Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONSEP RUMAH IMPIAN PADA RUMAH TINGGAL DI JL. AURORA ULUWATU, JIMBARAN Utami, Anak Agung Gita Asri; Raharja, I Gede Mugi; Mulyati, Made Ida
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i1.3459

Abstract

Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni sehingga diperlukan kenyamanan dan keamanan untuk berada di dalamnya. Seiring berkembangnya jaman dan perubahan kondisi sosial ekonomi membuat tatanan hidup manusia berubah menjadi tempat yang kompleks untuk itu diperlukan solusi kreatif, baru dan implementasi tepat pada desain interior. Rumah tinggal di Jl. Aurora, Uluwatu, Jimbaran, Kuta Selatan, Bali, milik sepasang suami istri asal Australia merupakan salah satu rumah tinggal yang ditujukan untuk tempat tinggal, tempat bekerja, tempat bersosialisasi, tempat hiburan, dan tempat menaungi inspirasi serta ide-ide baru. Rumah ini memiliki konsep rumah impian atau dream house. Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan tahapan dan hasil proyek rumah tinggal Jl. Aurora, Uluwatu. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah penelitian kualitatif, hal ini didasari studi kasus rumah tinggal sehingga metode analisis yang digunakan yakni wawancara, observasi, partisipasi dan dokumentasi yang melibatkan manusia. Hasil yang diperoleh adalah tercapainya kajian tahapan proses pengerjaan proyek, data proyek dan 3D rendering model disertai gambar kerja pengembangan. Kedua hasil ini menjadi acuan untuk mewujudkan gambar sesuai dengan kondisi lapangan, setelah melalui seluruh proses ini selama 6 bulan terdapat beberapa kendala seperti gagalnya komunikasi yang teratasi dengan melakukan diskusi bersama tim dan senior desainer.
PENERAPAN GAYA MODERN MINIMALIS PADA PROJECT KLINIK KECANTIKAN BEAUTY HEAVEN DI CANGGU OLEH DEWI DECO Paramitha, Kadek Dinda Maharani Putri; Raharja, I Gede Mugi; Darmastuti, Putu Ari
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i1.3489

