Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS DRILLING RIG: STUDI TEORITIS DAN OBSERVASI LAPANGAN Hotasi Stieward, Gabriel; Muhammad Rafli Bimo Prasetyo; Sumaidi
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 11 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v5i11.9054

Abstract

Efficiency in managing time, cost, and resources is a major challenge in modern construction projects. One crucial aspect is the use of the right heavy equipment, including drilling rigs in borepile foundation drilling work. This study focuses on the productivity analysis of the Sanny SR155-C10 drilling rig in borepile drilling work, both from a theoretical and actual perspective. The results show that the productivity of the drilling rig reaches 4.53 m3/hour, higher than the theoretical estimate of 4.07 m3/hour. The actual duration of completion of the borepile foundation drilling work is 11 working days, more efficient than the physical calculation which requires 13 working days. Factors such as weather, operator skills, and soil characteristics affect operational efficiency. These findings are expected to contribute to improving project operational efficiency through optimization of the use of drilling rigs,
Analisis Perletakan Corewall pada Gedung Rumah Sakit UPT Vertikal yang Memiliki Ketidakberaturan Struktur Januar Pradipta Lisdianto; Sumaidi; Nia Dwi Puspitasari
EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies Vol. 5 No. 2 (2025): EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/edu.v5i2.7314

Abstract

Construction of a Hospital in Surabaya. This hospital consists of 4 buildings, where the front building will be the medical check-up building and the 3 back buildings will be the cancer, brain and heart specialist buildings. In the brain specialist building there are several corewalls that were used during its construction. The re-planning of this building was carried out by changing the location of the corewall so that we could find out which corewall location was more efficient. In designing a corewall structure, there are several aspects that need to be considered, namely base reaction, earthquake period and drift between floors of the building. Analysis of the location of the corewall was carried out using the Excel and Etabs applications based on trial and error by moving the location of the main corewall away from and closer to the center of mass and strength. From the results of the analysis, it was found that there were 2 location modifications whose results were better than the others. In Modification 1 this is done by moving away from the center of mass and stiffness and in Modification 2 the location is changed by bringing the center of mass and stiffness closer. From the results of Modification 1, the base reaction in Direction X = 13011 kN and Direction Y = 10883 kN, the deviation between floors in Direction 58.34mm. From the results of the analysis carried out, it can be concluded that the results of modification 1 are with Spectra X = 13011 kN and Spectra Y = 10883 kN.
Modifikasi Rangka Baja Jembatan Sembayat Baru Menggunakan Sistem Rangka Baja Throught Warren Truss Sumaidi; Rumintang, Anna
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 5 No. 2: Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v5i2.19

Abstract

ABSTRAK Perencanaan struktur jembatan perlu mempertimbangkan desain yang tepat agar material yang digunakan menjadi efektif. Jembatan Sembayat Baru di Kabupaten Gresik yang didesain menggunakan jembatan rangka baja basic truss sepanjang 60 m dimana terdapat kerusakan pada rangka sehingga menjadi tidak efektif karena jembatan tersebut merupakan jembatan nasional yang arus lalu lintasnya padat. Pertimbangan jembatan rangka baja sistem trought warren truss merupakan keputusan yang tepat. Dalam perencanaan ini, jembatan Sembayat Baru didesain dengan tetap menggunakan rangka baja, namun dirubah profil dan sistemnya yaitu dari basic truss menjadi trought warren truss. Dasar perencanaan jembatan mengacu pada peraturan BMS 1992 dan SNI 1729-2015. Analisis perhitungan struktur utama dan sekunder menggunakan bantuan software SAP 2000. Dari hasil perencanaan, didapat profil struktur rangka utama yaitu menggunakan profil 400x400x21x21 untuk rangka atas dan bawah, profil WF 400x300x10x16 sebagai rangka vertikal dan profil WF 400x400x18x18 sebagai rangka diagonal. Perhitungan kontrol batang tarik dan tekan menunjukkan kesimpulan bahwa jembatan masih mampu menahan beban layan.
Perbandingan Respon Struktur Portal 2 Lantai MRF dan CBF Terhadap Beban Seismik dengan Pushover Analysis Santoso, Adi Nugroho; Sumaidi; Rumintang , Anna
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 6 No. 1: April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v6i1.24

