Claim Missing Document
Check
Articles

Gods Servant as potential local support : an effort of getting to zero HIV and AIDS In East Nusa Tenggara Indonesia Manurung, Imelda F.E.
Health Notions Vol 2 No 6 (2018): June 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The trustinGods servant is influenced by the individuals perception of the reputation of the Gods servant. Reputation is an attribute given to Gods servant based on information from other sources. Reputation isimportant to build individual’strust in Gods servant whenindividual hasno personal experience regarding the service of God’s servant. Positive information about Gods servant can reduce the perception of risk of insecurity during service. This can help increaseindividual trustin God’s servant’scompetence, goodwill and integrity. The trust obtained from an individualbecomes God’s servant’s potential capital to identify individuals at risk of HIV and AIDS, providesupport to doVCT so that treatment can be promptly given, as well as prevent contagion and early mortality. Therefore, it is necessary for the government to involve God’s servantsas a potential local support in achieving getting to zero HIV and AIDS
Perilaku Warga Peduli AIDS Terhadap Pencegahan HIV dan AIDS di Kota Kupang Fernandez, Wenzel; Manurung, Imelda Februati Ester; Toy, Sarci M.; Ndoen, Honey I.
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 2 (2019): April 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v10i2.427

Abstract

b
GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL SISWA PEREMPUAN PADA SMAN 1 KALABAHI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Manurung, Imelda F.E.; Manurung, Imelda F.E.; Masae, Viviencia M.A.; Tira, Deviarbi S.
Nursing Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual remaja memberikan pengaruh pada banyak aspek kehidupan remaja, seperti kesehatan, prestasi dan perkembangan psikologi. Tren meningkatnya kasus HIV dan AIDS pada usia 20-24  mengindikasikan bahwa saat usia remaja sudah terpapar dengan perilaku seks yang tidak aman. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran perilaku seksual remaja terkait pengetahuan, sikap dan tindakan aktifitas seksual mereka. Metode penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 140 orang dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasilpenelitianmenunjukkan bahwa pengetahuan remaja siswa dengan kategori baik sebanyak 114 orang (81,43%), sikap berkategori positif sebanyak 119 (85%), perilaku tidak melakukan aktifitas seksual sebanyak 121 (86,43%), melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom sebanyak 11 orang (7,86%). Kesimpulansebagian besar pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kategori baik. Meskipun demikian masih ada juga remaja yang memiliki perilaku seksual tidak aman. SaranUntuk itu perlu intervensi untuk memperbaiki pengetahuan dan sikap siswa agar menghindari aktivitas seksual usia dini sehingga terlindung dari masalah kesehatan.
GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL SISWA PEREMPUAN PADA SMAN 1 KALABAHI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Manurung, Imelda F.E.; Manurung, Imelda F.E.; Masae, Viviencia M.A.; Tira, Deviarbi S.
Nursing Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual remaja memberikan pengaruh pada banyak aspek kehidupan remaja, seperti kesehatan, prestasi dan perkembangan psikologi. Tren meningkatnya kasus HIV dan AIDS pada usia 20-24  mengindikasikan bahwa saat usia remaja sudah terpapar dengan perilaku seks yang tidak aman. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran perilaku seksual remaja terkait pengetahuan, sikap dan tindakan aktifitas seksual mereka. Metode penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 140 orang dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasilpenelitianmenunjukkan bahwa pengetahuan remaja siswa dengan kategori baik sebanyak 114 orang (81,43%), sikap berkategori positif sebanyak 119 (85%), perilaku tidak melakukan aktifitas seksual sebanyak 121 (86,43%), melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom sebanyak 11 orang (7,86%). Kesimpulansebagian besar pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kategori baik. Meskipun demikian masih ada juga remaja yang memiliki perilaku seksual tidak aman. SaranUntuk itu perlu intervensi untuk memperbaiki pengetahuan dan sikap siswa agar menghindari aktivitas seksual usia dini sehingga terlindung dari masalah kesehatan.
Persepsi dan Perilaku Pencegahan HIV pada Komunitas Gay di Kota Kupang Silvester V. Toto; Imelda F. E. Manurung; Soleman Landi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk211

