Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONSEPSI TAUHID DALAM SURAT AN NAAS: Konsep Tauhid dalam Surat An Naas Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 8 No 1 (2019): Nopember
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v8i1.25

Abstract

Dalam beragama tidak akan terlepas yang namanya keyakinan,artinya setiap pemeluk agama dengan tingkat keyakinanya masing- masing akan menjalankan agama itu. Semakin kuat tingkatkeyakinannya, mereka semakin tekun dan semakin taat pula merekaterhadap agama yang dianutnya.Berangkat dari situ Agama Islam juga mengajarkan cara mengenaltuhan yang menciptakannya atau sebagai sang Pencipta/ SangKholiq. Ranah ini sering di katakan sebagai pelajaran tauhid.Tauhid adalah salah satu cara dalam islam untuk lebih mengenaltuhannya dalam hal ini adalah tuhan Alloh SWT. yang satu. Karenaseseorang semakin mengenal Tuhannya seman dekat pula merekadengan tuhannya, Seseorang yang dekat dengan tuhannya akansemakin tekun dan semakin taat terhadap agamanya. Seseorang yangtaat terhadap agamanya mereka akan medapatkan ketenangan dankenyamanan dalam menjalankan ajaran agamanya. Dan apabilaseseorang sudah merasakan ketenangan dan kenyamanan dalammenjalankan ajaran agamanya mereka akan senantiasa mendapatkankebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.Tauhid dalam Islam terdapat beberapa tingkatan hal ini dapat dilihatsecara kasat mata apa yang tersurat dalam Surah An Naas, dimanasecara berurutan disebut dan tersusun diurutan surat yakni surahpertamanya menyangkut tauhid Rububiyah, surah yang kedua adalahtauhid mulkiyah, dan surah yang ketiga adalah tauhid Uluhiyah.
HAK DAN KEWAJIBAN GURU: Hak dan Kewajiban Guru Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 9 No 01 (2020): April
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v9i01.39

Abstract

Guru adalah merupakan profesi yang sangat didambakan banyak orang bagaimana tidak, kebanyakan anak-anak ketika ditanya apa cita-citanya kelak dikemudian hari? jawaban mereka adalah menjadi guru. Hal ini secara tidak langsung bahwa guru atau menjadi guru adalahsangat familiar dan diingat banyak orang. Keberhasilan seseorangdalam meraih cita-citanya tidaklah terlepas dari jasa guru yang selalumemberi berbagai macam ilmu dan petuah terhadap anak didiknya.Ada yang menjadi pejabat, pengusaha, politikus dan sebagainyasemuanya hasil kerja keras dalam mentranfer ilmu seorang guru. Adaungkapan yang sangat menyanjung profesi guru bahwa guru adalahpahlawan tanpa tanda jasa, Hal ini semata untuk mengingat betapabesar jasa-jasa dan pengorbanan seorang guru. Namun itu kita semuajuga tidak bolek mengesampingkan atas hak yang seharusnya di milikidan didapatkan oleh seorang guru. Demikian pula seorang gurumempunyai kewajiban yang sangat berat dalam mendidik anak-anakbangsa ini agar tidak tertinggal atara yang satu dengan yang lainnya,bahkan agar tidak tertinggal dalam peradaban dunia dalam kancahinternasional.
GURU BAHASA SEBAGAI CERMIN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KRITIS DAN KREATIF SISWA: Pembentukan Karakter Kritik dan Kreatif Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 10 No 01 (2020): Nopember
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v10i01.71

Abstract

Recently, it takes people who have critical and creative character. Both characters can be develop through a process of education, including through language subjects. The critical and creative character of students can develop or be developed with a process of habituation, either through learning or exemplary they get naturally through what students see in their teachers. Likewise people learn language, what is gained through acquisition will make a lasting impression than what is gained through learning. The process of learning to read and write can be used as a means of developing student’s critical and creative thinking. Reading can be much help in developing critical thinking skills, and learning to write can be much help develop creative thinking abilities. However in teaching of writing, teachers should be exemplary in terms of writing, in the end, students writing creativity will develop faster. Therefore, it is not enough for the language teacher to convey the theory well, but also must be able to be a model as well as an example in producing good writing.
Berorganisasi Sebagai Pembelajaran Kemandirian Anak: Pembelajaran Anak Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 7 No 1 (2019): April
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v7i1.22

