan secara sampel jenuh. Responden berjumlah 33 orang. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Utara sebesar Rp.161.792.918/bulan dan rata-rata penerimaan pedagang sebesar Rp.189.839.394/bulan, serta rata-rata keuntungan pedagang sebesar Rp.28.046.476/bulan.
Analisis Faktor-Faktor Preferensi Konsumen Dalam Memilih Produk Kopi Olahan Lokal Di Kota Makassar Mahendra, Anugerah Dwi; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3217

Abstract

Coffee is one of the commodities produced from the plantation subsector which is included in the agricultural sector, which makes a large contribution to the Indonesian economy, especially as a source of foreign exchange for the country.  This research aims to identify and analyze consumer preference factors in deciding locally processed coffee products in Makassar City. This research is located in Makassar City, South Sulawesi. The population in this study were 120 consumers from three coffee shops in Makassar City. The subjects in this study were consumers of Ngumpul Coffee, Ransum Café and Hub Coffee in Makassar City. The samples for each were 15 consumers who were respondents to the three coffee shops. The research data consists of primary data and secondary data. The results of this study concluded that the consumer preference factors were: (1) Consumer preference factors based on coffee quality in terms of coffee taste, the average respondent rated it as good quality, (2) The consumer preference factor based on the average coffee price of respondents assesses the good or affordable price category, (3) The consumer preference factor is based on the availability of coffee, the average respondent assesses the available coffee category, (4) Consumer preference factors based on the menu in terms of coffee menu variants, the average respondent considers it quite interesting, and (5) The consumer preference factor based on the atmosphere in terms of the convenience of the location to enjoy coffee, the average respondent assesses the comfortable atmosphere. Kopi merupakan salah satu komoditi yang dihasilkan dari subsektor perkebunan yang termasuk dalam sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia khususnya sebagai sumber devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor preferensi konsumen dalam memilih produk kopi olahan lokal di Kota Makassar. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 konsumen dari tiga Coffee Shop di Kota Makassar dengan subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen Kopi Ngumpul, Ransum Café, dan Kopi Hub di Kota Makassar. Adapun sampel masing-masing sebanyak 15 konsumen yang menjadi responden pada tiga Kedai Kopi (Coffee Shop). Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor preferensi konsumen adalah: (1) Faktor preferensi konsumen berdasarkan kualitas kopi dari segi cita rasa kopi rata-rata responden menilai dengan kategori berkualitas baik, (2) Faktor preferensi konsumen berdasarkan harga kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau cukup terjangkau, (3) Faktor preferensi konsumen berdasarkan ketersediaan kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau mudah didapatkan, (4) Faktor preferensi konsumen berdasarkan menu dari segi varian menu kopi rata-rata responden menilai kurang, dan (5) Faktor preferensi konsumen berdasarkan suasana dari segi kenyamanan lokasi menikmati kopi rata-rata responden menilai baik atau sangat nyaman.
Analisis Pendapatan Usahatani Rumput Laut Di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat Krisma, Darma; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3265

Abstract

Seaweed is one of Indonesia's leading commodities and continues to experience an increase in production every year, so the income of seaweed farming needs to be analyzed in order to find how much income the seaweed farmers get. This study aims to determine the income from seaweed farming in Takatidung village, Polewali Distriict, and Polewali Mandar Regency. To fulfill these objectives, this research was conducted in Takatidung Village, Polewali District, Polewali Mandar Regency, involving 36 seaweed farmers. The research data were analyzed using ccost analysis, revenue analysis, and the costs incurred by seaweed farmers are Rp. 4,863/kg with a total revenue of Rp. 17,000/kg, and the total income is Rp. 12,137/kg. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang terus mengalami peningkatan produksi pada setiap tahunnya, sehingga pendapatan usahatani rumput laut perlu dianalisis guna mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh petani rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan pada usahatani rumput laut di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan melibatkan 36 petani rumput laut. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis biaya, analisis penerimaan, dan analisis pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan petani rumput laut adalah Rp 4.863/kg dengan total penerimaan sebesar Rp 17.000/kg, dan total pendapatan adalah Rp 12.137/kg.
Analisis Dimensi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Petani Cengkeh Di Desa Lipulalongo Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah Aprianto, Moh. Yayan Rizky; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3320

