Claim Missing Document
Check
Articles

Estimation of Bearing Capacity of Pile with Variation of Shape on Cohesive Soil Based on the Result of CPT Test (Study Case: Gunung Anyar District) Dian Purnamawati Solin; Fithri Estikhamah
Nusantara Science and Technology Proceedings International Seminar of Research Month 2021
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2458

Abstract

The bearing capacity of soil provides the most important output for soil investigation. Bearing capacity becomes a reference in designing the substructure of the structure. Therefore, it is necessary to have a capable bearing capacity analyzed by varying the shape of the foundation to provide a clear description of the highest bearing capacity of all the variations presented. In this study, a soil investigation was carried out by using the Cone Penetration Test from several distribution locations in Gunung Anyar District Area, where it is well known as cohesive soil which has a lower bearing capacity compared to non-cohesive soil. Based on this analysis, it shows that the pile foundation using a square cross-section will provide a greater value for the pile bearing capacity. Increasing the dimensions of the cross-sectional shape, it will provide a greater value for the carrying capacity of the pile as well. This is evidenced at a depth of 16.4 m, for a square cross-sectional dimension of 0.4 m it gives a value of 80.49 tons, while for a cross-sectional dimension of 0.6 m it gives a value of 164.736 tons.
ANALISA PERBANDINGAN UPAH BERDASARKAN PRODUKTIVITAS PEKERJA, UNTUK PEKERJAAN BESI STRUKTUR BETON BERTULANG Anna Rumintang Nauli; Fithri Estikhamah
KERN Vol 5 No 2 (2019): Jurnal KERN : Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.592 KB) | DOI: 10.33005/kern.v5i2.14

Abstract

ABSTRACT The cost for the work of a building and other structures, known as the cost of construction, is the important factor that needs to be known by every person working in the construction world. Wage workers hold very important role in determining the contractor for the price of a construction project. Wage costs are very related to the productivity of workers. Productivity of labor is influenced by several factors, both related to the labor itself and with the environment and government policy, which is referred to social security, salaries / wages, education, discipline, attitude, work ethics, nutrition, health, technology, production facilities , monetary, price distribution, investment licensing, business climate, employment, and so forth. From the results of the analysis of the obtained value of the average productivity of 29.96 m3 / day. Data characteristics of the workers and the productivity of the current calculation is done using the statistical SPSS with Chi-Square method to find out there is no relationship between the two variables are. In fact the two variables are related, where the variable characteristics that affect the variables age and experience. And to obtain a high productivity of labor is expected to have any age between age 25 - 32 years, have experience of 10 - 13 Year. For home workers the education variable does not affect the level of productivity. Wage workers will get a decent view of the productivity difference between the highest value of + 0.08% wage gain of Rp. 28,600 day while for the lowest value of -0.78% productivity gain wage Rp. 28,300 day.
Analisis Faktor Tingkat Kepuasan Pelanggan Bus Patas Sugeng Rahayu Dengan Menggunakan Metode Customer Satisfication Index (CSI) Fithri Estikhamah; Nugroho Utomo
KERN Vol 5 No 2 (2019): Jurnal KERN : Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.365 KB) | DOI: 10.33005/kern.v5i2.19

Abstract

In a situation of business competition is more advanced as it is today, bus company (PO) required to gets more creative and innovative in looking for or retain customers. As PO Sumber Group that has opened the route “PATAS” to track JOGYA / SEMARANG - SOLO - SURABAYA via Karangjati in early 2015 and by the name of SUGENG RAHAYU by GOLDEN STAR. Under SUMBER GROUP and under management Golden Star. Based on these problems purpose of this research is to determine what percentage of the level of customer satisfaction on the performance Sugeng Rahayu “Patas” bus. Due to the limited sample does not then take a sample of 100 respondents. Techniques of collecting data using questionnaires. Analysis techniques used is to use the Customer Satisfaction Index (CSI). It is based on five dimensions of service quality are tangibles (physical evidence), reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The results showed that overall customer satisfaction has a value of 78.5%, this means that customers are satisfied with the services provided by Sugeng Rahayu ”Patas” bus. Although the results of the analysis show a good value but there needs to be improvement of service quality, especially the cleanliness of toilets in the bus.
Analisa Kekuatan Struktur Jalan Kereta Api dengan Penambahan Lapisan Geotekstil pada Perencanaan Jalur Ganda Jombang – Peterongan (KM.69+100 – KM.76+100) Nugroho Utomo; Fithri Estikhamah
KERN Vol 6 No 1 (2020): Jurnal KERN: April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.362 KB) | DOI: 10.33005/kern.v6i1.24

