Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Kerentanan Longsor Dalam Penentuan Tingkat Kerawanan Pada Daerah Saung Naga, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan Khoiri, Muhammad Faris; Harnani, Harnani
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i2.1195

Abstract

Studi dilaksanakan di Daerah Saung Naga, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan. Wilayah studi memiliki lereng yang cukup curam dan terjal dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan dapat memicu terjadinya longsor. Dari hal tersebut maka diperlukan analisis tingkat kerawanan longsor dengan menggunakan beberapa parameter. Studi ini bertujuan untuk meniru kondisi lapangan dan memetakan tingkat kerentanan tanah longsor di wilayah studi. Metodologi yang digunakan yakni overlay peta dengan memanfaatkan citra satelit berupa Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menghasilkan peta lokasi, curah hujan, tata guna lahan, jenis tanah, peta geologi, peta kemiringan lereng, dan peta kerawanan longsor. Selain itu, pada studi ini juga memakai datanya sampel tanah di daerah studi dan diuji dengan metode triaxial. Hasil yang diperoleh dari overlay peta yang dibuat memiliki 3 zona kerawanan longsor yakni zona kerawanan longsor rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan hasil uji triaxsial, nilai kohesivitas di wilayah studi adalah antara 0,32 hingga 0,75 kg/cm². Hal ini menunjukkan bahwa tanah berlumpur atau lempung terdapat di wilayah studi. Kisaran nilai untuk sudut geser dalam adalah 2,3 hingga 2,34. Angka ini mengindikasikan tingkat kepadatan yang cukup longgar di wilayah studi.Kata Kunci: Longsor, SIG, Tingkat Kerawanan, Triaxial
Analisis Stabilitas Lereng Terhadap Kerentanan Longsor Di Daerah Kisau Dan Sekitarnya, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan Prihandayani, Anggun; Harnani, Harnani
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i1.918

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Kisau dan sekitarnya, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan. Daerah penelitian memiliki topografi yang curam, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan pelapukan yang tinggi dan penggunaan lahan yang tidak tepat menjadi pemicu terjadinya longsor. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kestabilan lereng terhadap kerentanan longsor agar dapat mengurangi risiko bencana longsor. Selain itu, analisis ini juga menggunakan parameter dari morfologi elevasi dan kemiringan lereng daerah penelitian, dan juga menggunakan metode Unconfined Compressive Strength. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan nilai keruntuhan dan hubungan terhadap konsistensi tanah, serta untuk mengetahui tegangan dan regangan dari analisis yang dilakukan.
Analisis Mikropaleontologi Fosil Foraminifera Planktonik Formasi Lemau dan Formasi Simpangaur Dalam Penentuan Iklim Purba Pada Lintasan Sungai Pagar Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Ananda, Ricky; Harnani, Harnani
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i2.1006

Abstract

Formasi Simpangaur dan Formasi Lemau merupakan formasi yang terletak pada Cekungan Bengkulu yang merupakan salah satu cekungan muka busur (fore arc basin) yang berada di Pulau Sumatra. Formasi Lemau terendapkan pada lingkungan marine to lagoon pada Miosen Tengah - Miosen Akhir sedangkan Formasi Simpangaur diendapkan pada lingkungan transisi pada Miosen Akhir Pliosen Awal. Perubahan iklim yang terjadi memberikan dampak dalam ekosistem bumi yang dapat diteliti guna menginterpretasi fluktuasi perubahan iklim pada masa lalu. Penelitian ini dilakukan guna untuk merekonstruksi iklim masa lampau pada suatu daerah dapat menggunakan data mikrofosil berupa fosil foraminifera planktonik karena perubahan iklim sensitif terhadap persebaran planktonik. Penelitian dilakukan dengan menganalisis mikrofosil foraminifera planktonik yang terkandung dalam lapisan batuan pada lokasi pengamatan yang dilakukan preparasi sampel serta analisis dan identifikasi spesies foraminifera planktonik. Dilakukan rekonstruksi penampang stratigrafi untuk pembuatan grafik perubahan iklim tiap lapisan batuan. Berdasarkan hasil preparasi dan identifikasi spesies pada tiga sampel didapatkan pada batulempung foraminifera plantonik hidup pada iklim hangat, batupasir moluska Formasi Simpangaur dengan foraminifera planktonik yang hidup pada iklim hangat, dan batulempung Formasi Simpangaur dengan foraminifera planktonik yang hidup pada iklim sejuk. Perubahan iklim purba yang terjadi diinterpretasikan sejalan dengan perubahan iklim global yang terjadi pada zaman kuarter awal.Kata kunci: Iklim Purba, Formasi Lemau, Formasi Simpangaur, Foraminifera Planktonik, Mikropaleontologi.
Estimasi Aliran Permukaan Sub DAS Batang Merangin Tembesi Menurut Metode Cook Nyana M, Newche Brighita; Harnani, Harnani
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.883

Abstract

Sub DAS Batang Merangin Tembesi merupakan bagian dari DAS Batanghari yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Penggunaan lahan yang terjadi dari tahun ke tahun dapat berpotensi pada limpasan permukaan yang terjadi di wilayah sub DAS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya potensi limpasan permukaan yang terjadi, faktor yang dapat memengaruhi limpasan dan dampak dari limpasan. Penelitian ini menggunakan metode Cook (1998) yang memiliki parameter meliputi kemiringan lereng, infiltrasi tanah, vegetasi penutup, dan simpanan air permukaan. Metode cook juga terintegrasi dengan sistem informasi geografis untuk mengolah data sekunder. Hasil analisis diketahui bahwa pada kemiringan lereng daerah penelitian dominan berbukit, jenis tekstur tanah didominasi oleh tekstur lanau tidak padat, pada penutupan lahan didominasi oleh hutan lahan kering, serta simpanan air permukaan termasuk ke dalam kategori baik. Dari hasil perhitungan nilai C= 0,77 artinya 77% air hujan yang jatuh akan menjadi limpasan permukaan.Kata kunci: Koefisien limpasan Metode cook, sub DAS