Abstract

Discussing clove farmers is inseparable from the socio-economic dimensions of farmers, this can be used as a benchmark to see social status, production and income to be used as material for the development of farmer quality. The aim of this research is to determine the socio-economic dimensions of clove farmer households. This research was conducted in Lipulalongo Village, Labobo District, Banggai Laut Regency, Central Sulawesi Province from June to July 2023. Respondents in this study were clove farmers with a total of 43 farmers. The analysis used is descriptive qualitative analysis by explaining in depth matters relating to the socio-economic clove farmers. The results of this study are: on the social dimension, the age of the farmer is in the productive period, the education of clove farmers is in the tertiary education level, the ownership of productive trees is 25-199 trees, and the position of clove farmers in society is ordinary society with several farmers including in traditional figures, religious figures, and government figures. The economic dimension is in the form of farmers' income from clove production where the income of clove farmers is at a value of Rp. 1,000,000 – Rp. 20,000,000 per season harvest. Membahas tentang petani cengkeh tidak terlepas kaitannya dengan dimensi sosial ekonomi petani. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat status sosial, hasil produksi, dan juga pendapatannya untuk dijadikan bahan guna perkembangan kualitas petani. Tujuan Penelitian ini mengetahui dimensi sosial ekonomi rumah tangga petani cengkeh. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lipulalongo, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Juni – Juli 2023. Responden dalam penelitian ini yaitu petani cengkeh sebanyak 43 petani. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif dengan memaparkan secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan sosial ekonomi petani cengkeh. Hasil penelitian ini yaitu: pada dimensi sosial umur petani berada pada masa produktif, pendidikan petani cengkeh berada pada pendidikan tinggi sarjana, kepemilikan pohon produktif berjumlah 25 – 199 pohon, serta kedudukan petani cengkeh adalah masyarakat biasa dengan beberapa orang petani termasuk dalam tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemerintah. Dimensi ekonomi berupa pendapatan petani dari hasil produksi cengkeh, dimana pendapatan petani cengkeh berada pada nilai Rp.1.000.000 – Rp. 20.000.000 per musim panen.
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Teppo 1 Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang Hidayah, Azhaliyatul; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Salam, Suryawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3349

Abstract

The rice plant is one of the food ingredients that plays a very important role in the economy, namely as an ingredient to meet the basic needs of the community and as a source of livelihood for the community. Analysis of Rice Farm Income with the aim of knowing how much production costs are incurred and income obtained by rice farmers in Teppo 1 Village, Patampanua District, Pinrang Regency. This research will be conducted from June to July 2023. Samples were taken by 18 farmers.  The data analysis method uses quantitative descriptive analysis by calculating production costs, receipts, and farm income. The results of the analysis showed that the total receipts amounted to Rp. 33,575,060ha/m.t. The total production cost incurred amounted to Rp. 11,849,579ha/m.t. The amount of income is obtained from the difference between total revenue and total production costs, so that the income generated in this study amounted to Rp. 21,725,481ha/m.t. Tanaman padi merupakan salah satu bahan pangan yang memegang peranan sangat penting bagi perekonomian yaitu sebagai bahan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat maupun sebagai mata pencaharian masyarakat. Analisis pendapatan usahatani padi dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani padi di Desa Teppo 1, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023. Sampel diambil sebanyak 18 petani. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, serta pendapatan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penerimaan sebesar Rp.33.575.060/ha/m.t. Total biaya produksi yang dihasikan sebesar Rp.11.849.579/ha/m.t. Besarnya pendapatan diperoleh dari selisih total penerimaan dengan total biaya produksi, sehingga pendapatan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar Rp.21.725.481/ha/m.t.
Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung dari Benih Jagung Unggul dan Non Unggul Di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros Ahmad, Fadhia; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Salam, Suryawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3502

Abstract

Corn is the second most important food ingredient after rice. Efforts to increase corn production are by using seeds. This research was carried out with the aim of finding out how much income corn farming uses superior and non-superior corn seeds in Lokayya Hamlet, Tompobulu Village, Tompobulu District, Maros Regency. This research was conducted in Lokayya Hamlet, Tompobulu Village, Tompobulu District, Maros Regency in July 2023. Respondents consisted of 30 corn farmers. The data analysis method uses quantitative descriptive analysis by calculating production costs, revenues and farming income. The results of the analysis show that the total income from non-improved seed corn farming is IDR. 4,604,737/ha.m.t and superior seeds amounting to Rp. 6,225,448/ha/m.t. Jagung merupakan bahan pangan terpenting kedua setelah padi. Upaya dalam meningkatkan produksi jagung yakni dengan penggunaan benih. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan usaha tani jagung yang menggunakan benih jagung unggul dan non unggul di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan di Dusun Lokayya, Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada bulan Juli 2023. Responden terdiri dari 30 petani jagung. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usahatani. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pendapatan usahatani jagung benih non unggul sebesar Rp. 4.604.737/ha.m.t dan benih unggul sebesar Rp. 6.225.448/ha/m.t.