Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TEATER TUTUR TUPAI JANJANG DI PALEMBAYAN-KAB. AGAM Herwanfakhrizal Herwanfakhrizal; Leni Efendi; Lastri Idola
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 2 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i2.405

Abstract

Teater Tutur Tupai Jajang di Nagari Tigo Koto Silungkang Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, merupakan karya teater tutur rakyat. Deskripsi dan  analisis data bertujuan untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang teater tutur Tupai Janjang kepada masyarakat umum. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, dengan hasil analisis deskriptif yang bertujuan agar mudah dipahami dan disimpulkan. Melalui teori pendekatan dramaturgi dapat diurai unsur-unsur pertunjukan teater tutur Tupai Janjang.Analisis dramaturgi pertunjukan teater tutur Tupai Janjang berupa; sinopsis cerita rangkuman cerita dari keseluruhan, struktur pertunjukan yang berisikan tentang penokohan, dramatik plot/alur cerita, tema dan latar dari penceritaan
KEMASAN SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI ISTANA BASA PAGARUYUNG Misda Elina; Leni Efendi
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 2 (2017): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #2
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Istana Basa Pagaruyung adalah salah satu obyek wisata budaya di kabupaten Tanah Datar dengan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi dan memiliki hampir semua unsur daya tarik wisata budaya, kecuali pertunjukan seni yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pada hal banyak Sanggar seni pertunjukan yang potensial di sekitar Istana Basa Pagaruyung dan dapat memberikan daya tarik yang sama dengan wisata budaya yang lain. Penelitian bertujuan mengetahui pertunjukan seni yang mencakup seni musik, seni tari dan seni teater dan pelaku seni dikabupaten Tanah Datar serta mengetahui komponen lokasi pertunjukan di Istana Basa Pagaruyung. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan mendata secara tekstual dan kontekstual kesenian tradisional yang ada di kabapaten Tanah Datar. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Tanah Datar terdapat 245 sanggar seni tradisional, 79 sanggar seni teater atau randai, 167 sanggar seni tari dan musik tradisional Diantaranya ada sekitar 12 sanggar seni yang aktif melakukan pertunjukan seni di lokasi wisata di Istana Basa Pagaruyung. Jadwalnya pertunjukan ditentukan oleh Disbudparpora kabupaten Tanah Datar antara 7 sampai 12 kali setiap tahunnya. Durasi pertunjukan sekitar satu jam, menampilkan dua jenis seni pertunjukan, tempat pertunjukan tidak permanen. Yaitu didepan Istana Basa Pagaruyung ruang terbuka hijau yang merupakan gerbang masuk ke lokasi wisata Istana Basa Basa Pagaruyung. Kata Kunci: Seni pertunjukan, kemasan pertunjukan seni, dan daya tarik wisata ABSTRACT Basa Pagaruyung Palace is one of culture tourist object in Tanah datar Regency with highest visiting of tourist and it has almost all elemen of attraction of culturure tourism, except the art show which hasn’t been used optimally. Whereas, there are many potenciat art show club houses around Basa Pagaruyung Palace and they can give the some attraction with the otherculturel tourism. The porpuse of research was knowing art show including music, dance and theater arts, andartists in Tanah Datar Regency, and getting information the locationof showat Basa Pagaruyung Palce. The research in done with qualitative method by collecting datasof art show in Tanah Datar regency textually and contextually. The result of research indicated the are245 traditional club houses, 79 theater art clubs or randai, 167 danceart clubsand traditional musical. There are 12 art clubs which perform artshow at Basa Pagaruyung Palace actyvely. The schedule of showis determinedby DISBUDPARPORA (departmen of culturel, tourism, youth and sport ) of Tanah datar regency 7 – 12 time in a year. Duration of show about one hour, green Open Space in front of Basa Pagaruyung Palace which funtion as the gate of Basa Pagaruyung palace.
PERTUNJUKAN SENI BADUT DAN PAKAIAN ADAT BUDAYA PADA OBYEK WISATA ISTANA BASA PAGARUYUNG Misda Elina; Leni Efendi; Efrinon Efrinon
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 3 (2018): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #3
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to describe the art and cultural performances at the tourism of BasaPagaruyung Palace. These two factors can provide a different experience compared to other regions as tourist destinations of the BasaPagaruyung Palace. The research uses descriptive methods with an analysis of democratic government with the people adhering matrilineal system. Performing arts and leasing of Minangkabau traditional clothing become a tourist attraction at the BasaPagaruyung Palace. This research is important and urgent because in the context of the tourism industry, in addition to the main attraction of a tourist destination, complementary attraction provides a different experience from each region visited by tourists. The results of the study show that the arts and cultural performances at the tourist sites of the Palace of BasaPagaruyung are performances of clown art and rental of Minangkabau traditional clothing which is a complementary attraction that is different from the attraction of tourist destinations elsewhere, due to the design of clown shows and clothing rentals that is designed according to the traditional Minangkabau characteristics. It makes clown performances and rental of Minangkabau traditional costumes provide a different experience with other regions for tourists visiting the tourist sites of the BasaPagaruyung Palace.
TINJAUAN SEJARAH DAN BUDAYA YANG MEMPENGARUHI TEATER TUTUR TUPAI JANJANG MASYARAKAT KERINCI JAMBI Leni Efendi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 15, No 1 (2013): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1672.258 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v15i1.173

