Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia

EDUKASI GIZI DAN PENILAIAN STATUS GIZI LANSIA DI DESA KARANGASEM SUKOHARJO Retno Dewi Noviyanti; Agung Setya Wardana; Hervina Tyas Anggreini; Dewiyanti Fitria
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jppmi.v1i1.233

Abstract

Status Gizi merupakan unsur yang sangat penting bagi kesehatan lansia. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 50 tahun ke atas dan rentan terhadap gizi. Asupan energi yang cukup dan seimbang memegang peranan yang sangat penting dalam status gizi dan kesehatan lansia dalam jangka panjang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan gizi lansia dan mengukur status gizi lansia. Kegiatan sosialisasi masalah gizi lansia telah dilakukan di Desa Karangasem, Sukoharjo yang diikuti oleh 29 lansia dengan rentang usia 50-65 tahun. Ada dua kegiatan utama yaitu edukasi gizi pada lansia menggunakan media leaflet dan power point, dan mengukur status gizi berdasarkan berat badan menggunakan timbangan digital stamping dan tinggi badan menggunakan microtoa kemudian menghitung indeks massa tubuh atau IMT untuk mengetahui status gizi di. dari pretest dan posttest yang dilakukan pada saat pemberian pendidikan gizi terjadi peningkatan pengetahuan pada lansia. Ditemukan juga bahwa rata-rata kategori status gizi lansia adalah obesitas. Hal ini tidak berbanding lurus dengan hasil pretest dan posttest yang menunjukkan tingkat pengetahuan lansia rata-rata berada pada kategori baik. Upaya yang perlu dilakukan adalah pengaturan jenis dan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh lansia. Dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi dan penilaian status gizi sangat penting karena dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia. Adanya pendidikan gizi dan pengkajian status gizi dapat memberikan pemahaman tentang jenis dan pola asupan gizi yang tepat pada lansia.
Pelatihan Kader Kesehatan Posbindu Menuju Posbindu Mandiri Wijayanti Wijayanti; Retno Dewi Noviyanti; Dodik Luthfianto
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jppmi.v2i1.582

Abstract

Non-communicable diseases (PTM) are diseases that cannot be transmitted from person to person, whose development progresses slowly over a long period of time (chronic). In the early stages, PTM is often asymptomatic, many do not know and are aware that they have PTM, thus making public awareness for self-examination/early detection lacking. Posbindu PTM activities to increase community participation in prevention and early detection of PTM risk factors through training of Posbindu health cadres including general health assessments, nutritional assessments and provision of additional food made from local ingredients. Health cadres are the spearhead of Posyandu implementation. The existence of health cadres plays a major role in the implementation of Posyandu so that it is necessary to increase the knowledge and skills of health cadres to support the implementation of Posbindu PTM. The purpose of this community service is the transformation of knowledge and skills regarding Posbindu management for the detection of NCDs through health checks and examinations of nutritional status and the provision of additional meals. The community service method is Posbindu cadre training in the form of knowledge and skills transformation on Posbindu management for PTM detection and provision of additional meals. The target is the health cadres of Posbindu Salak, Songgorunggi Hamlet, RT.01 RW.06, Dagen Village, Jaten District, Karanganyar Regency, totaling 15 personnel, held on December 28, 2022. The results of the activity showed that there was an increase in the knowledge of the training participants by 100%, namely the pretest results where the lowest score was 40 and the highest score was 80 and the average pretest score was 58.85, while the posttest score was the lowest score 80 and the highest score was 100 and the average the average posttest value is 91.92 so that the lowest increase is 15 and the highest increase is 55 and the average increase is 33.