Abstract

The gay community is seen as vulnerable to the spread of STIs and HIV. Given the sexual behavior that occurs is through Anus or rectum, tend to be free and changing partners. At the global level, it is estimated that an average of 1-3% of the adult population aged 15-59 years practicing sex with other men. The purpose of this study was to investigate perceptual perceived vulnerability, perceived seriousness perception, perceived perceived benefit, perceptual perceived barriers, and cues to act with HIV prevention behaviors in the gay community at IMOF 2018. Type of research used was descriptive quantitative. The population size was 150 people with the sample size of 59 people, selected using simple random sampling. Data analysis used descriptive analysis with frequency and percentage. The results showed that perceptions of susceptibility, perceptions of seriousness, perceptions of benefits, perceptions of barriers and cues to action related to prevention behavior of HIV most were at good category. Keywords: perception; behavior; HIV prevention ABSTRAK Komunitas gay dipandang rentan terhadap penularan IMS dan HIV. Mengingat perilaku seksual yang terjadi adalah melalui Anus atau dubur, cenderung bebas dan berganti-ganti pasangan. Di tingkat global, diperkirakan rata-rata 1-3% dari populasi dewasa usia 15-59 tahun mempraktekkan hubungan seks dengan sesama laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk mengindetifikasi persepsi kerentanan yang dirasakan, persepsi keseriusan yang dirasakan, persepsi manfaat yang dirasakan, persepsi hambatan yang dirasakan, dan isyarat untuk bertindak dengan perilaku pencegahan penularan HIV pada komunitas gay di IMOF tahun 2018. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Ukuran populasi penelitian ini adalah 150 orang dengan ukuran sampel 59 orang, yang dipilih dengan teknik simpel random sampling. Analisis data menggunakan analisis frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan persepsi isyarat bertindak dan perilaku pencegahan penularan HIV paling banyak berada pada kategori baik. Kata kunci: persepsi, perilaku dan pencegahan HIV
Risiko Karakteristik Orang dan Tempat Perindukan Vektor terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohanes Yan Kemismar; Imelda Februati Ester Manurung; Pius Weraman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i1.1447

Abstract

Malaria in NTT is the second highest in Indonesia after Papua. The main requirement for a malaria-free area is an annual parasite incidence, below one per 1,000 population and there are no malaria cases in the local population for three consecutive years. The purpose of this study was to analyze the risk factors for the characteristics of people and vector breeding places with Malaria in Manggarai District. This type of research was an analytic observation with a case control design. The total sample size was 204 household heads with technic random sampling. Data were analyzed using logistic regression statistical tests. The results of this study showed that there was a significant relationship between sex (p= 0.024), population mobility (p=0.001) and breeding place (p= 0.000). There was not a significant relationship between occupation (p = 0.124) and education (p = 0.522). The result regression logistic test showed the variable population mobility (OR = 8.750) have an effect on the potential incidence of malaria in Manggarai Regency. Recommendations for malaria screening for residents who come to Manggarai Regency need to be done as an effort to prevent malaria transmission.Keywords: malaria; vector; people characteristic; breeding place; risk factorABSTRAK Malaria di NTT tertinggi kedua di Indonesia setelah Papua. Syarat utama sebuah daerah bebas malaria adalah insiden parasit tahunan, di bawah satu per 1.000 penduduk dan tidak terdapat kasus malaria pada penduduk lokal selama tiga tahun berturut-turut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko karakteristik orang dan tempat perindukan vektor terhadap kejadian malaria di Kabupaten Manggarai.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain case control. Jumlah sampel keseluruhannya adalah 204 orang kepala keluarga. Data dianalisis dengan uji statistik regresi logistik. Hasil peneltian ini nenunjukkan ada hubungan yang signifikan antara variabel mobilitas penduduk (p = 0,001), jenis kelamin (p = 0.024) dan tempat perindukan nyamuk (p = 0.000). Penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan antara varibel pekerjaan (p = 0,124) dan pendidikan (p = 0,522).  Selanjutnya hasil uji regresi logistik menunjukkan variabel mobilitas penduduk (OR = 8,750) berpengaruh terhadap potensi kejadian malaria di Kabupaten Manggarai. Rekomendasi untuk skrening malaria bagi penduduk yang datang ke Kabupaten Manggarai perlu di lakukan sebagai upaya pencegahan penularan malaria.Kata kunci: malaria; vektor; karakteristik orang, faktor risiko
God's Servant as Potential Local Support: An Effort of Getting to Zero HIV and AIDS In East Nusa Tenggara Indonesia Imelda F.E. Manurung
Health Notions Vol 2, No 6 (2018): June
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.858 KB) | DOI: 10.33846/hn.v2i6.218

