For decades, Indonesia has practiced community-based waste management, one example being waste banks. This movement has spread widely across urban areas and has been formally regulated under the Ministry of Environment and Forestry Regulation No. 14 of 2021. However, the regulation does not fully address the long-term management of waste banks, particularly their sustainability. Thus, compatible indicators are needed to ensure the sustainability of waste banks. This study aims to explore and validate sustainable waste bank indicators that support implementing a circular economy. A mixed-method approach was employed, combining extensive qualitative literature reviews and quantitative analysis using Structural Equation Modeling (SEM). 143 waste bank members from South Tangerang and Yogyakarta participated in the study. The results identified 24 valid and reliable indicators, grouped into five dimensions: economic (profitability, investment, economic benefits, efficiency); social (increasing number of members, active participation, social interaction, member knowledge); environmental (reducing waste accumulation, proper sorting, sorting effectiveness); technological (WhatsApp group, internet portal, Android-based application); and institutional governance (leader’s vision, organizational structure, coordination, promotion, service innovation, strategic plans, incentives, local government support, and regional regulations). These findings provide a comprehensive framework for waste bank managers and policymakers to enhance sustainable waste management practices.AbstrakSelama beberapa dekade, Indonesia telah mempraktikkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, salah satunya melalui bank sampah. Gerakan ini telah menyebar luas di wilayah perkotaan, dengan regulasi formal melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2021. Namun, regulasi ini belum sepenuhnya mempertimbangkan pengelolaan jangka panjang, terutama dari aspek keberlanjutan. Oleh karena itu, diperlukan indikator yang kompatibel untuk mendukung keberlanjutan bank sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memvalidasi indikator bank sampah berkelanjutan yang mendukung implementasi ekonomi sirkular. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur ekstensif dan analisis kuantitatif dengan Model Persamaan Struktural (SEM). Sebanyak 143 anggota bank sampah di Tangerang Selatan dan Yogyakarta dijadikan sampel. Hasil penelitian mengidentifikasi 24 indikator valid dan reliabel, yang dikelompokkan ke dalam lima dimensi: ekonomi (profitabilitas, investasi, manfaat ekonomi, efisiensi); sosial (peningkatan jumlah nasabah, partisipasi aktif, interaksi sosial, pengetahuan nasabah); lingkungan (pengurangan tumpukan sampah, pemilahan sesuai standar, efektivitas pemilahan); teknologi (grup WhatsApp, portal internet, aplikasi berbasis Android); dan tata kelola kelembagaan (visi pemimpin, struktur organisasi, koordinasi, promosi, inovasi layanan, rencana strategis, insentif, peran pemerintah daerah, regulasi lokal). Temuan ini menyediakan kerangka kerja komprehensif yang dapat digunakan oleh pengelola bank sampah dan pembuat kebijakan untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.