Abstract

Klinik kecantikan merupakan sebuah klinik yang menawarkan jasa pelayanan untuk perawatan tubuh khususnya pada kulit, rambut, serta kuku (dermatologi). Fungsi klinik kecantikan adalah sebagai suatu tempat untuk melakukan konsultasi dan perawatan terhadap tubuh, wajah, kulit, rambut dan kuku yang dilakukan oleh ahli kecantikan dan dokter spesialis, mengembalikan kebugaran tubuh, serta mempercantik penampilan dari setiap pengunjung yang menggunakan fasilitas dari klinik kecantikan. Meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perawatan diri, baik itu perempuan maupun laki-laki membuat bisnis klinik kecantikan kian berkembang pesat. Saat ini banyak klinik kecantikan yang berlomba untuk memberikan pelayanan yang baik demi kepuasan pelanggan. Selain dengan meningkatkan kualitas pelayanan dalam setiap perawatan yang diberikan, desain arsitektur dan interior klinik kecantikan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan tampilan klinik memiliki nilai estetika sehingga dapat menarik minat pelanggan untuk mengunjungi klinik tersebut. Beauty Heaven merupakan salah satu proyek klinik kecantikan yang dikerjakan oleh Dewi Deco Studio Interior yang berlokasi di Jl. Pantai Batu Bolong, Canggu, Badung. Proyek Beauty Heaven ini sekaligus menjadi proyek yang melibatkan penulis selaku mahasiswa yang menjalani program kegiatan magang/praktik kerja MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) di Dewi Deco. Perancangan proyek klinik kecantikan Beauty Heaven menekan pada tampilan visual dengan menerapkan gaya modern minimalis dengan titik fokus suasana hangat dan lembut yang diharapkan mampu menarik minat pengunjung untuk mengunjungi klinik Beauty Heaven, selain dari segi estetika visual, perancangan interior tetap memperhatikan fungsionalitas agar dapat mendukung kegiatan yang berlangsung di dalam klinik dengan baik dan aman.
MENGENAL BUDAYA MARITIM DALAM ARSITEKTUR NUSANTARA Raharja, I Gede Mugi; Wasista, I Putu Udiyana
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 3 (2023): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketika bumi mengalami perubahan iklim ekstrim pada zaman Pleistosen, temperatur bumi sering naik turun. Manusia harus hidup nomaden, karena terjadi proses glasial (zaman es) terus menerus. Ketika lapisan es di kutub mencair, permukaan air laut naik. Benua Sunda dan Sahul kemudian terendam menjadi dangkalan. Dampaknya, muncul pulau-pulau yang kemudian menjadi Negara Kepulauan Nusantara (Indonesia). Jadi, Indonesia dasarnya adalah benua maritim, yang terbentuk pada masa Holosen atau Alluvium. Wilayahnya adalah tanah dan air yang luas. Oleh karena itu, budaya maritim penduduk di Nusantara sudah berakar sejak masa prasejarah. Gambar-gambar perahu di dalam gua-gua purba, merupakan ekspresi seni penduduk Nusantara prasesejarah. Jiwa maritim juga tercermin pada sebutan wilayah negerinya, yang disebut Tanah Air. Perahu bercadik digunakan sebagai alat transportasinya di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. Jiwa maritim juga berpengaruh pada bidang arsitektur bangunannya, yang antara lain dapat ditemukan di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Ekspresi jiwa maritim pada arsitektur, antara lain tampak pada mahkota atap bangunan, pola desa atau kampung, denah rumah dan struktur bangunan rumah.
ARSITEKTUR PURA PENULISAN: INTERAKSI DESAIN DENGAN SISA GUNUNG PURBA Raharja, I Gede Mugi; Wasista, I Putu Udiyana
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 4 (2024): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaksi desain arsitektural tempat suci dengan alam pegunungan sudah dilakukan oleh beberapa suku bangsa di dunia, termasuk di Bali. Pura Penulisan sudah dibangun sebagai tempat suci sejak masa prasejarah, yang dibangun pada sebuah bukit di pegunungan Desa Sukawana. Permasalahannya, bagaimana undagi Bali masa prasejarah merancang tempat suci yang berinteraksi dengan alam pegunungan dan bagaimana konsep desainnya. Secara garis besar metode yang digunakan dalam penelitian, menggunakan studi kasus dan penelitian lapangan, untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang objek yang diteliti, dan interaksi lingkungan sosial budaya, khususnya terkait konsep ruang arsitektur Pura Penulisan. Dari hasil penelitian, diketahui Pura Penulisan dibangun pada sisa lereng Gunung Penulisan purba. Undagi Bali prasejarah berhasil mendesain tempat suci Pura Penulisan berupa teras-teras bertingkat. Pola ruang arsitektur teras bertingkat merupakan pola punden berundak, warisan budaya megalitik prasejarah.
Animation Design Stage in Merarik as a Medium for Introducing Culture and Customs Satria, Christofer; Raharja, I Gede Mugi; Suteja, I Kt; Swandi, I Wayan
International Journal of Engineering and Computer Science Applications (IJECSA) Vol. 4 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Bumigora Mataram-Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/ijecsa.v4i2.5161

Abstract

The creative industry today, animation is one of the popular media used by many entertainment industries and to introduce the customs and culture of a region. Animation is a process in which an image or object is manipulated to create a predetermined movement flow. Merarik is the escape or kidnapping of a girl from the supervision of her guardian and her social environment has been formed as a cultural heritage that is passed down from generation to generation for the Sasak people in general and merarik has several stages that must be passed through to run it. The purpose of this design is where the designer wants to provide information about the meaning and stages in the design. The methodology used in this design is the pipeline method, which is a method that includes several stages (pre-production, production and post-production). The results of this design are in the form of animations of the stages in merarik which are designed with 2D techniques as a medium that explains the process of elopement (merarik) in Sasak culture. Animation is made with the limited animation genre which is usually done in Japanese animated films. The implications of the results of this study as a medium for learning and preserving the Merarik culture which has recently been rarely found among the Sasak people
KONSEP RUMAH IMPIAN PADA RUMAH TINGGAL DI JL. AURORA ULUWATU, JIMBARAN Utami, Anak Agung Gita Asri; Raharja, I Gede Mugi; Mulyati, Made Ida
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i1.3459