Abstract

Sikap dan perilaku anak harus dibina sejak dari usia dini, mulai dari bagai mana mereka bertutur dengan bapak / ibu, dengan saudara, dengan guru demikian pula dengan teman-teman sekolah dan teman bermain. Pembinaan ini secara langsung akan berpengaruh terhadap akhlaq anak terhadap siapapun yang ia pergauli. Biasanya anak akan bersikap sopan, lemah lembut dalam bertutur kata dan berhati-hati terrhadap dalam segala macam keadaan. Mereka cenderung kepada hal-hal yang positif terhadap apapun yang ia lakukan. Demikian pula tentang sikap kemandirian anak juga harus dibina dan ditumbuh kembangkan sejak awal, ini akan menjauhkan anak mempunyai sikap cengeng dan kurang percaya diri, karena kedua sikap tersebut akan mengganggu perkembangan mental mereka yang akan berakibat kepada perkembangan cara pandangan mereka sehingga mereka akan berfikiran sempit dan kurang luas tentang wawasannya. Sikap Kemandirian ini bisa dilatih dengan berbagai macam diantaranya dengan mengikut sertakan anak kepada suatu kegiatan positif diantaranya adalah berorganisasi. berorganisasi sangat membantu terhadap pertumbuhan sikap kemandirian anak karena dalam organisasi secara tidak langsung mendapatkan pembelajaran dalam segala hal. Di dalam berorganisasi mereka akan berinteraksi baik dengan kawan dan bahkan dengan saingan, mereka akan sering berbicara dan mendengarkan pembicaraan orang lain. mereka sering menghadapi permasalahan dan mencarikan solusinya. mereka akan terlatih berfikir cepat akan respon keadaan yang ada disekitarnya, tanpa harus menunggu siapapun. Dengan demikian anak bisa mandiri tegar, serta tegap akan segala permasalahan yang dihadapinya.
EFEKTIVITAS PONDOK PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 13 No 01 (2022): April
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic boarding schools is one of the oldest educational institutions, it can even be said that Islamic boarding schools are one of the forerunners of education in Indonesia. Its existence is also very familiar in the midst of Indonesian society, not only among Muslims but in general almost all people are familiar with Islamic boarding schools. The role of Islamic boarding schools is very important in human development in the nation and state, especially in terms of maintaining the unity and integrity of this beloved republic of Indonesia. In the implementation of education, Islamic boarding schools prioritize education with good and noble character, both humans and their God, humans and others, even having character with their nation and state. In islamic boarding schools, the students will be prepared and trained in their attitude and character as soon as possible as a perfect Muslim. They will become tough individuals, so that in the future the students can be accepted and even very likely to be examples of figures in the midst of society for their attitudes and character.
PENDIDIKAN KELUARGA SEBAGAI PENDIDIKAN PERTAMA BAGI ANAK Anam Besari
Jurnal Paradigma Vol 14 No 01 (2022): November
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Family education is an effort made by parents in the form of habituation and improvisation to help children’s personal development. Family education is not just a process, but also the practice and implementation of education. This means that parents continue to carry out the value of education in the family. Although sometimes the theory is not fully understood, even most parents do not know much about the concept of family education. However, without realizing it, parents in their daily practice have carried out family functions in children’s education, because the function of the family is essentially character education, social, citizenship, the formation of a habit, and intellectual education of a child. The family as the first education has 5 functions, namely the affective function, the socialization and social placement function, the reproductive function, the economic function, the health care and maintenance function.
Inovasi Metode Pembelajaran Kolaboratif di Era digital: Studi Kasus Perguruan Tinggi Swasta Magetan: Innovation of Collaborative Learning Methods in the Digital Era: Case Study of Magetan Private Colleges Arum Putri Rahayu; Hernik Khoirun Nisak; Samuji; Ahmad Wahib; Anam Besari
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Edisi Agustus 2024
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v4i02.4450

Abstract

The importance of innovation in learning methods cannot be ignored, especially in the digital era where access to information is very easy. Collaborative learning methods have been shown to increase student engagement and understanding. This study evaluates the implementation of collaborative learning methods in three private universities in Magetan, namely Universitas Doktor Nugroho and STAI Ma'arif Magetan, using a quantitative survey method. The study shows that collaborative learning methods are effective in increasing student understanding and engagement. Technology plays an important role in supporting collaborative learning with very high usage, although infrastructure support still needs to be improved. The role of lecturers is very significant in facilitating collaborative learning, and student satisfaction with this method is high. However, there are still moderate obstacles in implementing this method. In addition, collaborative learning methods show a positive impact on student academic achievement. To improve the effectiveness of collaborative learning, it is necessary to improve infrastructure support and training for lecturers and the implementation of innovative teaching strategies. This study provides recommendations for further development in the implementation of collaborative learning methods in universities, especially in the context of technology use and improving the overall quality of education.
Inovasi Metode Pembelajaran Kolaboratif di Era digital: Studi Kasus Perguruan Tinggi Swasta Magetan: Innovation of Collaborative Learning Methods in the Digital Era: Case Study of Magetan Private Colleges Arum Putri Rahayu; Hernik Khoirun Nisak; Samuji; Ahmad Wahib; Anam Besari
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Edisi Agustus 2024
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v4i02.4450

Abstract

The importance of innovation in learning methods cannot be ignored, especially in the digital era where access to information is very easy. Collaborative learning methods have been shown to increase student engagement and understanding. This study evaluates the implementation of collaborative learning methods in three private universities in Magetan, namely Universitas Doktor Nugroho and STAI Ma'arif Magetan, using a quantitative survey method. The study shows that collaborative learning methods are effective in increasing student understanding and engagement. Technology plays an important role in supporting collaborative learning with very high usage, although infrastructure support still needs to be improved. The role of lecturers is very significant in facilitating collaborative learning, and student satisfaction with this method is high. However, there are still moderate obstacles in implementing this method. In addition, collaborative learning methods show a positive impact on student academic achievement. To improve the effectiveness of collaborative learning, it is necessary to improve infrastructure support and training for lecturers and the implementation of innovative teaching strategies. This study provides recommendations for further development in the implementation of collaborative learning methods in universities, especially in the context of technology use and improving the overall quality of education.