Abstract

The increase in the number of HIV cases every year is the reason that HIV / VCT test is essential to prevent HIV and AIDS transmission. An HIV test is the most important entrance to prevention, care, support and treatment. East Nusa Tenggara is unique since most of its residents are very dependent on God’s servant in addition to health care. The people consider God’s servant someone who is recognized and believed to have a gift from God to cure diseases. They have potential in identifying individuals at risk of HIV and AIDS and support to take VCT. Based on this condition, this research concludes that God servant is potential local support in getting to zero HIV and AIDS. Keywords: God’s Servant, HIV and AIDS
Perilaku Warga Peduli AIDS terhadap Penanggulangan HIV dan AIDS Di Kota Kupang Wenzel Fernandez; Imelda February Ester Manurung; Sarcy M Toy; Honey I Ndoen
Husada Mahakam Vol 9 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.726 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v4i8.157

Abstract

The AIDS Tackling Committee (KPA) of KupangCity has been running several programs handling over the AIDS and HIV. One of the program is involving ordinary member of the society through AIDS Care Community Member. This research aim is to describe knowledge, attitude, and behavior of AIDS Care Community Members towards HIV and AIDS Tackling Program. This research is a survey, descriptive in nature. It was held from October 2017 to March 2018. The research population is 625. By using Slovin formula and simple random sampling technique, the sample is 93. The research results are as follows: the majority of the community member possessed a good knowledge (74%), all of the community members (100%) showed a positive attitude on the effort and 60,2% of the members of the community have conducted supportive acts towards the effort. Therefore, it is suggested that, there should be some upgrading’s on cadres capacity, especially their active involvement in mobilizing the society to conduct some supportive acts. Finally, it is expected that the overall society participation in tackling HIV and AIDS should be uplifted.
PEMBERDAYAAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA UNTUK PENGHAPUSAN STIGMA PADA ORANG DENGAN HIV DAN AIDS Imelda F.E. Manurung
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 25, No 1 (2019): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v25i1.13946

Abstract

Stigma pada orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) adalah salah satu faktor penghambat dalam pengendalian penularan penyakit ini. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang diharapkan dapat menjadi agen peubah yang potensial dalam kampus dan masyarakat. Namun masih banyak mahasiswa FKM yang masih memberikan stigma pada penyakit HIV dan AIDS. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa FKM untuk terlibat dalam penghapusan stigma pada orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Metode pelaksanaan yaitu dengan pelatihan, kunjungan ODHA dan praktek dikampus. Hasil dari pengabdian terbentuk 2 kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk melakukan kampanye penghampusan stigma terhadap ODHA. Selain itu mahasiswa juga mampu menyusun materi dan melakukan kampanye pengahapusan stigma pada ODHA di kampus. Dari pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FKM dapat diberdayakan untuk kegiatan kampanye HIV dan AIDS. Mahasiswa adalah individu yang potensial sebagai agen peubah bagi remaja milenial dalam pencegahan HIV dan AIDS. Kata kunci: Pemberdayaan, Stigma, HIV dan AIDS.AbstractStigma in people with HIV (Human Immunodeficiency Virus) and Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) is one of the inhibiting factors in controlling the transmission of this disease. Students are intellectuals who are expected to be potential agents of change within the campus and society. However, there are still many FKM students who still stigmatize HIV and AIDS. Therefore this activity aims to empower FKM students to be involved in eliminating the stigma on people living with HIV and AIDS (PLWHA). The method of implementation is by training, visiting PLWHA and practicing in the campus. The results of the service were formed by two groups of students who had the ability to campaign for the elimination of stigma against PLWHA. In addition, students are also able to compile material and conduct campaigns to eliminate stigma on PLWHA on campus. From this service it can be concluded that FKM students can be empowered for HIV and AIDS campaign activities. Students are potential individuals as agents of change for millennial teenagers in the prevention of HIV and AIDS.Keywords:Empowerment, Stigma, HIV and AIDS.
Pemberdayaan Majelis Gereja Untuk Pencegahan HIV dan AIDS Di Amanatun Utara Nusa Tenggara Timur Imelda Februati Ester Manurung
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9826

