Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Pusat Tanaman Herbal sebagai Pendukung Pembangunan Keberlanjutan: Studi Kasus di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Study on Herbal Plants Center as a Supporter of Sustainable Development : Case Study in Purwakarta Regency, West Java) Dhia Fitrianti Suwandi; Irina Mildawani
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2906

Abstract

Tanaman obat atau biasa disebut tanaman herbal adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Keberadaan tanaman obat ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, selain karena mempunyai manfaat bagi kesehatan, budaya mengkonsumsi tanaman herbal dan jamu yang cukup besar. Purwakarta merupakan Kabupaten di Jawa Barat yang cukup produktif dalam menghasilkan tanaman obat tiap tahunnya. Senada dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki prioritas pembangunan daerah yang tertuangdalam Pra Musrenbang BKPP Wilayah II Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, yang menyatakan bahwa pemerintah Kabupaten Purwakarta akan melakukan Penguatan Pusat Pengobatan Tradisional dan Lumbung Obat Tradisional pada beberapa Kecamatan di Purwakarta. Oleh karena itu perlu adanya bentuk nyata sebagai suatu upaya peningkatan, pemusatan, dan pembudidayaan dalam bidang tanaman obat atau herbal di Purwakarta yaitu dengan pengadaan Pusat Tanaman Herbal di Kabupaten Purwakarta.Tujuannya tidak hanya sebagai upaya peningkatan dalam bidang herbal atau tanaman obat namun juga sebagai wadah edukasi bagi para pelajar maupun masyarakat lainnya dalam bagaimana membudidayakan dan memproduksi tanaman herbal serta berbagai macam informasi mengenai tanaman herbal. Tulisan ini mengkaji Pusat Tanaman Herbal yang bertema “adaptif” yang merupakan penyesuaian atau menyesuaikan keadaan sekitar. Selain itu desain Pusat Tanaman Herbal tersebut bersifat adaptif yaitumenyesuaikan dengan alam sekitar. Hal ini bertujuan agar pembudidayaan tanaman herbal dengan baik dan menghasilkan kualitas tanaman herbal yang baik pula, sehingga bangunan dapat menyatu dan menyesuaikan dengan alam sekitar.Kata Kunci: adaptif, Kabupaten Purwakarta, pusat tanaman herbal
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MASTERPLAN KAWASAN: TRANSFORMASI LAHAN TERLANTAR MENJADI KAWASAN EDU AGROWISATA DI SAWANGAN, KOTA DEPOK Syoufa, Ade; Irina Mildawani; Pancawati Dewi; Agus Nugroho; Desy Hertinsyana
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam penyusunan desain masterplan kawasan Edu Agrowisata di Sawangan, Kota Depok, sebagai upaya mendayagunakan lahan tidur milik Pemerintah Kota Depok. Latar belakang kegiatan ini berawal dari adanya kebutuhan pengembangan budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat Depok, serta pemanfaatan lahan tidur yang memiliki potensi sebagai kawasan wisata dan edukasi. Metode pelaksanaan yang digunakan melibatkan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan mengenai tanaman dan pengolahannya, serta pendampingan pada awal pelaksanaan rencana. Kegiatan ini melibatkan Komunitas Orang-Orang Depok (KOOD) sebagai Mitra dan inisiator, Pemerintah Kota Depok sebagai pemilik lahan, masyarakat sekitar yang memberikan masukan, serta akademisi dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Gunadarma yang terdiri dari berbagai jurusan. Hasil dari kegiatan semester ini adalah identifikasi masalah serta peta-peta dasar untuk menyusun desain masterplan yang komprehensif, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi Edu Agrowisata. Selain itu, diharapkan akan terbentuk kelompok masyarakat yang aktif dalam perencanaan dan pengembangan kawasan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dan masyarakat maka merupakan kunci keberhasilan dalam mentransformasi lahan tidur menjadi kawasan Edu Agrowisata yang berkelanjutan. Rekomendasi untuk kegiatan mendatang adalah perlunya dukungan berkelanjutan dari pemerintah, serta pengembangan program pelatihan yang lebih spesifik dan melibatkan lebih banyak stakeholder
PENDEKATAN GENIUS LOCI DALAM IMPLEMENTASI ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA BANGUNAN PUSAT WISATA KULINER DAN BUDAYA DI SURYAKANCANA KOTA BOGOR Rasyid, Muhammad Andia; Irina Mildawani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pecinan Suryakancana Bogor, pusat keramaian kaya nilai sejarah dan budaya pluralistik Sunda-Tionghoa, menjadi destinasi wisata kuliner diminati. Namun, menghadapi masalah ketidakteraturan PKL yang mengalihfungsikan trotoar dan minimnya lahan parkir, menyebabkan kemacetan dan kesan kumuh. Penelitian ini mengusulkan perancangan pusat wisata kuliner dan budaya di Suryakancana dengan pendekatan Genius Loci, bertujuan menelusuri identitas dan makna tempat bagi masyarakat. Pendekatan ini dipilih karena lokasinya di kawasan pecinan dan heritage, diharapkan mengoptimalkan perancangan tanpa menghilangkan unsur khas kawasan. Tujuan penelitian mencakup identifikasi unsur pembentuk Genius Loci, analisis implementasi arsitektur kontekstual yang merefleksikan Genius Loci, serta perumusan rekomendasi desain berbasis Genius Loci. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif Narrative Study dengan pengumpulan data melalui studi literatur, observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis mengidentifikasi Genius Loci Suryakancana melalui elemen fisik dan non-fisik, serta menguraikan implikasi desain arsitektur kontekstual berdasarkan kriteria Brent C. Brolin dengan Ian Bentle.
HEMPCRETE SEBAGAI OBJEK UTAMA DESAIN ARSITEKTUR HIJAU Taufiqurachman, Dian; Irina Mildawani; Ade Syoufa
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hempcrete merupakan material yang pertama kali diperkenalkan di benua Eropa dan dikenal memiliki nilai ekologis yang tinggi karena bersifat karbon negatif. Penelitian ini merupakan tinjauan studi literatur dan dokumentasi, dengan pendekatan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara estetika, hempcrete memiliki tampilan yang cukup standar. Namun, sifat fleksibilitasnya memungkinkan material ini untuk dibentuk ke dalam berbagai elemen struktural, sehingga membuka peluang untuk menciptakan bentuk-bentuk baru dalam dunia arsitektur.
PENGEMBANGAN EDU-AGROWISATA BERBASIS TEKNOLOGI CERDAS: STUDI KASUS DEPOK DENGAN FOKUS PADA MASTERPLAN, PENERIMAAN MASYARAKAT, DAN STRATEGI PROMOSI PARIWISATA DIGITAL Budiman, Budiman; Irina Mildawani; Mulya Sari Hadiati; Julio Aria Nugraha; Shyntiya Ayu
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v5i5.11493

