Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGOLAHAN BIJI NANGKA MENJADI TEPUNG SEHAT YANG BERNILAI EKONOMIS DI KELURAHAN BURANGA KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Marsiana, Marsiana; Igo B.D, Abdullah; Halim, Muliha
Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jopspe.v6i2.22000

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengolahan Biji Nangka Menjadi Tepung sehat Yang Bernilai Ekonomis di Kelurahan Buranga Kecematan  Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengolahan Biji Nangka Menjadi Tepung Sehat Yang Bernilai Ekonomis di Kelurahan Buranga Kecematan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian researchand development (R&D). Teknik pengumpulan data  yang digunakan yaitu: (1) Observasi (2) Teknik analysis data yang digunakan yaitu: (1) Reduksi data; (2) Penyajian data  (display data); (3) Penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Buranga Kecematan Kaledupa Kabupaten Wakatobi dapat disimpulkan: (1) Penelitian ini di lakukan karena melihat potensi biji nangka yang banyak namun kurang di manfatkan  oleh masyarakat sehingga dikembangkan sebuah inovasi olahan pangan berupa tepung nangka yang berbahan dasar tepung biji nangka; (2) Dilihat dari kandungan gizi yang tinggi di bandingkan dengan tepung lain biji nangka memiliki keunggulan seperti kalori rendah 156  kalsium tinggi, protein tinggi 9,67, fosfort  200, karbohidrat rendah 36,7 lemak rendah 0,1%; (3) Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Buranga Kecematan Kaledupa Kabupaten Wakatobi dapat disimpulkan bahwa pengolahan biji nangka menjadi tepung sehat yang bernilai ekonomi berhasil karena yang sebelumnya kurang  di manfaatkan sampai bisa dijadikan tepung yang bernilai ekonomis dari 150 biji nangka dapat di olah menjadi 1 kg tepung biji nangka dengan keuntungan Rp. 3.179.588 dalam 520 kg /bulan .
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN OBJEK EKOWISATA BUKIT SELAPAR DI DESA CIPTA KARYA KECAMATAN SUNGAI BETUNG KABUPATEN BENGKAYANG Zainal, Sofyan; Marsiana, Marsiana; Oramahi, H A; Marwanto, Marwanto
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 1 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i1.76674

Abstract

Cipta Karya Village, Sungai Betung District, Bengkayang Regency, has the Bukit Selapar ecotourism area developed by the local village community. The existence of an ecotourism area in an area will give different perceptions to each individual, depending on the characteristics of the local community. This research aims to examine and analyze the existence of the Bukit Selapar ecotourism object in Cipta Karya Village regarding the relationship between income, knowledge and cosmopolitan levels with the community's perception of the existence of the Bukit Selapar ecotourism object. The research method used is a descriptive survey method. The sample of respondents was 68 families, which is part of a total population of 215 families. The research results show that the people of Cipta Karya Village, Sungai Betung District, have a positive perception of the existence of Bukit Selapar. People with positive perceptions support and are involved in the development of Bukit Selapar, with a frequency of 49 people and a percentage of 72.06%. Income level is not significant and has a negative relationship with public perception. Meanwhile, the level of knowledge and cosmopolitanism, although not significant, have a positive relationship with the public's perception of the existence of Bukit Selapar as ecotourism.Keywords: Community Perception, Ecotourism, and Existence.AbstrakDesa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, memiliki kawasan ekowisata Bukit Selapar yang telah dikembangkan oleh masyarakat desa setempat. Keberadaan kawasan ekowisata di suatu daerah akan memberikan persepsi yang berbeda-beda pada setiap individu, tergantung pada karakteristik masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis keberadaan objek ekowisata Bukit Selapar di Desa Cipta Karya terhadap hubungan antara tingkat pendapatan, pengetahuan, dan kosmopolitan dengan persepsi masyarakat terhadap keberadaan objek ekowisata Bukit Selapar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang bersifat deskriptif. Sampel responden yang diambil sebanyak 68 KK, yang merupakan sebagian dari jumlah populasi sebanyak 215 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung, memiliki tingkat persepsi positif terhadap keberadaan Bukit Selapar. Masyarakat yang memiliki persepsi positif adalah mereka yang mendukung dan ikut terlibat dalam pengembangan Bukit Selapar, dengan frekuensi 49 orang dan persentase 72,06%. Tingkat pendapatan tidak signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap persepsi masyarakat. Sementara itu, tingkat pengetahuan dan kosmopolitan, meskipun juga tidak signifikan, memiliki hubungan positif terhadap persepsi masyarakat mengenai keberadaan Bukit Selapar sebagai ekowisata.Kata kunci: Persepsi Masyarakat, Ekowisata, dan Keberadaan
VERBA BAHASA DAYAK ENSILAT DESA RUMBEH KECAMATAN SILAT HILIR Marsiana, Marsiana; Tyas, Debora Korining; Beding, Valentinus Ola
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v2i1.289

Abstract

Peneliti ini dimulai dari ketetarikan peneliti terhadap Bahasa Dayak Ensilat.Peneliti memfokuskan masalah penelitian pada kelas kata, khususnya Verba Bahasa Dayak Ensilat yang peneliti singkat (BDE).Peneliti tertarik untuk mngetahui bentuk verba serta bagaimana verba aktif transitif dan verba aktif intransitif dalam Bahasa Dayak Ensilat.Tujuan analisis ini adalah untuk mendiskripsikan Verba Bahasa Dayak Ensilat dan bagaimana pembentukan verba aktif transitif dan intrasitif dalam Bahsa Dayak Ensilat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan bentuk diskriptif analisis. Diskriptif analisis dilakukandengan cara menjelaskan, membuat gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat hubungan verba Bahasa Dayak Ensilat Desa Rumbeh Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara (teknik cakap langsung), teknik pencatatan lapangan, dan teknik rekam.Selanjutnya peneliti menganalisis verba, pembentukan verba aktif transitif dan intrasitif dalam Bahasa Dayak Ensilat.Terdapat verba dasar dan turunan dalam Bahasa Dayak Ensilat. Proses pembentukan verba aktif transitif dan intrasitif dapat terjadi karena adanya verba dasar dan juga verba turunan. Verba trunan dibentuk oleh afiks be- dan te-. Makna gramatikal afiks be- yang melekati verba tertentu dapat menyatakan sedang melakukan sesuatu’ sedangkan afiks te- yang melekati verba tertentu yang dapat menyatakan’tidak sengaja’. Kata kunci: verba, bahasa dayak ensilat