Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan bahasa asing pada menu makanan terhadap minat beli konsumen di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian, populasi dan analisis, teknik pengumpulan data, serta teknik data. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden dan menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Selain itu, survei dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang persepsi dan minat beli konsumen terhadap penggunaan bahasa asing pada menu makanan. Mayoritas responden dalam penelitian ini berusia antara 18-35 tahun (60%), dengan lebih banyak responden berjenis kelamin perempuan (55%) dibandingkan laki-laki (45%). Tingkat pendidikan responden bervariasi, dengan sebagian besar memiliki pendidikan setingkat sarjana (40%) dan diploma (35%). Responden juga memiliki latar belakang pekerjaan yang beragam, dengan sebagian besar bekerja di sektor jasa (30%) dan perdagangan (25%). Sebanyak 50% responden pernah berwisata ke luar negeri. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa asing pada menu makanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Mayoritas responden memiliki persepsi positif terhadap istilah asing, berpikir meningkatkan citra eksklusif dan kualitas makanan, yang dibuktikan dalam koefisien korelasi yang kuat (r = 0,65) dengan tingkat signifikansi p < 0,01. Minat beli konsumen juga tinggi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,70, menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara persepsi penggunaan bahasa asing dan minat beli. Faktor demografi seperti tingkat pendidikan dan pengalaman wisata luar negeri turut mempengaruhi minat beli, dengan koefisien beta masing-masing sebesar 0,30 dan 0,25, keduanya signifikan pada tingkat p < 0,01. Namun faktor jenis kelamin dan usia tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu, restoran dan kafe dapat memanfaatkan penggunaan istilah asing pada menu untuk meningkatkan daya tarik dan minat beli konsumen, sekaligus memastikan adanya edukasi tambahan untuk mengurangi kebingungan di kalangan konsumen tertentu.