Abstract

Berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) oleh Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (2011), pada tahun 2030 diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan orang menggunakan kereta api di Pulau Jawa sebesar 858,5 juta orang/tahun dan pergerakan barang sebesar 534 juta ton/tahun. Sehingga untuk mengakomodasi kebutuhan ini maka prasarana jalan kereta api berupa jalur ganda (double track) pada lintas utara dan selatan di Pulau Jawa sudah harus siap untuk dioperasikan dan aman ditinjau dari kelayakan struktur. Jalur kereta api eksisting yang telah terbangun di Pulau Jawa untuk lintas utara (Surabaya – Jakarta) sepanjang 727 km sudah memenuhi terhadap kebutuhan jalur ganda (double track), sedangkan untuk lintas selatan baru terkoneksi oleh jalur ganda adalah lintas Yogyakarta sampai Nganjuk dan sudah dioperasikan. Untuk lintas Nganjuk – Jombang jalur ganda sudah selesai tetapi belum siap untuk dioperasikan dan lintas Jombang – Mojokerto sedang dalam proses penyelesaian. Fokus utama dalam penelitian ini adalah meninjau struktur jalan kereta api jalur ganda pada lintas Jombang – Mojokerto, petak Jombang – Peterongan (KM.69+100 – KM.76+100). Struktur jalan kereta api jalur ganda pada petak Jombang – Peterongan yang ditinjau ini adalah kelayakan struktur bawah jalan kereta api yang diberi penambahan lapisan geotekstil terhadap aspek pembebanan kereta api rencana KA Sancaka. Pedoman yang digunakan dalam desain ini adalah Peraturan Dinas No 10 Tahun 1986 dari PT. KAI. Sebagai hasil dari penelitian ini adalah tinjauan faktor aman akibat keruntuhan beban mati struktur jalan kereta api, faktor aman penggelinciran lereng dan lateral terhadap perkuatan lapisan geotekstil memenuhi syarat.
Analisis Kepatuhan Siswa/i Tingkat SMP Dalam Berlalu Lintas Fithri Estikhamah; Nugroho Utomo
KERN Vol 6 No 1 (2020): Jurnal KERN: April 2020
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.267 KB) | DOI: 10.33005/kern.v6i1.28

Abstract

Dalam memperlancar kegiatan manusia, sarana yang paling penting dan utama adalah transportasi. Terdapat beberapa macam transportasi yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Tetapi jenis kendaraan yang paling digemari masyarakat adalah sepeda motor. Kepatuhan hukum masyarakat akan pentingnya etika dalam berlalu lintas masih dikategorikan rendah. Seperti misalnya beberapa pengendara kendaraan sepeda motor seringkali menyalip kendaraan lainnya tanpa memperhatikan marka jalan maupun rambu-rambu lalu lintas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan hukum siswa SMP di Surabaya terhadap etika berlalu lintas menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Penelitian dilakukan di sekitar kampus UPN “Veteran” Jawa Timur. Sampel yang diambil adalah sebanyak 30 siswa SMP/SLTP sederajat dengan metode acak. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepatuhan hukum siswa SMP di Surabaya terhadap etika berlalu lintas menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, masuk dalam kategori cukup patuh (65,57 %). Artinya siswa/i SMP dikategorikan cukup mematuhi aturan hukum sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Etika Berlalu Lintas. Beberapa responden menyatakan pernah mengendarai sepeda motor tetapi untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah memilik skor 12,16 (rendah), artinya bahwa siswa/i mematuhi aturan sekolah yang melarang siswa/i untuk membawa dan mengendarai sepeda motor. Dan secara keseluruhan responden menyatakan bahwa selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas, hal ini ditunjukkan dengan nilai skor sebesar 67,57 yang artinya termasuk dalam kategori cukup patuh.
Modifikasi Model Rangka Jembatan Jrebeng Sidoarjo dari Model Warren Menjadi Rangka Howe Sumaidi Sumaidi; Fithri Estikhamah
KERN Vol 7 No 1 (2021): Jurnal KERN: April 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.734 KB) | DOI: 10.33005/kern.v7i1.45

Abstract

Jembatan Jrebeng 1 merupakan jembatan yang membentang di atas Sungai Legundi, Sidoarjo, menghubungkan Jl. Raya Legundi dan Jl. Gubernur Sunandar, Sidoarjo. Jembatan ini banyak dilalui oleh kendaraan bermuatan berat yang menuju ke kawasan industri. Jembatan Jebreng 1 memiliki lebar jalan 9 m dengan lebar masing-masing trotoar 1 m, lebar jalan kedaraan 7 m, dan tipe jalan 2/2 UD. Panjang 1 segmen jembatan sebesar 60 m dan tinggi 6.5 m. Model rangka yang digunakan adalah model Warren Truss. Hasil dari pembebanan yang telah dihitung dari hasil survei akan digunakan permodelan jembatan yang dikerjakan pada aplikasi SAP2000 untuk memodifikasi rangka utama jembatan menjadi model Howe.
Review Bandar Udara Dari Sisi Landside dengan Meninjau Segi Kepuasan Penumpang Fithri Estikhamah; Bagas Aryaseta
KERN Vol 7 No 2 (2021): Jurnal KERN : Oktober 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.988 KB) | DOI: 10.33005/kern.v7i2.51

