GARNADI, A. D.
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

MIXED FINITE ELEMENT FORMULATION OF THE BIHARMONIC EQUATION GARNADI, A. D.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 4 No. 1 (2005): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.4.1.1-12

Abstract

We will provide an abstract setting for mixed finite element method for biharmonic equation. The abstract setting casts mixed finite element method for first biharmonic equation and sec- ond biharmonic equation into a single framework altogether. We provide error estimates for both type biharmonic equation, and for the first time an error estimate for the second biharmonic equation.
MASALAH VARIASIONAL UNTUK PERSAMAAN BEDA DALAM GRAF TERBOBOTI GARNADI, A. D.; KHATIZAH, E.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 5 No. 2 (2006): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.5.2.31-41

Abstract

Dalam tulisan ini, disajikan perumusan variasional masalah syarat batas dalam kerangka sistem diskrit. Melalui pe- rumusan tersebut, diperoleh Prinsip Maksimum. Selain itu, diper- oleh solusi masalah syarat batas yang dinyatakan oleh fungsi Green atas struktur diskrit.
SIMULASI SISTEM PARAMETER TERDISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE GARIS LATERAL DI LINGKUNGAN PSE SCILAB GARNADI, A. D.; VERAWATI, V.; PRASETYANING, D. R. L.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 9 No. 1 (2010): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.9.1.31-42

Abstract

Pemodelan komputasional sudah menjadi hal umum sebagai prosedur yang esensial dalam analisis dinamika dari proses yang muncul di bidang sains dan rekayasa. Banyak dari proses ini merupakan sistem parameter terdistribusi, i.e., sistem dengan peubah keadaan bergantung kepada sejumlah peubah bebas (seperti ruang dan waktu) yang dinyatakan oleh sekumpulan persamaan differensial parsial (pdp). Metode garis lateral merupakan satu metode penyelesaian numerik pdp dengan cara menyelesaikan masalah syarat batas secara berturutan, dan tujuan tulisan ini ialah melaporkan pengembangan toolbox pdp berbasis-Scilab. Filosofi pengembangan ialah memberikan kepada pengguna dengan sebuah metode yang mudah dipahami dan sekumpulan contoh aplikasi yang dapat digunakan sebagai template Scilab untuk mengembangkan simulasi numerik di bidang baru. Dalam tulisan ini tiga buah ilustrasi yaitu, persamaan panas satu dimensi, model Opsi Jual Eropa, dan model perlakuan panas buah untuk membunuh serangga akan digunakan untuk memperlihatkan bagaimana template metode garis lateral digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
MASALAH DIRICHLET UNTUK PERSAMAAN BEDA DALAM GRAF TERBOBOTI GARNADI, A. D.; KHATIZAH, E.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 9 No. 2 (2010): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.9.2.31-40

Abstract

Permasalahan umum persamaan diferensial parsial dapat ditirukan ke dalam graf, khususnya dalam graf terhubung tak berarah. Definisikan fungsi bernilai real f x( ) untuk verteks, x, di G dan ruang Hilbert 2 L G( ) yang dibentuk oleh semua fungsi f G R :  . Berdasarkan sifat seminorma pada 2 L G( ) definisikan subruang 1 H G( ) yang tersusun dari semua fungsi bernilai nol. Relasi ekuivalensi yang terdapat dalam 2 L G( ) mengakibatkan subruang 1 H G( ) dapat diidentifikasi melalui ruang kuosen 2 2 L G L G %( ) ( ) / ~  . Penyesuaian untuk fungsi dua variabel dilakukan dengan menambahkan definisi turunan berarah dalam variabel pertama. Definisi dan notasi pada graf G dapat diterapkan pada S S S   dengan S adalah subgraf terimbas G yang memiliki batas S . Dalam masalah Dirichlet, pembahasan difokuskan pada graf terimbas S dari G dengan bobot  ( , ) x y yang dipadankan pada setiap sisi di G. Asumsikan batas S kosong dan definisikan f S R :  . Solusi dari masalah Dirichlet ekuivalen dengan solusi masalah variasional. Masalah Dirichlet non homogen dengan fungsi yang diberikan g S R :   , dapat direduksi ke dalam masalah Dirichlet homogen. Solusi dari masalah ini diberikan menggunakan fungsi Green. Pendekatan ini cukup bagus bila dibandingkan dengan masalah identifikasi Berenstein dan Chunng [2].
SURVEY POLA GRUP KRISTALOGI BIDANG RAGAM BATIK TRADISIONAL GARNADI, A. D.; GURITMAN, S.; KUSNANTO, A.; HANUM, F.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 11 No. 2 (2012): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.11.2.1-10