Abstract

Tupai Janjang adalah salah satu bentuk kesenian tradisional masyarakat Kerinci Provinsi Jambi, tergolong gen (genre) teater tutur karena penyampaian cerita melalui dendang—narasi pencerita [aktor/pemeran tokoh-tokoh] teater ini. Ceritanya mengandung nilai-nilai agama, moral, dan jadi panutan masyarakat secara turun temurun. Sekarang, volume pementasan Tupai Janjang turun drastis dan diambang kepunahan, bahkan masyarakatpun jarang menonton. Ini merupakan fakta dan indikator penyebabnya. Karena itu perlu diteliti dan didokumentasikan. 
SULAIMAN JUNED DALAM KARYA TEATER “LAKON JAMBO: BERANAK DURI DALAM DAGING” Leni Efendi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.037 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v18i2.94

Abstract

sebagai ungkapan konflik dan perasaan, emosi diri dan emosi jiwa yang dilandakemarahan oleh ketidak-adilan yang terjadi di Aceh. Kronologis kegiatan yang dilakukan oleh Sulaiman Juned ketika menciptakan karya teaternya ini dideskripsikan sebagai proses kreatif penciptaan karya ini. Konvensi, latar belakang pemikiran yang membentuknya dan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya oleh Sulaiman Juned dideskripsikan sebagai konvensi yang diterapkan dalam penciptaan karya ini. Selain itu juga menguraikan aspek penciptaan tersebut ketika karya ini diciptakan.
Pemeranan Tokoh Paulina Salas Dalam Naskah “Maut Dan Sang Dara” Karya Ariel Dorfman Dengan Metode Akting Stanilavski Assafa Salsabilla; Saaduddin Saaduddin; Leni Efendi
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 9, No 1 (2023): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v9i1.3538

Abstract

Pemeranan tokoh Paulina Salas dalam naskah Maut dan Sang Dara merupakan penciptaan karya seni peran sesuai dengan penafsiran pemeran terhadap tokoh yang telah dibuat. Penciptaan pemeranan tersebut diawali dengan analisis struktur tokoh Paulina, dimana Paulina merupakan Protagonis dan merupakan penggerak alur. Tokoh Paulina merupakan seorang wanita yang menjadi tahanan politik selama bertahun-tahun, hingga ia mengalami trauma dengan masa lalunya. Hasil dari analisis akan menjadi pedoman bagi pemeran untuk mewujudkan tokoh Paulina Salas, dari apa yang telah dikemukakan oleh Stanilavsky tentang magicif untuk memproyeksikan bentuk keaktoran dan menyatukan karakter pemeran dengan karakter tokoh dengan observasi, imajinasi dan menubuhkan tokoh. Penciptaan tokoh Paulina Salas pada pertunjukan teater merupakan suatu upaya untuk memahami kembali tentang keadaan sosial yang terjadi yang direalisasikan berdasarkan perwujudan tokoh yang menunjukkan keadaan pemerintahan di suatu negara dengan rezim yang otoriter dan lakon ini merupakan lakon realisme psikologis karena mengedepankan kondisi psikologis yang dialami tokoh Paulina.
PEMANFAATAN TATA RIAS SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DISABILITAS Surya, Wirma; Efendi, Leni; Febrianty, Syielfi Dwi; Darmansyah, Darmansyah
Batoboh Vol 9, No 2 (2024): BATOBOH: JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v9i2.4701