Abstract

Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni sehingga diperlukan kenyamanan dan keamanan untuk berada di dalamnya. Seiring berkembangnya jaman dan perubahan kondisi sosial ekonomi membuat tatanan hidup manusia berubah menjadi tempat yang kompleks untuk itu diperlukan solusi kreatif, baru dan implementasi tepat pada desain interior. Rumah tinggal di Jl. Aurora, Uluwatu, Jimbaran, Kuta Selatan, Bali, milik sepasang suami istri asal Australia merupakan salah satu rumah tinggal yang ditujukan untuk tempat tinggal, tempat bekerja, tempat bersosialisasi, tempat hiburan, dan tempat menaungi inspirasi serta ide-ide baru. Rumah ini memiliki konsep rumah impian atau dream house. Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan tahapan dan hasil proyek rumah tinggal Jl. Aurora, Uluwatu. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah penelitian kualitatif, hal ini didasari studi kasus rumah tinggal sehingga metode analisis yang digunakan yakni wawancara, observasi, partisipasi dan dokumentasi yang melibatkan manusia. Hasil yang diperoleh adalah tercapainya kajian tahapan proses pengerjaan proyek, data proyek dan 3D rendering model disertai gambar kerja pengembangan. Kedua hasil ini menjadi acuan untuk mewujudkan gambar sesuai dengan kondisi lapangan, setelah melalui seluruh proses ini selama 6 bulan terdapat beberapa kendala seperti gagalnya komunikasi yang teratasi dengan melakukan diskusi bersama tim dan senior desainer.
PENERAPAN GAYA MODERN MINIMALIS PADA PROJECT KLINIK KECANTIKAN BEAUTY HEAVEN DI CANGGU OLEH DEWI DECO Paramitha, Kadek Dinda Maharani Putri; Raharja, I Gede Mugi; Darmastuti, Putu Ari
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/vastukara.v4i1.3489

Abstract

Klinik kecantikan merupakan sebuah klinik yang menawarkan jasa pelayanan untuk perawatan tubuh khususnya pada kulit, rambut, serta kuku (dermatologi). Fungsi klinik kecantikan adalah sebagai suatu tempat untuk melakukan konsultasi dan perawatan terhadap tubuh, wajah, kulit, rambut dan kuku yang dilakukan oleh ahli kecantikan dan dokter spesialis, mengembalikan kebugaran tubuh, serta mempercantik penampilan dari setiap pengunjung yang menggunakan fasilitas dari klinik kecantikan. Meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perawatan diri, baik itu perempuan maupun laki-laki membuat bisnis klinik kecantikan kian berkembang pesat. Saat ini banyak klinik kecantikan yang berlomba untuk memberikan pelayanan yang baik demi kepuasan pelanggan. Selain dengan meningkatkan kualitas pelayanan dalam setiap perawatan yang diberikan, desain arsitektur dan interior klinik kecantikan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan tampilan klinik memiliki nilai estetika sehingga dapat menarik minat pelanggan untuk mengunjungi klinik tersebut. Beauty Heaven merupakan salah satu proyek klinik kecantikan yang dikerjakan oleh Dewi Deco Studio Interior yang berlokasi di Jl. Pantai Batu Bolong, Canggu, Badung. Proyek Beauty Heaven ini sekaligus menjadi proyek yang melibatkan penulis selaku mahasiswa yang menjalani program kegiatan magang/praktik kerja MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) di Dewi Deco. Perancangan proyek klinik kecantikan Beauty Heaven menekan pada tampilan visual dengan menerapkan gaya modern minimalis dengan titik fokus suasana hangat dan lembut yang diharapkan mampu menarik minat pengunjung untuk mengunjungi klinik Beauty Heaven, selain dari segi estetika visual, perancangan interior tetap memperhatikan fungsionalitas agar dapat mendukung kegiatan yang berlangsung di dalam klinik dengan baik dan aman.
THE CONTEXT OF MARGINALISATION OF WOMEN IN THE FILM 'KARTINI' Dwiyani, Ni Kadek; Raharja, I Gede Mugi; Negara, I Nengah Sudika
Proceeding Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference Vol. 4 (2024): Proceedings Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/bbwp.v4i1.609

Abstract

"Kartini" The Movie (2017) directed by Hanung Bramantyo can be considered as a work of appreciation for the struggle of women in Indonesia. Kartini as one of the Indonesian heroines who fought for women's rights in Indonesia is worthy of being called a symbol of the struggle against the marginalisation of women. The nature of a woman in the culture attached to Kartini as the daughter of noble descendants often exposes her to situations where the clash of culture and logic she has raises inner conflicts, which tends to make her considered a child who dares to break the rules in her family. Kartini's figure is not portrayed as a woman who is only silent when she is faced with a situation where her "rights" as a human being are never taken into account. However, the treatment of women that she felt at the time, made her moved to have her own strength to dare to voice what she wanted for her life and nature as a woman. The context of marginalisation that appears in the film "Kartini" is heavily influenced by cultural factors and mindsets that at that time were still very closed to providing equal space for women. Kartini's struggle in this film is depicted as having a very strong desire to fight for the marginalisation of women in that era through her intelligent thoughts. The life journey of the figure of "Kartini" in fighting for equal rights and dignity of Indonesian women is at least able to be heard to a wide audience, so that the film "Kartini" can function as a medium of education for women who are currently still experiencing injustice in the context of marginalisation, to be more courageous in fighting for the rights they should get.