Sindrom baby blues pada ibu nifas adalah masalah kesehatan mental yang sering terjadi setelah melahirkan, namun seringkali diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian sindrom baby blues pada ibu nifas di RSUD S. K. Lerik, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 106 ibu nifas sebagai responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dan dianalisis dengan uji chi-squaremdan dan regresi logistik. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan (OR = 0,80; CI 95% = 0,10-0,63; p = 0,016), pengaruh dukungan suami (OR = 93,5; CI 95% = 11,41-767,05; p = 0,000), dukungan tenaga Kesehatan (OR = 3,32; CI 95% = 1,01-10,98; p = 0,049), dukungan keluarga (OR = 43,3; CI 95% = 5,45-344,72; p = 0,000) sedangkan jumlah anak tidak berpengaruh signifikan (OR = 0,00; CI 95% = 0,00-0,00; p = 1,000). Dukungan suami Adalah faktor terpenting untuk mencegah terjadinya baby blues syndrome.