Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DEODORAN KRIM DENGAN VARIASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata var. Macrophylla) SEBAGAI PENGHILANG BAU BADAN Nurhaini, Rahmi; Arrosyid, Muchson; Putri, Hanif
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 1 (2022): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v13i1.453

Abstract

Bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) merupakan salah satu tanaman penghasil flavonoid yang efektif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sehingga dibuat dalam sediaan krim. Sediaan krim dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu bentuknya menarik, sederhana dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaan, daya menyerap yang baik, memberikan rasa dingin pada kulit, meningkatkan nilai ekonomi, serta diharapkan minyak atsiri dari bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) lebih lama menempel pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri deodoran krim terhadap Staphylococcus epidermidis. Deodoran krim dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%, 10%, dan 20%. Ketiga formula kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, daya lekat, tipe krimp, hedonik dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Data hasil organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hasil pH, viskositas, dan tinggi busa dianalisa dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji Least Significance Different. Hasil menunjukkan bahwa krim deodoran dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) 5%, 10%, dan 20% memiliki hasil uji sifat fisik yang homogen, pH antara 4,5 – 7,5, diameter daya sebar 50 – 70 mm, viskositas 4 40 dPas, waktu daya lekat < 4 detik, dan tipe krim M/A, serta uji hedonik formula 10% lebih disukai panelis. Konsentrasi deodoran krim dengan minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) memiliki diameter hambat 5% adalah (13,7 ± 0,2) mm, 10% adalah (16,8 ± 0,7) mm, dan 20% adalah (21,0 ± 3,5) mm.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Desa Bengking Klaten Mustofa, Chairil Hana; Refi, Refi; Salsabila, Salsabila; Septi, Septi; Shifangi, Shifangi; Subekti, Sri; Vemas, Vemas; Wahyu, Wahyu; Wulanndari, Wahyu; Arrosyid, Muchson
WASATHON Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 02 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/wasathon.v3i02.1646

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a significant health problem in Bengking Village, Jatinom District, especially during the rainy season, triggered by low public awareness in eradicating mosquito nests. This community service activity aims to empower the Bengking Village Women Farmers Group (KWT) by increasing knowledge and practices of DHF prevention, especially through the use of family medicinal plants (TOGA) and the implementation of Mosquito Nest Eradication (PSN) 4M Plus. The implementation method includes situation surveys, interactive counseling, demonstrations of making innovative products (herbal drinks), and post-activity monitoring and evaluation. A total of 40 KWT members actively participated in this activity. The results of the pre-test and post-test showed a significant increase in participant knowledge regarding the dangers of DHF, the mosquito life cycle, symptoms, and prevention and treatment strategies. In addition, there was an increase in public interest in planting and utilizing TOGA as a promotive and preventive measure. The success of this program is proven by the community's commitment to carrying out environmental cleanliness movements and consuming herbal concoctions, which collectively are expected to reduce DHF incidents and improve the quality of public health in Bengking Village in a sustainable manner.
Perbandingan Kadar Kafein pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) yang Diseduh dan Direbus dengan Metode Titrasi Bebas Air Styawan, Anita Agustina; Arrosyid, Muchson; Sutaryono, S
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat setelah air. Teh mengandung banyak senyawa yang berkhasiat untuk tubuh seperti kafein. Proses penyeduhan teh dengan waktu dan suhu yang tidak optimum dapat mempengaruhi kandungan kafein didalamnya. Semakin tinggi suhu dan lama waktu penyeduhan, kadar kafein dalam teh semakin meningkat. Dan proses penyeduhan dengan pemanasan dapat memperlebar jarak antar molekul dalam teh. Lebarnya jarak antar molekul dalam teh dapat mempermudah molekul air untuk menembus padatan teh sehingga kafein akan mudah terekstrak dalam pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus, kemudian membandingkan kadar kafein pada teh hitam dengan proses penyeduhan diseduh (tanpa pemanasan) dan direbus (dengan pemanasan). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel simplisia kering daun teh hitam (Camellia sinensis). Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reaksi Murexid. Dianalisis kuantitatif menggunakan Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif sampel positif mengandung kafein yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah. Secara kuantitatif, kadar kafein pada teh hitam yang diseduh sebesar 10,718% b/v dan kadar kafein pada teh hitam yang direbus sebesar 10,986% b/v. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus dengan nilai signifikasi 0,034<0,05.
Standarisasi Ekstrak Etil Asetat Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S) Andasari, Sholikhah Deti; Indriyastuti, I; Arrosyid, Muchson
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) secara empiris berkhasiat sebagai obat batuk, disentri, mencret, ambeien dan jerawat.Sehingga daun jeruk nipis berpotensi dikembangkan menjadi obattradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukanstandarisasi ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) denganparameter spesifik dan non spesifik. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Ekstrak daun jeruknipis dibuat dengan proses maserasi selama 5 hari dengan etilasetat. Uji parameter standar umum ekstrak yaitu parameter spesifikyang meliputi organoleptik ekstrak, senyawa larut dalam air dansenyawa larut dalam etanol. Parameter non spesifik yang meliputisusut pengeringan, kadar air dan bobot jenis. Skrining fitokimiaterhadap ekstrak etil asetat daun Citrus aurantifolia S meliputipemeriksaan tanin, fenol, triterpen, minyak atsiri, saponin danflavonoid. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etilasetat daun Citrus aurantifolia S mengandung senyawa golongantanin, flavonoid, fenol, dan steroid.
UJI MPN JAMU TRADISIONAL KUNIR ASAM YANG DIJUAL DI PASAR CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI Mustofa, Choiril Hana; Arrosyid, Muchson; Setiawan, Frendi Aviv
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9 No 2 (2018): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v9i2.125

Abstract

Tamarind herbal medicine is one of the traditional herbal medicine that is still widely consumed by the community. The manufacturing process is still simple and does not pay attention to the cleanliness element does not rule out the possibility of pollution by bacteria, one of which is by Coliform bacteria, this study aims to determine bacterial contamination in acid turmeric herbs which are sold in Cepogo Market, Boyolali Regency. This research is an observational study. Samples were taken by accidental sampling namely turmeric tamarind herbs purchased from 3 sellers of carrying herbs at Cepogo Market. Each sample was examined the MPN value with 2 test steps, namely the presumption test on the Lactose Borth media and the affirmation test on the Brilliant Green Lactose Broth media. Samples tested positive if there are gas bubbles after incubation. The assertion test results are matched with the MPN value table. The results of the study were obtained MPN value of sample A <3 cells / mL, sample B 4 cells / mL, and sample C 3 cells / mL. From the three samples tested, it can be concluded that the sample contained Coliform bacteria contamination. The value produced from the three samples is below the maximum limit of contamination, which is 20 cells / mL and turmeric acid is suitable for consumption