Abstract

Kasus HIV dan AIDS saat ini tidak saja ditemukan di populasi kunci, tetapi juga sudah di populasi umum seperti ibu rumah tangga di pedesaan. Tingginya migrasi penduduk desa untuk mencari kerja di luar daerah merupakan salah satu faktor risiko terjadi penularan HIV. Masyarakat desa pada umumnya masih mempercayai tokoh rohani seperti majelis gereja dalam menyampaikan pesan kesehatan. Untuk itu pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan majelis gereja untuk memberikan dukungan pencegahan HIV di masyarakat. Metode pelaksanaan yaitu dengan pelatihan disertai pre dan pos tes serta praktek keterampilan dukungan pencegahan HIV. Pada akhirnya majelis diminta untuk membuat rencana kerja selama 1 bulan setelah pelatihan kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang HIV dan AIDS, penularan, pencegahan dan pengobatannya. Selain itu keterampilan dukungan pencegahan HIV juga meningkat. Majelis juga melakukan seluruh rencana kerja yaitu memberikan dukungan pencegahan HIV minimal pada tiga orang yang berpotensi tertular HIV seperti bekas TKI atau pekerja di luar daerah. Kesimpulan dari pengabdian ini yaitu perlu memberdayakan seluruh komponen desa untuk melakukan upaya pencegahan HIV dan AIDS di seluruh lapisan masyarakat desa dengan tingkat migrasi penduduk cukup tinggi. Kata kunci: pemberdayaan, majelis, HIV dan AIDS HIV and AIDS cases are currently not only found in key populations but also in the general population, such as rural housewives. The high migration of villagers to look for work outside their current areas is one of the risk factors for HIV transmission. The village community in general still believes in spiritual figures, such as church assemblies, in delivering health messages. For this purpose, the service aims to empower church assemblies to provide HIV prevention support in the community. The method of implementation is by training with pre and test posts as well as practice with HIV prevention support skills. In the end, the assembly was asked to make a work plan for one month after the training and then carried out monitoring and evaluation. The result of this service is an increased in knowledge about HIV and AIDS, transmission, prevention, and treatment. In addition, HIV prevention support skills have also increased. The assembly also carried out all work plans, including providing minimum HIV prevention support to three people who have the potential to contract HIV such as former migrant workers or workers outside the area. The conclusion of this service is the need to empower all village components to make efforts to prevent HIV and AIDS in all levels of the village community with high levels of population migration. Keywords: empowerment, assembly, HIV and AIDS
Co-Authors Adu, Apris A. Afrona E L Takaeb Akuila Didi Ama, Marselino Ifantri Yuranus Amelia Sir Amelya Betsalonia Sir Ampera Wadu Anderias Umbu Roga Ari Probandari Ari Probandari Astutik, Erni Babis, Sonida Srimega Diana Baun, Aminah H Chatarina Umbul Wahyuni Chatarina Umbul Wahyuni Christin Rony Nayoan Cruz, Jermias da Dalong, Lusia Deviarbi Sakke Tira Dwi Windoe Fernandez, Wenzel Filmon Salan Fitri, Ajra Geofrey Ssekalembe Gusmao, Francelino Nobel Sarmento Hardhina, Trio Helga Jilvera Nathalia Ndun Henrico Tampatianus Bago Henukh, Tresna Asriany Hinga, Indriati A. Tedju Honey I Ndoen Indra Y Kiling Indriati Andolita Tedju Hinga Indriati Tedjuhinga Ivani Laning Jacob Matheos Ratu Jentri Missa Jermias da Cruz JUBLINA MARSELINA NOMATE Junias, Marylin Susanti Lele, Yumiati Ke Lewi Jutomo Limbu, Ribka Louhenapessy, Vita Fibrila M. K. P. Abdi Keraf Mardinal Tarigan Maria M. Dwi Wahyuni Maria M.D Wahyuni Mariani Mediatrix Mone Marianus Ketmoen Marianus Mau Kuru Marlina Bulu Masae, Viviencia M.A. Mbooh, Yaret Munda Mesa, Ericson Misnadin, Indri Wahyuningsih Muntasir, Muntasir Mustakim Sahdan Naila Anugrah Ndoen, Honey I. Nida Tasuib Noorce Christiani Berek Nyai Harifah Akbar Pius Werawan Purimahua, Sintha L. Purnawan, Sigit Regaletha, Tadeus A. L. Riwu, Yuliana R. Rizky Pradita Manafe Sabina Gero Sarci Magdalena Toy Sarcy M Toy Setyobudi, Agus Silvester V. Toto Simplexius Asa Sindi Sirituka Siregar, Mhd. Fuad Zaini Skhana Marthinus Sanam Soleman Landi Syamruth, Yendris Krisno Takaeb, Afrona E. Lelan Toy, Sarci M. Venansius Alfridus Viviencia M. A. Masae Wahyuni, Chatarina U Wenzel Fernandez Weraman, Pius WINDA YULIANA KURNIAWATI ASAR Ximenes, Yohanes A. W. Yeni Damayanti Yessicha Helmina Delly Tanof Yohanes Yan Kemismar Yustinus Nikolaus Nango