Abstract

Bandara dibagi menjadi dua bagian: udara (sisi udara) dan sisi darat (sisi darat). Bangunan terminal menghubungkan infrastruktur sisi udara dan sisi darat bandara . Berdasarkan fitur-fitur ini, bangunan terminal dibagi menjadi empat bagian: akses antarmuka, proses, area penyimpanan, dan sirkulasi internal. Gedung terminal memiliki fasilitas pelayanan seperti tiket penumpang, penanganan barang dagangan (bagasi), ruang tunggu, kantor imigrasi, dan kantor operasional maskapai. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama di semua industri berorientasi layanan. Tak terkecuali industri penerbangan sipil. Lalu lintas udara di dunia yang sangat kompetitif berarti bahwa maskapai yang berbeda bersaing untuk posisi teratas, yang membuat layanan pelanggan menjadi sangat penting. Skytrax merespons dari bandara, yang dilengkapi dan diservis lengkap. Setiap tahun, Skytrax memberikan penghargaan kepada bandara-bandara yang telah memenuhi persyaratan menjadi bandara kelas dunia. Surat ini menargetkan untuk menemukan elemen yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, penumpang dan pengunjung di bandara.
ANALISIS PERBANDINGAN GAYA DALAM AKSIAL PADA TOWER BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) KAKI 4 ANTARA BRACING TIPE V DENGAN BRACING TIPE X anna rumintang nauli; Sumaidi Sumaidi; Fithri Estikhamah
KERN Vol 8 No 1 (2022): Jurnal KERN: April 2022
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.149 KB) | DOI: 10.33005/kern.v8i1.69

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang perbandingan menara Base Transceiver Station (BTS) kaki 4 antara bracing tipe v dengan bracing tipe x ditinjau dari segi kekuatan dan segi ekonomis dengan menggunakan aplikasi SAP 2000. Seiring dengan berkembangnya teknologi, keinginan masyarakat terhadap teknologi telekomunikasiyang bagus semakin meningkat. Penulis melakukan analisis pada menara dengan bracing tipe v danbracing tipe x dengan menggunakan aplikasi SAP 2000. Digunakan menara BTS dengan ketinggian 25 meter, lebar 6 meter, panjang 6 meter, tinggi tiap segmen 2,5 meter.Kemudian menganalisis kekuatan menggunakan aplikasi SAP 2000 berdasarkan standar TIA/EIA 1991 dengan displacement tidak melebihi H/200. Setelah aplikasi SAP 2000 selesai dijalankan, kemudian didapatkan hasil output berat sendiri bangunan yang digunakan untuk perbandingan dari segi ekonomis. Hasil analisis bracing tipe v didapatkan displacement sebesar 0,4 milimeter dengan berat sendiri bangunan 123,686 KN. Hasil analisis bracing tipe x didapatkan displacement sebesar 0,6 milimeter dengan berat sendiri bangunan 143,440 KN. Hasil analisis ini merekomendasikan menara BTS menggunakan bracing tipe v daripada menggunakan bracing tipe x.
Experimental Investigation to Find the Strength of Ballast Bagas Aryaseta; Fithri Estikhamah
Advance Sustainable Science, Engineering and Technology (ASSET) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v4i1.11643

Abstract

Although ballast is only part of the substructure, it plays an important role in keeping the railway track in position. But less attention has been given to the substructure because the properties of the substructure are more varies and difficult to define than those of the superstructure. Research about ballast behaviours still needs to be developed. Objective of this research is to use Los Angeles Abrasion (LAA) and Aggregate Impact Value (AIV) test to analyse the strength of nature rock (NR), slag (S) and their different combination. Four different types of samples have been prepared for testing. LAA and AIVtest has been performed to assess the strength of the ballast. Finally, the result shows that the combination of slag and nature rock showed good results, even not really significantly. The result for 25%NR+75%S (LAA test) and 1NR+2S (AIV test) is 7,41% and 6,02%, respectively.
Studi Literatur Tentang Pengaruh Demand Bus Antar Kota Terhadap Kualitas Udara di Area Terminal Fithri Estikhamah; Anna Rumintang
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.025 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i1.904

Abstract

Pembangunan ekonomis dan non ekonomis merupakan hal-hal yang membutuhkan peran transportasi. Terminal merupakan salah satu jasa layanan yang disediakan oleh pihak swasta maupun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan transportasi umum yang semakin meningkat. Yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal pencemaran udara adalah terminal, karena menjadi sentral dari segala aktifitas yang menggunakan jasa transportasi baik pengelola terminal, pedagang dan pemakai jasa. Pencemaran udara bersumber dari asap cerobong industri dan gas buangan dari kendaraan bermotor. Penggunaan kendaraan bermotor menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Kontributor terbesar polusi adalah substansi, substansi yang dimaksud adalah sulfur oksida (SOx). Polusi udara telah memberikan keterkaitan negatif bagi kesehatan manusia secara umum. Dalam hal ini khususnya dampak yang diterima oleh para pedagang makanan yang berada di sekitar area terminal. Para pedagang ini terkena paparan polusi udara setiap harinya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak polusi udara terhadap kesehatan para pedagang.