Abstract

Merias wajah adalah salah satu seni yang memiliki tujuan guna memperindah dan mempercantik paras dengan mempertegas beberapa bagian yang sudah indah dan menyamarkan beberapa kekurangan di wajah. Sehingga tata rias memiliki tujuan untuk menunjang rasa percaya diri seseorang. Menurut pendapat dari Tritanti, bahwa tujuan dari merias wajah adalah bisa mempercantik dan untuk diri sendiri maupun wajah orang lain sesuai dengan karakter wajah dan tujuan atau kegiatan yang akan di hadiri. Anak disabilitas dalam proses pembelajarannya sudah diajarkan untuk merias wajah orang lain hal itu juga dapat dijadikan proses untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka salah satunya yaitu agar mereka percaya diri dengan hasil make up yang dia kerjakan. Selain itu juga konsep diri yang dimiliki oleh anak disabilitas sangat baik mereka masih terus semangat dan kemauan mereka untuk belajar merias walaupun mereka berbeda dengan teman lainnya.
Festival Teater Sebagai Sumber Data Bagi Investigasi Perkembangan Dramaturgi: Sebuah Studi Awal Efendi, Leni; Yuliza, Fresti; Pramayoza, Dede
Creativity And Research Theatre Journal Vol 7, No 1 (2025): Creativity And Research Theatre Journal (CARTJ)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/cartj.v7i1.5761

Abstract

Artikel ini membahas tentang festival teater sebagai suatu sumber kajian atas sejarah perkembangan dramaturgi. Tujuannya adalah menyediakan kerangka dasar untuk studi tentang peran festival teater dalam perkembangan dramaturgis teater kontemporer di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Sumatera Barat di masa yang akan datang. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan antara sejarah perkembangan dramaturgi dunia yang tampak melalui penyelenggaraan berbagai festival teater dengan perkembangan dramaturgi teater kontemporer yang tampak melalui berbagai festival teater di Indonesia. Menggunakan metode studi pustaka, data digali dari berbagai sumber tertulis, yang dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan peran festival teater signifikan dalam membentuk dan menjadi pemicu perkembangan dramaturgi, dimulai dengan mendorong pertumbuhan naskah lakon baru, lahirnya konsep pementasan teater yang baru, dan secara keseluruhan juga mendorong konsep dramaturgi yang lebih kontektual dan relevan pada masing-masing periode.
Rancangan Dramaturgi Naskah Lakon Mesin Jemaat Karya Ahda Imran dengan Gaya Teater Epik dan Genre Komedi Satir Artika, Yulia; Pramayoza, Dede; Efendi, Leni
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v3i01.27841

Abstract

Artikel ini menguraikan tentang rancangan dramaturgi atas naskah lakon Mesin Jemaat karya Ahda Imran. Tujuan penulisan artikel ini adalah memberi pemahaman tentang isi dari naskah lakon Mesin Jemaat karya Ahda Imran sebagai bahan rujukan bagi mereka yang ingin mementaskan naskah ini di masa yang akan datang. Tulisan ini berangkat dari kerangka teoretik Teater Epik yang dicetuskan oleh Bertolt Brecht dengan konsep dasar Alinasi, Montase, dan V-effek. Skripsi ini menjabarkan terlebih dahulu tentang analisis tekstual dari naskah lakon Mesin Jemaat, untuk kemudian memproyeksikannya ke dalam bentuk rancangan dramaturgis. Hasilnya adalah sebuah rancangan dramaturgi naskah lakon Mesin Jemaat karya Ahda Imran dengan gaya Teater Epik dan genre komedi satir, yang siap untuk diimplementasikan dalam bentuk pementasan.
Analisis Pertunjukan Randai Bujang Duano di Nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar Firdaus, Fajar; Efendi, Leni; Wenhendri, Wenhendri
Jurnal Cerano Seni : Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jcs.v3i2.31681

Abstract

Studi ini berusaha mengungkap dua pertanyaan besar, yaitu: Seperti apa struktur dan tekstur pertunjukan randai Bujang Duano di Nagari Simawang, dan seperti apa fungsi dan manfaat randai Bujang Duano di Nagari Simawang. Analisis ini menggunakan pendekatan teori dramaturgi. Analisis ini terbagi pada dua aspek yaitu, secara dramaturgi yang meliputi struktur serta tekstur dan fungsi serta manfaat randai Bujang Duano di Nagari Simawang. Hasil bahasan menemukan struktur terjadi dari plot/alur Randai Bujang Duano yaitu alur maju, penokohan pada randai Bujang Duano terdiri dari protagonis dan antagonis, tema randai Bujang Duano terbagi menjadi dua yaitu tema mayor yang mana tema mayor ini tentang fitnah sedangkan tema minor yaitu fitnah dukun kepada seorang raja yang mengakibatkan sang raja membuang anak kandungnya ke hutan, latar pertunjukan Randai Bujang Duano terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek ruang, aspek waktu, aspek suasana. Tekstur pertunjukan Randai Bujang Duano terdiri dari petata petiti, gurindam dan dialog. Selanjutnya ada mood/rhtem yaitu suasana yang dibangun oleh randai Bujang Duano pada saat melakukan pertunjukan, yang terakhir juga spectacle hal-hal yang dihadirkan di atas pentas saat pertunjukan.