Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya

CANDI BOROBUDUR SEBAGAI FENOMENA SAKRAL PROFAN Agama dan Pariwisata Perspektif Strukturalisme Levi Strauss Tri Yatno
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 1 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i1.152

Abstract

Dualisme fungsi Candi Borobudur sebagai salah satu dampak modernitas. Candi Borobudur sebagai tempat praktik keagamaan sekaligus pariwisata. Hal ini menjadi fenomena sosial budaya dalam konteks sakral profan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Candi Borobudur dalam praktik keagamaan dan pariwisata perspektif strukturalisme Levi Strauss. Metode penelitian menggunakan analisis struktural. Analisis struktural Levi Strauss tidak hanya mengungkap makna yang terkandung dalam simbol, namun juga mengungkapkan logika dibalik makna. Hasil penelitian menyatakan bahwa: lembaga keagamaan dan pariwisata dalam melihat Candi Borobudur dalam perspektif yang berbeda, baik dari segi aktor, langue, parole, mytheme, oposisi biner, order, paradigmati, sintagmatik, dan tranformasi. Dualisme fungsi Candi Borobudur yaitu candi memiliki sistem tanda masing-masing, yakni dalam ruang lingkup spiritual maupaun keduniawian. Candi Borobudur bagi umat Buddha sebagai tempat melaksanakan praktik keagamaan, seperti ritual keagamaan dan dhammayatra. Bagi wisatawan Candi Borobudur sebagai ruang rekreasi yang mengutamakan pemuasan napsu selera, dan bagi industri pariwisata Candi Borobudur sebagai ruang ekonomi.
NILAI SIMBOL CANDI BOROBUDUR DALAM WISATA KAPITALIS GLOBAL Tri Yatno
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 2 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i2.255

Abstract

Candi Borobudur sebagai warisan agama Buddha menjadi simbol budaya yang memiliki nilai estetika dan spiritual. Negara memiliki peran sentral dalam mengelola Candi Borobudur sebagai bagunan cagar budaya dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai simbol religi pada Candi Borobudur dalam wisata kapitalis global. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam mengungkap permasalahan. Hasil penelitian manyatakan bahwa Candi Borobudur memiliki nilai jual sebagai material pariwisata. Simbol-simbol religi Buddha di Candi Borobudur dikomodifikasi menjadi komoditas wisata. Dampak dibukanya Candi Borobudur sebagai komoditas wisata memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat
FUNGSI DAN NILAI CANDI BOROBUDUR DI ERA GLOBALISASI Tri Yatno Tri Yatno
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 3 No 2 (2022): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v3i2.636

Abstract

Candi Borobudur merupakan bangunan warisan budaya bangsa Indonesia yang memiliki fungsi dan nilai, masyarakat Indonesia sebagai pewaris budaya memiliki tanggung jawab dalam pelestarian Candi Borobudur. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan fungsi dan nilai Candi Borobudur di era globalisasi. Metode penelitian yang digunakan diskriptif holistik. Hasil penelitian menyatakan keberadaan Candi Borobudur di era globalisasi sebagai ikon agama dan negara, Candi Borobudur menjadi spirit umat Buddha dan menjadi landasan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Candi Borobudur sebagai identitas budaya bangsa memiliki tiga fungsi, pertama, Candi Borobudur sebagai wahana spiritual, umat Buddha melihat Candi Borobudur sebagai tempat suci yang sakral dan bernilai religius, kedua, Candi Borobudur digunakan sebagai media edukasi, struktur dan sistem tanda pada ornamen Candi Borobudur tersirat nilai-nilai kehidupan moralitas yang digunakan sebagai media pembelajaran, dan ketiga, Candi Borobudur sebagai tempat wisata religi, nilai estetika dan seni Candi Borobudur memiliki nilai jual sebagai komoditas. Candi Borobudur sebagai simbol budaya bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan pedoman moralitas di era globalisasi. Nilai-nilai Candi Borobudur di era globalisasi meliputi nilai spiritual, nilai intelektual, dan nilai komersial.