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang termasuk wilayah rawan gempa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan konstruksi bangunan tahan gempa dalam mengurangi resiko kerusakan yang diakibatkan gempa bumi. Perencanaan Konstruksi tahan gempa terdapat beberapa metode salah satunya yaitu metode analisis pushover. Pushover adalah metode analisis static nonlinier dimana struktur mengalami pembebanan gravitasi dan beban lateral yang dikendalikan perpindahan yang terus meningkat melalui perilaku elastic dan inelastic hingga kondisi akhir. Salah satu dari bahan konstruksi yang populer dalam perencanaan Struktur adalah konstruksi baja dimana memiliki keunggulan yaitu struktur yang seragam, ringan, kuat, dan mudah dikerjakan. Dalam pemodelan struktur tahan gempa beberapa model yang populer adalah model MRF dan CBF. MRF adalah model konfigurasi sturktur yang terkonfigurasi atas balok yang tersambung kokoh dengan kolom. Berdasarkan sambungan balok-kolom yang kaku, bingkai momen tidak dapat dipindahkan secara lateral tanpa menekuk balok atau kolom tergantung pada geometri sambungan.CBF adalah model struktur yang terkonfigurasi atas batang yang diperkuat oleh pengaku (Braced). Hasil Studi kasus pada perbandingan kedua model struktur menyimpulkan bahwa dalam perencanaan struktur baja tahan gempa dengan metode pushover didapat bahwa struktur MRF memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan CBF yaitu 2,1 : 1,6. 
Penggunaan Limbah Zeolite dan Bentonite pada Campuran Beton Ditinjau Terhadap Sifat Mekanik Beton Permatasari, Putri Shinta; Kartini, Wahyu; Sumaidi
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 6 No. 2: Oktober 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v6i2.32

Abstract

Ketersediaan semen untuk bahan campuran beton terus berkurang maka dibutuhkan alternatif untuk permasalahan tersebut dengan menggunakan limbah  zeolite dan bentonite untuk mengurangi jumlah semen pada campuran beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik pada beton dengan material limbah zeolite dan bentonite. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan (eksperimen), dengan komposisi variasi penambahan zeolite dan bentonite sebanyak 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat semen. Faktor air semen yang direncanakan 0,55 untuk menjaga workability dari campuran beton digunakan superplasticizer dengan kadar 0,5% pengujian pada umur 28 hari.  Hasil pengujian zeolite dan bentonite terhadap porositas, kuat tekan, dan modulus elastisitas pada beton normal secara berurut yaitu 7,66% ; 21,89 MPa ;  19560.61 MPa. Hasil pengujian zeolite dan bentonite terhadap porositas, kuat tekan, dan modulus elastisitas pada persentase optimal dengan substitusi zeolite secara berurut yaitu 7,45% ; 23,12 MPa ; 24265.78 MPa. Hasil pengujian zeolite dan bentonite terhadap porositas, kuat tekan, dan modulus elastisitas pada persentase optimal dengan substitusi bentonite secara berurut yaitu 7,70% ; 22,93MPa ; 23096.70 MPa. Pada penelitian ini variasi zeolite 5% dan bentonite 5% merupakan persentase optimal terhadap sifat mekanik beton.
Modifikasi Model Rangka Jembatan Jrebeng Sidoarjo dari Model Warren Menjadi Rangka Howe Sumaidi; Estikhamah, Fithri
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 7 No. 1: April 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v7i1.39

Abstract

Jembatan Jrebeng 1 merupakan jembatan yang membentang di atas Sungai Legundi, Sidoarjo, menghubungkan Jl. Raya Legundi dan Jl. Gubernur Sunandar, Sidoarjo. Jembatan ini banyak dilalui oleh kendaraan bermuatan berat yang menuju ke kawasan industri. Jembatan Jebreng 1 memiliki lebar jalan 9 m dengan lebar masing-masing trotoar 1 m, lebar jalan kedaraan 7 m, dan tipe jalan 2/2 UD. Panjang 1 segmen jembatan sebesar 60 m dan tinggi 6.5 m. Model rangka yang digunakan adalah model Warren Truss. Hasil dari pembebanan yang telah dihitung dari hasil survei akan digunakan permodelan jembatan yang dikerjakan pada aplikasi SAP2000 untuk memodifikasi rangka utama jembatan menjadi model Howe.
Perbandingan Daktilitas dengan Analisa Pushover pada Struktur Rangka Baja Model Eccentrically Braced Frame tipe K (EBF) dan Eccentrically Braced Frame tipe Y (EBF) Melalui Program SAP2000 Larasati, Ardila Mulyani; Sumaidi; Rumintang, Anna
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 7 No. 2: Oktober 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v7i2.44

