Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Health-Related Quality of Life among the Elderly Living in the Community and Nursing Home Nugraha, Susiana; Aprillia, Yuna Trisuci
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v15i3.21282

Abstract

The increasing number of the elderly population presents special challenges in the health sector with the emergence of degenerative problems and non-communicable diseases (NCD’s) that may decrease the quality of life (QoL). Development in the quality of life of the elderly is an important issue for national security and development. This study using cross-sectional approach, intended to identify the differences in the quality of life among the elderly who live in the nursing homes and the community.  The results showed that statistically significant differences were found in variable ages (p<001), education background (p<0.001), dependency level (p=0.024) for Activity Daily Living and (p<0.001) for Instrumental Activity Daily Living) and the overall score of QoL (p=0.036).  Based on this finding, the differences approach must be given in meeting the mobility needs and daily activities of the elderly who live in communities and nursing homes.
International Community Service Proggrame For Longlife Education Sulistyowati, Yeny; Nugraha, Susiana; Nurminingsih, Nurminingsih; Yukari, Noda; Hirano, Yuko; Matsuo, Moemi; aramashi, Koici
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v1i2.3691

Abstract

Lansia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat dan mandiri selama mungkin. Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia di masyarakat adalah melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lansia yang di beberapa daerah disebut dengan Posyandu Lansia atau Posbindu Lansia. Sedangkan Indonesia Ramah Lansia memiliki sekolah Lansia yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Melalui Kelompok ini, Lansia dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka tetap aktif, antara lain: berperan sebagai kader di Kelompok Lansia, melakukan senam Lansia, memasak bersama, termasuk membuat kerajinan tangan yang selain berperan sebagai penyaluran hobi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah kesehatan adalah pikun.  Kegiatan dilaksanakan pada Hari Rabu, 19 Juli 2023, di IRL Bandung. Jumlah Peserta Lansia sejumlah hampir 70 orang, 4 orang dosen dari Universitas Nagasaki dan 8 orang Universitas Respati Indonesia serta 8 orang mahasiswa dari kedua Universitas. Profesor dari Universitas Nagasaki 3 orang: Prof Noda Yukari, Prof Yuko Hirano, Dr. Moemi Matsuo dan mahasiswa Koici Aramashi. Kegiatan di sekolah Lansia sudah terstandar kurikulumnya dan dapat diimplementasikan dalam keseharian Lansia. Peserta dapat meningkat ketrampilannya dan melatih upaya-upaya dalam mencegah pikun. Mendapatkan manfaat kerjasama internasional dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan mitra. Diharapkan kegiatan dapat berkelanjutan dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat terutama Lansia dalam mencegah pikun, melalui brain training.Kata Kunci: Lansia, brain training, pikun
Determinan Perilaku Pencegahan COVID-19 Pasca Pandemi pada Pengunjung Rumah Sakit “X” di Jakarta tahun 2023 Soepadji, Mariyono; Nugraha, Susiana; Sulistyowati, Yeny
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 18 No 2 (2023): October Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v18i2.334

Abstract

Hospital visitors are at high risk of being exposed to and infected by infectious diseases. Data on visitors to Hospital "X" in Jakarta was obtained on an average of 7,700 people per month. The aim of this research is to analyze the relationship between knowledge, attitudes and availability of infrastructure and post-pandemic COVID-19 prevention behavior among visitors to hospital "X". This research is a correlational study with a cross-sectional approach, carried out in May - August 2023 at "X" Hospital Jakarta, using 119 respondents. The Probability Sampling sampling method uses the Slovin formula. The variables studied are knowledge, attitudes, infrastructure and behavior. The research instrument is a questionnaire. Data was obtained through an online questionnaire using Google Form. The data obtained was then analyzed univariately, bivariately and multivariately. The Chi-Square test results showed a significant relationship between knowledge and post-pandemic COVID-19 prevention behavior (p-value=0.005); there is a significant relationship between attitudes and COVID-19 prevention behavior throughout the pandemic (p-value=0.001); There is a significant relationship between infrastructure and post-pandemic COVID-19 prevention behavior (p-value=0.024). Attitude is the dominant factor in influencing post-pandemic COVID-19 prevention behavior (OR=5.410). Knowledge, attitudes and infrastructure are variables that influence post-pandemic COVID-19 prevention behavior among visitors to Hospital "X" in Jakarta, so efforts need to be made to increase knowledge, attitudes through socialization, health education and enforcement of infectious disease prevention rules, as well as providing infrastructure in each health facility.
Pemberdayaan Lansia Melalui Program Pendidikan Sepanjang Hayat Hutahaean, Erik Saut Hatoguan; Nugraha, Susiana; Fitriani, Yulia; Merida, Sarita Candra; Febrieta, Ditta
Jurnal Psikologi Atribusi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Kesejahteraan mental untuk semua kalangan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/mqdfb124

