Surya, Wirma
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Busana Casual dan Gaun Pesta Malam Inspirasi Bunga Rafflesia Arnoldii Farli, Vina Febria; Kencana, Mega; Surya, Wirma
Style : Journal of Fashion Design Vol 3, No 1 (2023): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v3i1.4753

Abstract

The work report entitled "Casual Clothing and Evening Party Dresses Inspired by Rafflesia Arnoldii Flowers" in the form of casual clothes and evening party dresses. Casual clothing means relaxed and simple where this clothing is worn in everyday life and in informal events. Evening party dress clothing is clothing that is used on the occasion of a party event at night. This fashion work was inspired by the Rafflesia Arnoldii flower. The Rafflesia Arnoldii flower, the largest flower, reaches 70 to 110 in diameter with a height of 50 cm consisting of five large, thick and leathery petals which are orange and maroon in color, with white irregular spots, stamens, sharp and thin in the middle hole. flower. Making casual clothes and evening party dresses through a process of preparation, design and implementation. Using bridal satin, basurek, balotelli batik, velvet satin, hero, Swarovski pearl tille, and sand / crinkle organza. The works created are clothing, Rafflesia Arnoldii casual 1, Rafflesia Arnoldii 2, Rafflesia Arnoldii casual 3, Rafflesia Arnoldii party dress
PEMANFAATAN TATA RIAS SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DISABILITAS Surya, Wirma; Efendi, Leni; Febrianty, Syielfi Dwi; Darmansyah, Darmansyah
Batoboh Vol 9, No 2 (2024): BATOBOH: JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v9i2.4701

Abstract

Merias wajah adalah salah satu seni yang memiliki tujuan guna memperindah dan mempercantik paras dengan mempertegas beberapa bagian yang sudah indah dan menyamarkan beberapa kekurangan di wajah. Sehingga tata rias memiliki tujuan untuk menunjang rasa percaya diri seseorang. Menurut pendapat dari Tritanti, bahwa tujuan dari merias wajah adalah bisa mempercantik dan untuk diri sendiri maupun wajah orang lain sesuai dengan karakter wajah dan tujuan atau kegiatan yang akan di hadiri. Anak disabilitas dalam proses pembelajarannya sudah diajarkan untuk merias wajah orang lain hal itu juga dapat dijadikan proses untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka salah satunya yaitu agar mereka percaya diri dengan hasil make up yang dia kerjakan. Selain itu juga konsep diri yang dimiliki oleh anak disabilitas sangat baik mereka masih terus semangat dan kemauan mereka untuk belajar merias walaupun mereka berbeda dengan teman lainnya.
Efektivitas Pembelajaran Tata Rias dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Disabilitas di SLB Al-Azhar Bukittinggi Surya, Wirma
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 8, No 2 (2025): Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bcdk.v8i2.5783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran keterampilan tata rias dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa disabilitas di SLB Al-Azhar Bukittinggi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tata rias mampu membangun rasa percaya diri siswa, meningkatkan kemandirian, serta memfasilitasi ekspresi diri mereka. Metode demonstrasi dan eksperimen terbukti efektif dalam membantu siswa memahami dan mempraktikkan teknik merias secara mandiri. Kendala yang dihadapi meliputi hambatan komunikasi dan keterbatasan alat, namun dapat diatasi dengan dukungan guru dan pendekatan pembelajaran yang adaptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterampilan tata rias memiliki potensi sebagai media pemberdayaan psikososial bagi siswa disabilitas, sekaligus membuka peluang ekonomi dan integrasi sosial di masa depan.
PELATIHAN MENDONGENG DAN BERCERITA BAGI PELAJAR DAN GURU SE- BUKITTINGGI Zaitun, Kurniasih; Surya, Wirma; Mahendra, Bayu; Saputra, Deni
Batoboh Vol 1, No 1 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i1.125

Abstract

Mendongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutamakejadia zaman dulu yang aneh-aneh). Namun istilah dongeng saat ini juga berkembang menjadi bercerita, dimana maksudnya menuturkan cerita. Sudahsejak jaman dahulu kala, aktivitas mendongeng tidak hanya disukai oleh anak- anak, namun juga orang muda hingga yang sudah dewasa. Aktivitas ini dipercaya memiliki berjuta manfaat. Selain untuk member hiburan, juga menambah pengetahuan, dan memperkaya akhlak atau moral seseorang, terlebih anak-anak. Anak-anak adalah pribadi yang sangat membutuhkan banyak pelajaran dan pengalaman baru. Dengan media dongeng, anak seperti diajak berfantasi menuju alam imajinasi sambil meraup berjuta pengalaman baru. Dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan terutama bagi anak-anak. Lewat sebuah dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah dongengan dapat lebih mudah dimengerti. Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui teknik mendongeng yang baik, sehingga harapan positif dari kegiatan mendongeng menjadi sia-sia bahkan membosankan. Semua orang bisa menjadi pendongeng yang baik, terutama bagi kalangan pendidik baik di pendidikan formal maupun non formal. Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara, jadi tidak ada alasan seorang guru tidak bisa mendongeng. Mendongeng dapat dijadikan media dalam proses kegiatan belajar. Sedangkan bagi orang tua, mendongeng untuk anak dapat mempererat komunikasi dengan si buah hati dan meningkatkan kedekatan batin emosional antara orang tua dan anak. Banyak orangtua terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk mendongeng atau kalaupun ada, tidak tahu bagaimana mendongeng yang baik.
Implementation of Indah Mayang Embroidery in Pariaman City to Increase Sales of the Creative Fashion Industry Irja, Irja; Rahmat, Fadri; Febrianty, Syielvi Dwi; Surya, Wirma
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol. 7 No. 2 (2023): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DECEMBER 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v7i2.50664

Abstract

The creative economy is a new era of economic concepts that prioritizes information and creativity and relies on human resources' ideas as the primary production factor in economic activities. Pariaman City's traditional embroidered cloth business is one of the creative industries of the fashion sub-sector. The Embroidery Naras fabric business in Kota Pariaman has seen a drastic decrease in sales turnover since the Covid-19 pandemic, so entrepreneurs are looking for alternative solutions to increase their sales again. This research aims to find solutions to the problems faced by embroidered fabric craftsmanship, specifically how to increase sales volume after the covid-19 pandemic by advancing the creative embroidered fashion industry through the role of increasing production, creativity, and innovation. There are two types of data used: primary data and secondary data. Data collection, data reduction, data presentation, and conclusions are the data analysis techniques used in this study. According to the findings, increasing production played only a 33% role. This demonstrates that craftsmen play a smaller role in increasing production to 100%. While the criteria for increasing creativity reaches 70%, it demonstrates that it plays an important role in increasing sales volume. It reaches 15% for the global marketing criteria, indicating that it does not play a role in global marketing, and it reaches only 3% for the use of technology, indicating that it does not play a role in the production process. Similarly, increasing revenue by 33%, As a result, it plays a smaller role in increasing revenue through direct and online sales.