Abstract

Eccentrically Braced Frames merupakan sebuah sistem struktur baja penahan gempa untuk bangunan gedung, dimana sistem ini pada salah satu dari ujung pengaku terhubung pada balok terdapat segmen terpisah yang disebut dengan link. Kinerja link yang efektif dapat menyerap beban lateral, sehingga penyerapan ini diharapkan terjadi pada saat struktur mulai mengalami deformasi akibat dari gempa, dengan mempertahankan komponen-komponen struktur lain seperti balok, kolom, dan bracing berada dalam kondisi elastik. Dengan sering terjadinya gempa bumi, maka pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia memang harus memperhitungkan kekuatan bangunan terhadap gempa. Berdasarkan konsep dengan desain bangunan tahan gempa yang berlaku sekarang, struktur bangunan tahan gempa harus terbuat dari sistem struktur yang berperilaku daktail. Di antara beberapa material utama konstruksi, baja adalah material yang paling daktail. Baja mempunyai keunggulan dalam perancangan bangunan tahan gempa seperti tegangan lelehnya yang tinggi, regangan maksimumnya besar dan modulus elastisitas tinggi. Dalam analisa ini membandingkan dua sistem rangka Eccentrically Braced Frame (EBF) interved K dan Eccentrically Braced Frame (EBF) interved Y. Dari hasil analisa pushover menunjukan bahwa model EBF pada kedua system tersebut didapat Daktilitas struktur yang tidak beda jauh. Namun dalam segi kekakuan, system EBF K dinilai lebih kaku dan lebih daktil daripada EBF Y.
Modifikasi Struktur Rangka Gedung Kuliah Fakultas Ekonomi Bisnis UPN “Veteran” Jawa Timur dengan Penambahan Tinggi Tingkat dan Balok Prategang Arisandi, Rizka Abdillah; Sumaidi; Casita, Cintantya Budi
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v8i1.54

Abstract

Metode perencanaan yang tepat pada suatu struktur tahan gempa sangat diperlukan, terlebih jika mengingat bahwa Indonesia tidak jarang mengalami gempa. Penelitian ini melakukan modifikasi pada gedung Fakultas Ekonomi Bisnis UPN “Veteran” Jawa Timur dengan ruang perpustakaan yang terletak dilantai lima, dan menambah tinggi gedung sebesar 0,5 m, pula menghilangkan beberapa kolom sehingga menjadikan balok memiliki bentang yang cukup panjang. Soft story terjadi ketika suatu gedung memiliki perbedaan tinggi tingkat yang cukup besar jika dibandingkan dengan tingkat lainnya, sehingga mempengaruhi tingkat kekakuan lateral pada beberapa lantai. Salah satu penyebab keruntuhan bangunan adalah karena adanya ketidakberaturan vertikal yang dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan kekakuan, sehingga menyebabkan terjadinya kegagalan struktur. Pada perencanaan ini, digunakan balok prategang karena adanya modifikasi bentang balok yang cukup panjang, yakni 21 m, akibat dihilangkannya kolom pada bentang tersebut. Metode balok prategang yang digunakan adalah post – tension (pasca tarik), dan digunakan analisis menggunakan Performance Based Design (PBD). Penelitian ini juga dianalisis dengan metode Capacity Spectrum Method (CSM) menggunakan pushover analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daktilitas gedung adalah sebesar 4,53 untuk arah X dan 3,08 untuk arah Y, sehingga dikategorikan sebagai daktilitas parsial. Level kinerja yang dihasilkan adalah Damage Control (DC) untuk arah X dan level kinerja Immediate Occupancy (IO) untuk arah Y, yang mana menunjukkan bahwa struktur gedung berada dalam keadaan stabil saat menerima beban gempa.
Analisis Perbandingan Gaya Dalam Aksial Pada Tower Base Transceiver Station (Bts) Kaki 4 Antara Bracing Tipe V Dengan Bracing Tipe X Sumaidi; Rumintang, Anna; Estikhamah, Fithri
KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/kern.v8i1.57

Abstract

Tulisan ini  untuk membandingkan tower Base Transceiver Station( BTS) kaki 4 antara bracing jenis v dengan bracing jenis x ditinjau dari segi kekuatan serta segi biaya dengan memakai aplikasi SAP2000. Bersamaan dengan berkembangnya teknologi, kemauan warga terhadap teknologi telekomunikasi yang bagus terus menjadi bertambah. Penulis melaksanakan analisis pada tower dengan bracing jenis v danbracing jenis x dengan memakai software SAP 2000. Digunakan tower BTS dengan ketinggian 25 m, lebar 6 m, panjang 6 m, besar masing- masing segmen 2, 5 m. Setelah itu menganalisis kekuatan memakai software SAP2000 bersumber pada standar TIA/ EIA 1991 dengan displacement tidak melebihi H/ 200. Setelah selesai menjalankan program software SAP2000, maka akan  didapatkan hasil output berat sendiri bangunan yang dapat digunakan sebagai perbandingan dari segi biaya. Analisis bracing jenis v menunjukkan displacement sebesar 0, 4 mm dengan berat sendiri bangunan 123, 686 KN. Analisis bracing jenis x menunjukkan displacement sebesar 0, 6 mm dengan berat sendiri bangunan 143, 440 KN. Dari analisis yang dilakukan dapat direkomendasikan bahwa sebaiknya tower BTS memakai bracing jenis v daripada memakai bracing jenis x.