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kelayakan teknis agroteknologi cerdas (smart agrotechnology), merancang Masterplan untuk penataan Kawasan Edu Agrowisata di lahan terbatas, menganalisis penerimaan masyarakat, serta merumuskan implikasi untuk promosi pariwisata melalui konten digital di pinggiran Kota Depok. Menggunakan metode studi kasus kualitatif dan kuantitatif, kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) ini mengintegrasikan sosialisasi, observasi, wawancara, dan kuesioner serta FGD di Kampung Lebak, Sawangan. Hasil evaluasi teknis menunjukkan bahwa teknologi seperti irigasi presisi, sensor lingkungan, dan pertanian vertikal layak diterapkan pada lahan terbatas. Dihasilkan pula konsep Masterplan dengan beberapa zonasi yang terintegrasi dengan teknologi. Penerimaan masyarakat terhadap konsep Kawasan Edu Agrowisata berbasis teknologi cenderung positif, namun terdapat kekhawatiran signifikan terkait kemudahan penggunaan, biaya, dan infrastruktur pendukung. Kesimpulannya, pendekatan terpadu antara inovasi teknologi, perencanaan spasial, dan pemahaman sosial adalah kunci optimalisasi lahan terbatas. Temuan ini menyarankan bahwa narasi digital yang menyoroti keunggulan teknologi dan pengalaman pengunjung dapat menjadi strategi promosi pariwisata digital yang efektif.