Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI PROMOSI SEKOLAH MASTER INDONESIA MELALUI VIDEO PROFIL BERBASIS GRAPHIC ANIMATION Heksariani, Hesty Gaitsha; Ananto, Purnomo
XXX-XXX
Publisher : Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jip.v3i1.93

Abstract

Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi telah berkembang sedemikian pesat terutama pada bidang multimedia.Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang interaktif dan informatif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, gambar, dan video yang digunakan untuk keunggulan bersaing. Multimedia merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempermudah menyampaikan informasi serta mampu menghasilkan sesuatu menjadi lebih komunikatif. Berbagai informasi ditawarkan dalam bentuk multimedia, salah satu penerapannya adalah video profile.
STUDY PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA DIBIDANG INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA Ananto, Purnomo
XXX-XXX
Publisher : Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jip.v4i1.89

Abstract

Fokus utama studi ini adalah menyajikan hasil rekonstruksi pemikiran penulis tentang pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education Approach) dalam Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Sumberdaya Manusia Industri Kreatif di Indonesia. Hal ini didasarkan pada permasalahan utama yang ada yatitu adanya kesenjangan antara apa yang nyata ada, dengan kerangka konseptual yang ada (Das Sein dan Das Solen). Dalam konteks penelitian ini, kenyataan yang diungkapkan adalah permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia kontemporer yaitu globalisasi dan minimnya lapangan kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif guna merekonstruksi pemikiran (Konstruktivisme) pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan karakter dalam pendidikan kewarganegaraan, dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti mengandalkan sebanyak mungkin pandangan responden yang digali secara mendalam untuk mengeksplorasi dan menemukan rekonstruksi pemikiran yang tepat. Data dikumpulkan melalui: (1) Studi literatur; (2) wawancara mendalam dari pelaku atau praktisi dan dari penerima mata kuliah, serta pelaku industri kreatif; (3) observasi lingkungan penelitian dan perilaku responden, data kemudian diolah melalui proses reduksi, analisis dan penyajian secara kualitatif. Simpulan penelitian ini antara lain adalah: (1) Transmisi nilai kewarganegaraan atau sistem sosial dalam institusi pendidikan dilakukan oleh pendidikan kewarganegaraan. Transmisi tersebut meliputi pendidikan karakter dan kecakapan berwarganegara. Pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang secara holistik membingkai kemampuan seorang warganegara dalam berkontribusi terhadap sistem sosial di negaranya; (2) Sebagai bingkai yang holistik dalam membentuk kemampuan seorang warganegara dalam berkontribusi terhadap sistem sosialnya, pendidikan kewarganegaraan harus mampu membentuk karakter dan kecakapan hidup yang dibutuhkan dalam pengembangan sumber daya manusia; (3) Pendidikan Kecakapan hidup (Soft Skills) dalam Pendidikan kewarganegaraan yang merupakan fondasi dasar bagi pembentukan karakter bangsa yang cerdas, baik dan kreatif adalah, merupakan bagian yang sangat penting digunakan sebagai pendekatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan tuntutan perubahan di era industri kreatif ini. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini nampaknya diperlukan komitmen dari komunitas ilmiah pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dalam upayanya menjawab tantangan globalisasi memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks globalisasi. Metode pembelajaran kedepan harus mulai lebih banyak melibatkan peserta didik secara aktif dan aplikatif, antara lain melalui pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Ananto, Purnomo
XXX-XXX
Publisher : Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jip.v3i1.94

Abstract

Pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah pendidikan yang mampu membangun karakter yang baik sebagai warga negara yang disertai dengan pendidikan yang melatih kemampuan bersaing dalam persaingan internasional melalui kreativitas fisik dan mental yang mampu menanggapi perubahan yang terjadi. Kebutuhan ini hanya dapat terjawab jika sistem pendidikan mampu menciptakan saling keterkaitan antara kurikulum yang dipelajari untuk menunjang tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila, yang melekat pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang SMP/MTs, yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembelajaran dengan pendekatan pendidikan kecakapan hidup, akan menjadi alternatif yang sangat menjanjikan, karena yang semula proses pembelajaran berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. Artinya sekarang guru harus lebih banyak mendengarkan peserta didiknya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi, serta bermain peran (Role Play). Fungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi para peserta didiknya. Melalui pendekatan ini pula dari satu arah menuju interaktif, artinya saat ini harus terdapat interaksi yang cukup antara guru dan peserta didik dalam berbagai bentuk komunikasinya. Guru harus berusaha membuat kelas semenarik mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang dipersiapkan dan dikelola.
PEMBUATAN VIDEO INFOGRAFIS UNTUK PROMOSI KOMUNITAS FAKTABAHASA BOGOR Leni, Leni; Ananto, Purnomo
XXX-XXX
Publisher : Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jip.v3i2.95

Abstract

The era has been moving forward nowadays. No more boundaries in eachcountry caused by limitless of information, therefore must be a unifier. The one is language. In this writing, the writer wants to promote a creation to support society, especially young people, to get more knowledge about learning international languages beside national language. And it will be bundled in the Faktabahasa Bogor Community. All information exists in the creation of infographic video. With any graphic asset, all compiled together to make people interested to watch, so the meanings can be conveyed as well to the audience. Through this creation become one important thing to promote Faktabahasa Bogor Community in order to be more known by people. The result will published on social media to reach scope widely.
PENGARUH P5 TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MURID SMA: SEBUAH STUDI KUANTITATIF DI JAKARTA TIMUR Ananto, Purnomo; Dwilanisusantya, Carissa; Andriyana, Andriyana
Jurnal Suluh Pendidikan Vol 13 No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/jsp.v13i2.1934

Abstract

The Strengthening of the Pancasila Student Profile (P5) Project is one of the implementations of the Merdeka Curriculum aimed at shaping students who are not only intellectually intelligent but also possess critical thinking skills and strong character based on the values of Pancasila. This study aims to determine high school students' perceptions of the contribution of P5 in developing critical thinking abilities. The method used is quantitative with a survey approach using a Likert scale questionnaire, which was distributed to 65 high school students in East Jakarta. The analysis results show that the 65% of students experienced a positive impact from the implementation of P5 on enhancing their critical thinking skills. However, 35% of students also gave negative responses, indicating the need for further evaluation of the program’s implementation, particularly regarding teachers' understanding, the selection of themes, as well as the strategies and assessment methods used. These findings are supported by literature that states that the success of P5 heavily depends on the quality of planning, teacher training, and innovative and contextual learning designs. Therefore, improving teacher capacity and systematic evaluation are crucial to maximize P5’s role in shaping students with critical thinking abilities.