Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mucous Membrane Pemphigoid: A Frustrating Disabling Disease in A 15-year-old Male Akhyar, Gardenia; Izrul, Irdawaty; Nagara, Adianto Jaya
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 1 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i1.1078

Abstract

Mucous membrane pemphigoid (MMP) is a rare chronic autoimmune subepithelial blistering disease characterized by erosive lesions of mucous membranes and skin that typically results in scarring of at least some sites of involvement. A progressive disorder that may result in serious complications including blindness, loss of the airway, and esophageal stricture formation. Most patient experience reduced quality of life specifically with ocular symblepharon and laryngeal destruction. Case: We present a case of a 15-year-old male patient with 1 month-history of multiple tense bullae, difficulty to open the eyes, and hoarseness due to scar lesion in mucous membrane. The patient was reported to have Dermatology Life Quality Index (DLQI) of 15 which implied he had severe disability and decreased quality of life due to his illness. Patient also had symblepharone release operation done by ophthalmologist. A laryngeal reconstruction plan was also carried out by ENT doctor, but the patient couldn’t continue the treatment because of economic problem. Scarring of MMP is a significant complication in many cases. Mucous membrane pemphigoid could cause a lot of disability to the patient and decreased quality of life. Symblepharone release operation was done and laryngeal reconstruction plan was also carried out. Surgical intervention may not curable; however, it may be necessary for restoring function and improving quality of life.
Pemberian Edukasi dalam rangka Hari Stroke Sedunia Tahun 2024 sril, Asrizal A; Nikmawati, Sari; Warlem, Nilas; Izrul, Irdawaty
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.180

Abstract

Hari Stroke Sedunia diperingati sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan, penanganan, dan dampak penyakit stroke. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia, yang sering kali disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dicegah, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting dalam menurunkan angka kejadian stroke serta meningkatkan kualitas hidup pasien pasca-stroke. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka Hari Stroke Sedunia serta mengevaluasi dampaknya terhadap pemahaman dan perubahan perilaku dalam pencegahan stroke. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan melalui seminar, media cetak, dan digital kepada kelompok sasaran yang terdiri dari individu dengan risiko tinggi stroke. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi edukasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan secara signifikan meningkatkan pemahaman peserta mengenai faktor risiko stroke, tanda dan gejala awal, serta langkah-langkah pencegahannya. Selain itu, terjadi perubahan positif dalam kebiasaan hidup sehat, seperti peningkatan aktivitas fisik dan pola makan yang lebih baik. Dengan demikian, edukasi kesehatan dalam rangka Hari Stroke Sedunia dapat menjadi strategi efektif dalam menekan angka kejadian stroke dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan sejak dini.
Karakteristik Penyakit Kulit pada Geriatri di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2021-2023 Sjaaf, Fidiariani; Fanisa, Maisyaro Raudatul; Izrul, Irdawaty
Scientific Journal Vol. 4 No. 4 (2025): SCIENA Volume IV No 4, July 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i4.236

Abstract

Latar belakang:  Gangguan kulit sangat lazim terjadi pada populasi lansia, Penelitian yang telah dilakukan diberbagai pusat baik diluar maupun dalam negeri menemukan adanya perbedaan karakteristik penyakit kulit berdasarkan usia penderita, hal ini diakibatkan dari kesehatan yang rumit pada lansia, yang seringkali disertai oleh berbagai masalah medis dan penggunaan obat-obatan yang bermacam-macam. Tujuan:  Mengetahui karakteristik penyakit kulit pada geriatri di poliklinik kulit dan kelamin RSI Siti Rahmah padang tahun 2021-2023. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kategorik dengan desain cross sectional. Data diperoleh dari rekam medik bagian poliklinik kulit dan kelamin RSI Siti Rahmah. Sampel penelitian ini adalah pasien geriatri yang berusia 60 tahun keatas dengan penyakit kulit yang datang ke RSI Siti Rahmah Padang tahun 2021-2023 yang memenuhi kriteria inklusi dengan 93 sampel. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 25.0. Hasil :  Hasil penelitian dari 93 pasien geriatri didapatkan 80 orang (86%) termasuk kedalam golongan 60-74(elderly), jenis kelamin didominasi oleh perempuan sebanyak 51 orang (54,8%) dan frekuensi dermatosis pada pasien geriatri tercatat 163 dermatosis, dengan lima penyakit terbanyak, antara lain: dermatitis eritroskuamosa merupakan dermatosis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini sebanyak (66,6%), diikuti dengan: infeksi jamur (23,6%), dermatitis (20,4%), pruritus (17,2%), serta infestasi parasit dan penyakit alergi yang memiliki frekuensi yang sama (9,6%). Kesimpulan: Usia terbanyak merupakan golongan 60-74(elderly) dan jenis kelamin terbanyak