Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Reaksi Atas Berita Warga (RABEG) Kota Serang Kartika Fauziah, Alifah; Rahmawati, Fadilah; Fakhira, Nabila; Healthy Octafri Saragih Sidabalok, Theresia; Ramadhani, Tizza
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 8 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v8i3.897

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan informasi secara detail mengenai pengimplementasian program Reaksi Atass Berita Warga (RABEG) di Kota Serang. Penelitian ini dilakukan terhadap Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Serang dan Masyarakat Kota Serang yang memiliki aplikasi RAGEM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program RABEG belum optimal dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kendala seperti kurangnya partisipasi dalam penggunaan aplikasi RAGEM, kurangnya sosialisasi secara langsung dan kendala pada aplikasi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan informasi secara detail mengenai pengimplementasian program Reaksi Atas Berita Warga (RABEG) di Kota Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program RABEG belum optimal dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kendala seperti kurangnya partisipasi dalam penggunaan aplikasi RAGEM, kurangnya sosialisasi secara langsung dan kendala pada aplikasi.
Penggunaan Huruf Miring dan Kapital dalam Novel “Hati Suhita” Karya Khilma Anis Amirullah , Muhammad Amin; Nadila Devi Tsabita; Rahmawati, Fadilah; Afrizal, Mohammad
Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Vol. 3 No. 4 (2025): Agustus : Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/morfologi.v3i4.1972

Abstract

This study aims to analyze the use of italics and capital letters in the novel Hati Suhita by Khilma Anis based on the General Guidelines for Indonesian Spelling (PUEBI). This study uses a qualitative descriptive approach with text analysis techniques on quotations in the novel that contain italics and capital letters. The results of the study indicate that there are various forms of inconsistencies in the use of italics, especially in words in regional languages ​​(Javanese), foreign terms, and non-standard words that are not italicized as they should be. Meanwhile, errors in the use of capital letters were found in the form of inappropriate capitalization of common nouns, greetings, and after punctuation that does not start a new sentence. Of the total data analyzed, more than half of the quotations showed deviations from applicable spelling rules. These errors have an impact on the clarity of meaning, stylistic nuances, and readers' perceptions of the narrative structure. This study emphasizes the importance of spelling accuracy in literary works, not only as a technical aspect, but also as part of the rhetorical and aesthetic power of the text. These findings are expected to be a reference in editing literary works and teaching Indonesian based on spelling.
Fungsi Senyapan dalam Gelar Wicara Mata Najwa Rahmawati, Fadilah; Amilia, Fitri; Anggraeni, Astri Widyaruli
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2025): Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v7i2.1576

Abstract

This study aims to describe the forms of silent and filled silences, while analyzing their functions. The method used is descriptive qualitative with a psycholinguistic approach. The data collection technique was carried out through the listening and note-taking method, namely by repeatedly listening to the speech in the podcast, then transcribing the conversation between the source and interviewer verbatim. The transcribed data were marked with sections containing silences, both silent and filled, to be later classified. The data analysis technique was carried out through several stages, namely identifying silences based on form, classifying them according to psycholinguistic categories, analyzing functions based on the context of the speech, and interpreting the meaning and role of silence in the communication dynamics between the source and interviewer. The results of the study show that silent silences appear more frequently in PT, with the main function being a means of providing time to think, controlling emotions when discussing sensitive issues, and strengthening rhetorical effects to emphasize statements. Filled silences, on the other hand, are more dominantly used by Najwa Shihab in her role as an interviewer. Their main function is to maintain speaking turns, smooth transitions between topics, and provide rhetorical pressure to increase the intensity of the conversation. Furthermore, filled silences also function interpersonally, creating a more natural conversational atmosphere and building rapport with the audience. Therefore, silences in podcasts should not be viewed as meaningless pauses, but rather as communication strategies with cognitive, affective, rhetorical, and interactive value. This research confirms that the presence of silences in public conversations plays a crucial role in shaping the quality of communication, both for the interviewee and the interviewer. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk senyapan diam dan senyapan terisi, sekaligus menganalisis fungsi-fungsi yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode simak dan catat, yakni dengan menyimak secara berulang tuturan dalam gelar wicara, kemudian mentranskripsikan percakapan narasumber dan pewawancara secara verbatim. Data hasil transkripsi ditandai bagian yang mengandung senyapan, baik diam maupun terisi, untuk kemudian diklasifikasikan. Teknik analisis data ditempuh melalui beberapa tahap, yaitu mengidentifikasi senyapan berdasarkan bentuk, mengklasifikasikan sesuai kategori psikolinguistik, menganalisis fungsi berdasarkan konteks tuturan, serta menafsirkan makna dan peran senyapan dalam dinamika komunikasi antara narasumber dan pewawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyapan diam lebih banyak muncul pada PT, dengan fungsi utama sebagai sarana memberi waktu berpikir, mengendalikan emosi ketika membahas isu sensitif, dan memperkuat efek retoris untuk menekankan pernyataan. Senyapan terisi, sebaliknya, lebih dominan digunakan oleh Najwa Shihab dalam perannya sebagai pewawancara. Fungsi utamanya adalah menjaga giliran berbicara, memperhalus transisi antar topik, serta memberikan tekanan retoris untuk meningkatkan intensitas percakapan. Selain itu, senyapan terisi juga berfungsi secara interpersonal untuk menciptakan suasana percakapan yang lebih alami dan membangun kedekatan dengan audiens. Dengan demikian, senyapan dalam gelar wicara tidak dapat dipandang sebagai jeda tanpa makna, melainkan strategi komunikasi yang memiliki nilai kognitif, afektif, retoris, dan interaktif. Penelitian ini menegaskan bahwa keberadaan senyapan dalam percakapan publik berperan penting dalam membentuk kualitas komunikasi, baik dari sisi narasumber maupun pewawancara.