Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

International Community Service Proggrame For Longlife Education Sulistyowati, Yeny; Nugraha, Susiana; Nurminingsih, Nurminingsih; Yukari, Noda; Hirano, Yuko; Matsuo, Moemi; aramashi, Koici
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v1i2.3691

Abstract

Lansia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat dan mandiri selama mungkin. Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia di masyarakat adalah melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lansia yang di beberapa daerah disebut dengan Posyandu Lansia atau Posbindu Lansia. Sedangkan Indonesia Ramah Lansia memiliki sekolah Lansia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Melalui Kelompok ini, Lansia dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka tetap aktif, antara lain: berperan sebagai kader di Kelompok Lansia, melakukan senam Lansia, memasak bersama, termasuk membuat kerajinan tangan yang selain berperan sebagai penyaluran hobi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah kesehatan adalah pikun.  Kegiatan dilaksanakan pada Hari Rabu, 19 Juli 2023, di IRL Bandung. Jumlah Peserta Lansia sejumlah hampir 70 orang, 4 orang dosen dari Universitas Nagasaki dan 8 orang Universitas Respati Indonesia serta 8 orang mahasiswa dari kedua Universitas. Profesor dari Universitas Nagasaki 3 orang: Prof Noda Yukari, Prof Yuko Hirano, Dr. Moemi Matsuo dan mahasiswa Koici Aramashi. Kegiatan di sekolah Lansia sudah terstandar kurikulumnya dan dapat diimplementasikan dalam keseharian Lansia. Peserta dapat meningkat ketrampilannya dan melatih upaya-upaya dalam mencegah pikun. Mendapatkan manfaat kerjasama internasional dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan mitra. Diharapkan kegiatan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat terutama Lansia dalam mencegah pikun, melalui brain training.Kata Kunci: Lansia, brain training, pikun
Factors Associated with Caregivers' Concern in Maintaining the Oral Function of Elderly Living in Long-Term Care Facilities Nugraha, Susiana; Rahardjo, Tri Budi Wahyuni; Higashijima, Misako; Hirano, Yuko
Kesmas Vol. 20, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigated the attentiveness of elderly caregivers in long-term care facilities in maintaining oral function. A cross-sectional approach was used to achieve the study's purpose. The sample size formula accounted for 213 caregivers randomly selected from 18 long-term care facilities in 4 provinces. A self-reported questionnaire of sociodemographic characteristics and an adapted Leopold’s oral care checklist was distributed. The average age of study participants was 35.24 (±11.2 SD; aged 18–70 years), dominated by females (62.9%), and only 39% had experienced long-term care training. Multiple linear regression analysis indicated that younger caregivers likely pay more attention in the swallowing periods (β = -.182), females pay more attention in meal preparation (β = .146), and environmental observation (β = -. 238). Caregivers working in public long-term care facilities and having longer working experience paid more attention in environmental observation (β = .172) and (β = -.161), while training experience showed a significant association with feeding and swallowing periods (β = .291) and (β = .211). This study highlights the importance of training programs for care capacity, particularly oral care.
The Change in Mental Health Status of Indonesian Health Care Migrant Worker in Japan Nugraha, Susiana; Hirano, Yuko; Sumihisha, Honda
Kesmas Vol. 12, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Under the Japan – Indonesia Economic Partnership Agreement, more than 1,000 of Indonesian health care workers have migrated to Japan. Social adjustment during the process of migration is linked to mental health changes. This study aimed to figure out the strongest predictor that influences the change in mental health status as a result of migration. Baseline data were collected in Jakarta in 2013 during pre-departure orientation. Follow-up study was conducted one year after the study participants migrated to Japan in 2014. Using longitudinal design, this study employed 92 participants consisting of nurse and certified care worker candidates. The multiple linear regression analysis was conducted to figure out the predictors that influence the change in mental health status. The prediction model expected to explain 39.9% of the change in mental health status, p value < 0.01, while sex (b = 0.201, p value < 0.05), economic conditions in pre-migration (b = -0.200, p value < 0.05), and the socio cultural adaptation competency (b = -0.238, p value < 0.05). This finding assumed that female candidates and those who have economic constraint in pre-migration stage, and those who have declining in socio-cultural adaptation competency tend to have lower mental health one year after the migration.