Abstract

Menua merupakan proses natural dalam siklus usia manusia. Sejalan dengan usia yang bertambah lebih banyak orang-orang dengan usia lanjut mengalami penurunan pada kondisi fisiknya, psikologis, dan kehidupan sosialnya. Keadaan hidup sejahtera (well-being) adalah suatu perolehan manusia secara universal, termasuk individu lanjut usia. Program sekolah lansia dari Indonesia Ramah Lansia merupakan langkah yang realistis untuk memenuhi hak mendapatkan kesejahteraan yang adaptif dan solutif untuk membantu yang terkait dengan penurunan kondisi pada lansia. Sebagi langkah pertama, program dimulai dengan launching sekolah lansia untuk komunitas lansia di Bekasi Utara. Kurikulum pembelajarannya membantu tetap mandiri, aktif, dan bahagia di usia yang sudah lanjut. Pertemuan pertama memberikan efek kepada penguatan identitas positif pada peserta, dan menumbuhkan keyakinan masih memiliki kemampuan. Berpastisipai dalam sekolah lansia mendapatkan kesempatan belajar tentang pengetahuan keterampilan hidup meskipun berada pada fase usia lanjut.
The mental health impact of COVID-19 pandemic in indonesian older people: the implication for sleep deprivation, loss of appetite, and psychosomatic complaints Nugraha, Susiana; dawiyah, Asyifa Robiatul; Aprillia, Yuna Tricusi; Agustina, Lisna; Handayani, Tresna Putri Asih; Rahardjo, Tri Budi Wahyuni
Jurnal Ners Vol. 17 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v17i1.33885

Abstract

Background : During the COVID-19 pandemic, many individuals were concerned about being infected. Meanwhile, the elderly felt isolated due to the detrimental effect on their mental and physical health. Therefore, this study aimed to identify the mental health issues suffered by the elderly during the COVID-19 pandemic. The most frequent mental health issues assessed are sleep deprivation, loss of appetite, and psychosomatic complaints.Method : This is a descriptive-analytic study using a cross-sectional approach to find the mental health impact of the COVID-19 pandemic. The population consists of 259 older adults (≥60 years) living in West Java and Jakarta.Results : The average age of study participants is 65.3 years old (±6.8SD range 60–89 years old). The multivariable logistic regression model showed that sleep deprivation is signifantly associated with non-college education background (OR=2.28;95%CI; 1.23-4.61), anxiety (OR=7.09; 95%CI; 3.57-14.08), and the existence of chronic illness (OR=2.75; 95%CI; 1.44 -5.26). Subsequently, the psychosomatic symptom was associated with anxiety (OR=5.27; 95%CI; 2.75 -10.11) and chronic illness (OR=2.80; 95%CI; 1.47 -5.32). Loss appetite was associated with non-college education background (OR=2.50; 95%CI; 1.16-5.41), anxiety (OR=10.41; 95%CI; 5.01-21.63), and the existence of chronic illness (OR=3.60; 95%CI; 1.72-7.55). The analysis showed that none of the COVID-19 related fear is associated with a sleep disorder, loss of appetite, and psychosomatic symptoms.Conclussion : A psychosocial approach is necessary to reduce the mental health issues during the Covid-19 Pandemic, focusing on anxiety management and assisting those with chronic diseases and low education.
Pengaruh Bauran Pemasaran 10P (Mega Marketing Mix) Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Jalan Di RSIA Ananda Lubuklinggau Lutfi A, M. Taufan; Indrawati, Lili; Nugraha, Susiana
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 2 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i2.6162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran 10P (mega marketing mix) terhadap loyalitas pasien rawat jalan di RSIA Ananda Lubuklinggau. Penelitian ini melibatkan 403 responden dengan 99,75% di antaranya adalah perempuan, dan usia mayoritas responden berada pada rentang 21-30 tahun (57,82%). Bauran pemasaran 10P yang diteliti meliputi: Product, People, Place, Promotion, Price, Process, Physical Evidence, Performance, Power, dan Public Relation. Metode yang digunakan adalah pendekatan cross-sectional dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada pasien rawat jalan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bauran pemasaran 10P) dan variabel dependen (loyalitas pasien). Hasil analisis menunjukkan bahwa elemen-elemen dalam bauran pemasaran 10P memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel yang paling dominan memengaruhi loyalitas pasien adalah Public Relation, dengan nilai koefisien regresi terbesar (β = 0.561) dan nilai p= 0.001, yang menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan. Variabel-variabel lain, yaitu Performance (β = 0.261, p = 0.001) dan Power (β= 0.184, p = 0.001) juga berpengaruh meskipun dengan nilai pengaruh yang lebih kecil. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.952 menunjukkan bahwa model regresi dapat menjelaskan 95,2% varian dalam loyalitas pasien. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa Public Relation merupakan variabel paling dominan yang memengaruhi loyalitas pasien, sehingga RSIA Ananda Lubuklinggau perlu lebih memperhatikan strategi komunikasi publik dalam meningkatkan loyalitas pasien. Kata Kunci: Loyalitas Pasien, Bauran Pemasaran 10P, Mega Marketing Mix.
Prediktor Faktor Lingkungan Sosial untuk Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Rural dan Urban Nugraha, Susiana
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v4i1.803