Abstract

Batik merupakan salah satu budaya Indonesia. khususnya di Jawa yang perlu dikembangkan dan dilestarikan. Banyak produk yang menggunakan batik sebagai komponen utama, antara lain busana, lukisan, dan perlengkapan rumah tangga. Dalam penelitian tentang grup simetri bidang datar terdapat 17 tipe pola ulangan (kisi satuan) yang dapat membentuk suatu bidang datar Tujuan utama penelitian ini adalah mencari kisi satuan yang membentuk suatu pola batik. Datam penelitian ini telah dikumpulkan sejumlah 262 pola batik yang terdapat dalam batik dengan pola geometris dan nongeometris. Batik dengan pola geometris tersusun dari unsur-unsur seperti lingkaran, segiempat, segitiga dan sebagainya. Kebanyakan dari pola geometris ini dapat ditentukan kisi satuannya. Beberapa pola yang lain belum dapat ditentukan karena kurangnya informasi dari pola batik tersebut. Batik dengan pola nongeometris tidak dapat ditentukan kisi satuannya, karena tidak ada pengulangan pola. Kisi satuan dari pola batik yang dipelajari mengumpul pada beberapa pola tertentu. Hal ini disebabkan karena kemudahan dan kisi satuan tersebut untuk dibuat dan penglihatan kita yang terbiasa dengan simetri dari kisi satuan tersebut.
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN SCILAB RUHIYAT, R.; ILYAS, M.; GARNADI, A. D.; NURDIATI, S.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 11 No. 2 (2012): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.11.2.11-18

Abstract

Dalam artikel ini diuraikan program art.sci, sebuah program Scilab untuk menyelesaikan sistem persamaan linear berukuran sembarang. Program ini merupakan implementasi dari metode teknik rekonstruksi aljabar (TRA). Uji coba numerik TRA menggunakan sistem persamaan linear yang berasal dari diskretisasi persamaan integral jenis pertama. Salah satu obyektif tulisan ini adalah menyediakan alat untuk menyelesaikan sistem persamaan linear sembarang di Scilab sebagai sebuah lingkungan komputasional yang bebas (free).
METODE CONJUGATE GRADIENT PARAREL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DALAM SCILAB AYATULLAH, F.; JULIANTO, M. T.; GARNADI, A. D.; NURDIATI, S.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 11 No. 2 (2012): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.11.2.19-35

Abstract

Komputasi paralel merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kinerja komputasi. Komputasi paralel bertujuan menyelesaikan masalah komputasi yang besar dan mempercepat waktu eksekusinya. Komputasi paralel yang dilakukan dalam percobaan menggunakan beberapa komputer dalam satu jaringan. Software yang digunakan dalam percobaan adalah SCILAB dan Parallel Virtual Machine (PVM). Masalah komputasi yang akan diselesaikan adalah penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan metode Conjugate Gradient (CG). Algoritma parallel dari metode Conjugate Gradient dibuat agar metode ini dapat diterapkan secara paralel. Waktu eksekusi metode Conjugate Gradient baik secara sekuensial maupun paralel untuk menyelesaikan sistem persamaan linear yang sama dalam percobaan diamati. Percobaan dilakukan terhadap 3 buah sistem persamaan linear dengan matrik koefisien A yang berbeda. Percobaan metode Conjugate Gradient paralel untuk sistem persamaan linear dengan matriks nos3 dan matriks ex13 berhasil mencapai speedup yang dicapai pada percobaan paralel untuk matriks ex13_30_30 sangat kecil, artinya waktu eksekusinya cenderung sama atau lebih lambat dari pada waktu eksekusinya. Speedup yang dicapai pada setiap percobaan paralel selalu bertambah seiring bertambahnya jumlah komputer yang digunakan. Speedup yang dicapai pada setiap percobaan metode Conjugate Gradient paralel untuk nilai toleransi 10-10 lebih besar dibandingkan pada percobaan untuk toleransi 10-5.
PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMUM SEBAGAI MASALAH SYARAT BATAS PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA DALAM SCILAB GARNADI, A. D.; SYAHRIL, E.
MILANG Journal of Mathematics and Its Applications Vol. 16 No. 2 (2017): Journal of Mathematics and Its Applications
Publisher : School of Data Science, Mathematics and Informatics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmap.16.2.61-76

Abstract

Diuraikan penggunaan rutin bvode di lingkungan SCILAB untuk menyelesaikan masalah syarat batas sistem persamaan diferensial biasa untuk menyelesaikan masalah  kontrol optimum (MKO). Tulisan ini bersifat pedagogis dengan tujuan di mana pengguna dapat mempergunakan solver bvode yang tersedia di lingkungan SCILAB untuk memecahkan masalah syarat batas secara numerik dari  MKO, setelah membaca uraian penggunaan rutin pemecahan masalah syarat batas. Penggunaan rutin digambarkan dengan tiga contoh masalah syarat batas,  salah satu diantaranya berasal dari MKO.