Muhammad Fajar Ramadhan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kemandirian Ekonomi : Pembiasaan Menabung di SDS IT Asy- Syifa Qolbu Bogor Lia Siti Julaeha; Muhammad Rafi Thoriq; Muhammad Fajar Ramadhan; Nazhif Shafwan Aziz; Nuha Afifah Zuhri; Nur Rahma Zakiyah; Rabiatul Awalia
Nusantara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v3i1.773

Abstract

Istilah “kemandirian” berasal dari kata dasar “diri” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an”, kemudian membentuk satu kata keadaan atau kata benda. Karena kemandirian berasal dari kata “diri”, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bias lepas dari pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers disebut dengan istilah self, karena diri itu merupakan inti dari kemandirian.Kemandirian dapat diartikan sebagai usaha seseorang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan melepaskan diri dari orangtua atau orang lain untuk mengerjakan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan kepercayaan diri tanpa adanya pengaruh dari lingkungan dan ketergantungan pada orang lain, adanya kebebasan mengambil inisiatif untuk mengatur kebutuhan sendiri dan mampu memecahkan persoalan dan hambatan yang dihadapi tanpa bantuan orang lain. Kemampuan demikian hanya mungkin dimiliki jika seseorang berkemampuan memikirkan dengan seksama tentang sesuatu yang dikerjakan atau diputuskannya, baik dalam segi manfaat maupun dari segi negatif dan kerugian yang akan dialaminya.Pelaksanaan program ini diwali dengan memberikan perlabelan nama kepada anak anak ketika mereka memasuki ruangan sebagai tanda pengenal, kemudian melakukan sesi perkenalan dan penyampaian materi yang akan di bahas dan materi yang akan disampaikan sudah kami siapkan dari mentor tim PKM-STIMIK ESQ, materi tersebut hasil dari pemikiran para mentor mengenai cara agar mencapai sebuah Kemandirian Ekonomi untuk anak - anak. Bagaimana mereka dapat membeli yang mereka inginkan tanpa harus meminta kepada orang tua. Pemaparan materi mengenai cara mengalokasi uang, Tips 3 H (Hemat, Harus pintar memilih mana yang ingin dan mana yang butuh, Hindari berutang) Skema menabung, dan video kartun mengenai kemanfataan menabung
Ilmu Balaqhah Al-Quran, Pengertian Fashahatul Mufrad: Tanafuri Al-Huruf, Gharabah, Mukhalafatul Qiyas Fauziah Nur Ariza; Muhammad Habib Prasetyo; Edo Dermawan; Mahlil Lubis; Ahmad Taufik Alfarizi Siagian; Muhammad Fajar Ramadhan; Hafiz Ardiansyah
Hikmah : Jurnal Studi Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2025): Juni: Hikmah : Jurnal Studi Pendidikan Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/hikmah.v2i2.1097

Abstract

Dala’il al-I’jaz is one of the monumental works of ʿAbd al-Qāhir al-Jurjānī, a central figure in the field of balāghah (Arabic rhetoric), widely recognized as one of its foundational scholars. He authored numerous works exploring the intricacies of rhetoric, with Dala’il al-I’jaz serving as a key reference in the study. One of the major themes in balāghah is the concept of al-fasāḥah (eloquence), which serves as the formal object of this research. The focus of this study is to examine al-Jurjānī’s perspective on al-fasāḥah as presented in his work, Dala’il al-I’jaz. This study employs a qualitative descriptive approach by analyzing scholarly articles and relevant literature, with Dala’il al-I’jaz as the main material object. The findings reveal that al-Jurjānī views al-fasāḥah not merely as a matter of wording or phonetic beauty, but rather as something rooted in meaning. In his view, eloquence lies not only in the form or sound of expressions, but more importantly, in the depth and precision of the meaning conveyed.