Abstract

Perubahan fisik yang terjadi pada Lansia erat kaitannya dengan perubahan psikososialnya. Pengaruh yang muncul akibat berbagai perubahan pada lansia tersebut jika tidak teratasi dengan baik, cenderung akan mempengaruhi kesehatan lansia secara menyeluruh dan mempengaruhi kualitas hidupnya . Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui prediktor kualitas hidup lansia di wilayah rural dan urban di wilayah Kota Cimahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Rural yaitu rata – rata umur lansia 69,10 tahun dan di Urban 69,07 skor, untuk wilayah Rural yaitu rata – rata dukungan sosial  42,60 skor dan di Urban 42,60 skor, untuk wilayah Rural yaitu rata – rata fungsi keluarga 12,73 skor dan di Urban 12,46 skor, untuk wilayah Rural yaitu rata – rata keterlibatan lansia di masyarakat 10,85 skor dan di Urban 11,51 skor. Hasil analisis pada pemodelan multivariat menunjukkan bahwa model hanya sesuai dan signifikan untuk lansia yang tinggal di wilayah urban dengan nilai R2 = 0,17 dan p value = 0.014. Temuan dalam penelitian ini berimplikasi pada pentingnya memperhatikan faktor fungsi keluarga yang yang berada di rumahnya yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia sehingga di harapkan agar lansia melewati hari – hari dalam hidupnya dengan kualitas hidup yang semakin baik. Kata kunci: kualitas hidup, lansia, rural, urban
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tunggu Pasien dalam Layanan Rawat Jalan Eksekutif Rumah Sakit Gigi dan Mulut Yarsi Jakarta Rozalinda, Rozalinda; Hariyati, Rr. Tutik Sri; Nugraha, Susiana
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i3.6637

