Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Innovation of Environmentally Friendly Solid Electrolyte Biobattery Based on Carrageenan and Rotten Tomatoes Widyaningsih, Mia; Abidin, Muhamad; Hafidh, Ashary Fathul; Murniati, Anceu; Ragadhita, Risti; Rizky, Karina Mulya; Mudzakir, Ahmad
ASEAN Journal of Science and Engineering Vol 4, No 1 (2024): AJSE: March 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ajse.v3i3.49681

Abstract

This research aims to create and evaluate the performance of environmentally friendly biobattery based on carrageenan and rotten tomatoes to reduce B3 waste. To make a biobattery based on carrageenan and rotten tomatoes, five ratios of carrageenan and rotten tomatoes mixtures were used with the composition of carrageenan values of 1, 2, 3, 4, and 5% for each type of battery. The parameters observed in this study were the potential difference, current strength, and stability of the biobattery. Carrageenan was added to prevent battery leakage and maintain battery stability. As a result, the biobattery has a potential difference value equivalent to a commercial battery, namely 1.5 V, but the current generated is still low. On the other hand, biobatteries can be applied to alarm clocks. The difference in carrageenan concentration has no significant effect on the value of potential difference, current strength, power, recharging ability, and application on wall clocks, as well as the stability of the biobattery. The experiment was carried out with the hypothesis that husk ash can absorb rotten tomatoes, preventing electrolyte leakage. However, the resulting biobattery is still leaking. After that, we modified it again by using electrolytes made from rotten tomatoes and coconut dregs, but the leakage was still the same. Therefore, the biobattery made from a combination of carrageenan and rotten tomatoes was assumed to keep the battery more stable and prevent leakage. This research was expected to contribute to the development of environmentally friendly batteries to reduce B3 waste, along with the increasing need for batteries in the era of industrial revolution 4.0.
PENGEMBANGAN SEKTOR KEPARIWISATAAN YANG BERKELANJUTAN MELALUI INTEGRATING CIRCULAR ECONOMY DI DESA WISATA POLOSIRI Violinda, Qristin; Prabowo, Heri; Setyorini, Noni; Drifanda, Valdian; Abidin, Muhamad; Aeni Dieka Prahesti, Ely; Ardisa Lestari, Dwi; Nur Aini, Dwi; Roki Putra, Adimas; Jannah, Miftakhul
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v%vi%i.%p

Abstract

Di bidang pariwisata, Desa Polosiri masih menghadapi masalah yang belum terselesaikan. Secara khusus, (1) desa belum memanfaatkan potensi ekonomi pariwisata Trabas; (2) belum ada rencana induk tata ruang kawasan desa wisata; (3) tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk memasarkan desa wisata secara efektif; dan (4) tidak memiliki pengetahuan manajerial untuk mengawasi desa wisata. Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Sejahtera dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKD) yang mewakili masyarakat Desa Polosiri menjadi mitra sasaran kegiatan. Dengan menerapkan teknologi tepat guna (TTG) untuk mengintegrasikan ekonomi sirkular, kami memberikan jawaban atas kesulitan Desa Polosiri. Rencana induk lokasi akan memandu penempatan tempat wisata dan toko oleh-oleh. Sementara itu, situs web dan e-commerce akan digunakan sebagai bagian dari strategi pemasaran untuk menarik pengunjung wisata. Para manajer juga akan menerima pelatihan tentang diversifikasi bisnis dan manajemen untuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan pariwisata. Proses pelaksanaan kegiatan dimulai dengan (1) berkolaborasi dengan organisasi daerah (kepala dinas perdagangan, kepala desa) untuk mengumpulkan data tentang potensi di wilayah tersebut; (2) bekerja sama dengan mitra untuk mengartikulasikan masalah dan menawarkan jawaban atas masalah yang dihadapi; dan (3) menganalisis kebutuhan. Nilai ekonomi usaha mikro di Desa Polosiri yang sebelumnya hanya bernilai 45% dapat meningkat menjadi 80% sebagai hasil dari layanan ini, sedangkan untuk menarik minat pengunjung wisata, strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan situs web dan e-commerce. Selain itu, pelatihan mengenai diversifikasi usaha dan manajemen baik untuk usaha pariwisata maupun produksi juga akan diberikan kepada pengelola. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan (1) melakukan koordinasi dengan institusi daerah (kepala desa, kepala dinas perdagangan) untuk mendapatkan data potensi daerah (2) melakukan koordinasi dengan mitra untuk merumuskan permasalahan dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi (3) analisis kebutuhan. Hasil dari pengabdian ini dapat meningkatkan nilai ekonomi usaha mikro desa polosiri yang sebelumnya hanya mencapai 45% meningkat menjadi 80%.