Abstract

Waktu tunggu pasien merupakan periode mulai dari saat pasien tiba di departemen rawat jalan eksekutif hingga saat pasien benar-benar meninggalkan ruang rawat jalan eksekutif. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien dalam layanan rawat jalan eksekutif di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) YARSI Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner, lembar observasi, serta telaah dokumen kepada 80 pasien rawat jalan yang datang ke RSGM Yarsi. Teknik Analisis data penelitian dilakukan dengan analisis univariat, uji bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Uji deskriptif menunjukkan bahwa pasien paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53,8%, berpendidikan tinggi 88,8%, memiliki pekerjaan yang diantaranya Ibu Rumah Tangga, pegawai BUMN, dokter, pensuinan, dan sebagainya dengan persentase 63,8%, status pasien lama sebanyak 77,5% dan poliklinik yang dituju bedah mulut dengan persentase 51,3%. Pelayanan administratif sudah dilakukan secara baik yakni 73,8%. Sumber Daya Manusia didapatkan hasil baik sebanyak 67,5%. Sarana dan prasarana, baik dengan presentase 66,3%. Waktu tunggu cepat dengan persentase 88,8% (2) Uji bivariat mengindikasikan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografis (usia) dan waktu tunggu pasien RSGM Yarsi Jakarta (p=0,530). Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografis (jenis kelamin) dan waktu tunggu dengan p=0,908. Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografis (pendidikan) dan waktu tunggu dengan p=0,257. Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografis (pekerjaan) dan waktu tunggu dengan p=0,204. Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografis (status pasien) dan waktu tunggu dengan p=0,983. Terdapat hubungan signifikan antara pelayanan administrasi dan waktu tunggu dengan p=0,003. Terdapat hubungan signifikan antara sumber daya manusia dan waktu tunggu dengan p=0,020. Terdapat hubungan signifikan antara sarana prasarana dan waktu tunggu dengan p=0,000 (3) sarana dan prasarana memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan peluang terjadinya waktu tunggu, dengan nilai koefisien sebesar 3.08. Hal ini dapat diinterpretasikan melalui nilai odds ratio yang sebesar 21.8.
The Influence of Workload, Work Environment, and Work Ethic on Service Quality at BaliMed Karangasem Hospital Dicky, Dicky; Nugraha, Susiana; Isabella, Karlina; Agustin, Dinni
Journal of Ageing And Family Vol 4, No 2 (2024): Journal of Ageing And Family
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/joaf.v4i2.6871

Abstract

The quality of service in hospitals is one of the important factors that influences patient satisfaction and hospital operational efficiency. Workload, work environment, and work ethic are factors that can influence the quality of services provided by health workers. Excessive workload can cause stress and fatigue, while a supportive work environment and good work ethic can increase employee motivation and performance. This study aims to analyze the influence of workload, work environment, and work ethic on the quality of service at BaliMed Karangasem Hospital. The method used was analysis using primary data obtained through questionnaires distributed to 122 respondents, consisting of nurses and midwives. The analysis used includes univariate, bivariate, and multivariate analysis. The research results showed that the majority of respondents had a high workload (78.7%), a good work environment (75.4%), a good work ethic (86.1%), and good service quality (76.2%). In multivariate analysis, workload (AOR=7.271, p=0.006) and work ethic (AOR=7.243, p=0.002) were found to have a significant influence on service quality, while work environment did not have a significant influence. The results of this research suggest that hospitals pay attention to managing workloads in a more balanced manner and support increasing work ethics to improve the quality of services provided to patients. Future research is recommended to explore other factors that can influence service quality, such as management support and skills training. Keywords: Workload, Work Environment, Work Ethics, Service Quality, Hospital
Analysis Of Factors Causing Burnout At Karya Medika Hospital, Bantar Gebang, Bekasi In 2024 Hanum, Nida Najibah; Ulfa, Laila; Nugraha, Susiana; Agustin, Dinni
Journal of Ageing And Family Vol 4, No 2 (2024): Journal of Ageing And Family
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/joaf.v4i2.6867

Abstract

Burnout is a condition of physical or mental and emotional exhaustion. Demands towards quality for health services are required to be addressed with improvement of the healthiness of the healthcare workers. Every healthcare professional who experienced burnout can be identified by acknowledging a decreased performance in providing health services. This research aims to identify the correlation between age, genders, years of services, years of education, type of work, work satisfaction, pay satisfaction and leadership qualities towards burnout. Method of research used quantitative approaches with cross-sectional design. 217 total respondents population are sampled to 165 respondents. Instruments utilized are MBI, MSQ, PSQ, and MLQ with language translation method of back translation. Data analysed using multiple logistic regression. Results of this research are 48% health workers are in high degree burnout, while the rest 51% are low degree burnout. Following the parameters determined are ≤ 30 years (59%), male genders (47%), years of services >2 years (47%), years of education >15 years (46%), health professionals (57%), work satisfaction (55%), salary satisfaction (58%), effective leadership style (59%) are higher chances to be in a burnout condition. The result of multivariate analysis shows that there are 2 most affecting variables towards burnout; >30 years (p=0.011, OR = 0.406) and effective leadership quality (p=0.031, OR=0.400). Conclusion of this research shows that >30 years and effective leadership style are the protective factors of how employees stated in burnout condition. Hospital is suggested to accommodate this by implementing stress management programs and work-life balance and provide training of leadership qualities to create more healthy working environments and reduce the chance of having burnout. Keyword: burnout, hospital, age, leadership style