Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

TINJAUAN TINGKAT KENYAMANAN DAN KEAMANAN PEJALAN KAKI PADA DESAIN TROTOAR JALAN MARGONDA RAYA DEPOK DENGAN JALAN PADJAJARAN BOGOR Syoufa, Ade
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trotoar atau jalur pedestrian menjadi hal penting untuk meningkatkan keefektifan mobilitas warga di perkotaan. Keberadaan trotoar pada jalur sirkulasi di perkotaan seringkali disalahgunakan oleh masyarakat untuk kegiatan perdagangan dan lahan parkir. Kondisi ini terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Kota Depok dan Kota Bogor. Jalur pedestrian di Kota Depok masih banyak memiliki kekurangan, jika dilihat dari peraturan dan pedoman mengenai pedestrian berdasarkan Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil survey, ada beberapa hal yang menjadi tidak berfungsinya sarana pejalan kaki yang dilakukan di Kota Depok dan Bogor, yaitu : kondisi fisik yang kurang baik, terserobotnya lahan untuk fungsi lain, beralih fungsi. Penelitian ini akan menjabarkan dan membandingkan beberapa aspek (kenyamanan dan keamanan) trotoar pada Jalan Margonda Raya dan Jalan Raya Padjajaran dikaitkan dengan peraturan pemerintah dan pedoman standarisasi desain pedestrian, kemudian menganalisis kekurangan dan kelebihan trotoar dari masing – masing jalan tersebut untuk mengetahui trotoar yang lebih baik diantara kedua jalan raya tersebut.  Kata kunci: kenyamanan, keamanan, trotoar
TINJAUAN PENGARUH WARNA TERHADAP KESAN DAN PSIKIS PENGHUNI PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL Syoufa, Ade
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan warna untuk setiap ruang sangatlah penting karena masalah tersebut berhubungan dengan penciptaan suasana dan kenyamanan bagi pengguna. Ruang yang baik adalah ruang yang dapat memberikan efek pengaruh psikis dan kenyaman untuk pengguna sehingga mendukung atau mendorong terjadinya suatu kreatifitas bagi penghuni dan pengguna. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang berarti memaparkan mengenai kaitan penggunaan warna terhadap efek karakter ruang dan psikologis penghuni atau penggunanya. Analisis adalah menggunakan data yang diperoleh penulis untuk dibandingkan dengan teori-teori kemudian berusaha untuk memberikan solusi. Dalam hal ini datadata lapangan mengenai konsep warna ruang yang diperoleh akan dibandingkan dengan teori-teori mengenai warna. Deskriptif adalah menggambarkan dan melukiskan keadaan atau kondisi obyek berdasarkan fakta-fakta. Dari hasil proses analisis data diperoleh hasil warna ruang dapat diciptakan dari berbagai unsur /elemen dekorasi ruang, tetapi warna ruang ditentukan dari suatu keinginan penciptaaan suasana ruang (tema ruang) dan mendukung kegiatan atau aktifitas yang terjadi pada suatu ruang dengan memperhatikan unsur – unsur desain (pola,keseimbangan dan proporsi). Sedangkan bahan atau material merupakan hal pendukung atau penunjang dalam penciptaaan suasana yang akan dibuat
PENGARUH POLA SIRKULASI PUSAT PERBELANJAAN MAL TERHADAP POLA PENYEBARAN PENGUNJUNG Studi kasus: Margocity, Depok Syoufa, Ade; Hapsari, Helen
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the relationship of the circulation pattern which is owned by the shopping center on the pattern of spread of visitors. Circulation patterns that are the focus of research is sirkukasi visitors, visitor circulation pattern will be seen in detail segingga will note a relationship between circulation pattern with grooves keramain visitors. Circulation pattern itself occurs because of the arrangement of the spaces within the shopping center consists of retail shops among other facilities along. Spaces are arranged in such sedemkian, thus indirectly shape the flow of circulation patterns, visitors. Space in the center of the magnet laying perelanjaan determining equitable circulation flow in the building. Each shopping center has a groove pattern sirkuasi different depending on the configuration of the space, because the circulation is determined by the configuration of the room. Margo City has a circulation pattern Linear Because of the configuration space of pertokoannya arranged in series based on the horizontal axis (longitudinal). Judging from the pattern of spatial arrangement of the circulation pattern liner owned by Margocity make visitors easy access to the train-destination retail stores. Magnet space on the top floor of the building Margocity is 21 or cinema theater and electronic center, for that is a magnet Baah floor space is Giant wholesale and retail stores daily necessities and ATM Center. Keywords: circulation patterns, the mall, Margocity, the spead of visitors
MAKNA TATA LETAK TIGA KELENTENG TERHADAP PECINAN PASAR LAMA DI KOTA TANGERANG (KELENTENG BOEN TEK BIO, BOEN SAN BIO DAN BOEN HAY BIO) Syoufa, Ade; Purwanto, Edi; Harsritanto, Bangun Indrakusumo Radityo; Hasan, Raziq
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2019.v18i2.2632

Abstract

Pecinan Pasar Lama merupakan permukiman yang menjadi cikal bakal dari kota Tangerang. Etnis Tionghoa masuk ke wilayah Tangerang tahun 1407 yang dipimpin oleh Tje Tje Lung.  Perjanjian dengan Sanghyang Anggalarang menjadikan etnis Tionghoa mendapat sebidang tanah di sebelah timur sungai Cisadane yaitu Teluk Naga. Kedatangan etnis Tionghoa berikutnya pada saat terjadi pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia, oleh pemerintah VOC disebar permukimannya dibeberapa wilayah Tangerang. Pecinan Pasar Lama yang terletak dilekukan sungai Cisadane, sekilas terlihat sama dengan pecinan lainnya yang berada di pinggir sungai. Namun pecinan Pasar Lama menjadi berbeda dengan adanya dua kelenteng pelengkap dari kelenteng Boen Tek Bio, yaitu Boen San Bio dan Boen Hay Bio yang memberikan makna bagi pecinan tersebut. Untuk mengetahui makna kelenteng–kelenteng tersebut bagi pecinan Pasar Lama maka diperlukan penggalian sejarah, budaya dan religi etnis Tionghoa. Penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tata letak tiga kelenteng tua Boen Tek Bio, Boen San Bio dan Boen Hay Bio di kota Tangerang terhadap pecinan Pasar Lama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan ethnografi, yaitu menguraikan sejarah dan budaya etnis Tionghoa di pecinan Pasar Lama dan tiga kelenteng tua tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa pecinan Pasar Lama terbentuk dari pengharapan leluhur etnis Tionghoa sebelumnya yang menginginkan kemakmuran, keberuntungan dan pelestarian generasinya di tanah Tangerang ini, sedangkan makna dari tiga kelenteng yaitu, pengharapan leluhur etnis Tionghoa untuk etnis Tionghoa yang tinggal di pecinan pasar lama menjadi orang–orang yang memiliki keberuntungan, kemakmuran terbebas dari malapetaka dan memiliki nilai–nilai kebajikan yang setinggi gunung dan seluas samudera.
Makna Ornamen Pada Fasad Bangunan Kelenteng Boen Tek Bio di Tangerang Ade Syoufa; Arief Rahman; Dimyati Dimyati; P. Joko Slameto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.7426

Abstract

Bangunan kelenteng merupakan tempat kegiatan peribadahan, Kelenteng memiliki ornamen sebagai pelengkap dalam karya arsitekturnya. Dan hal yang paling menonjol, pada bangunan China adalah ornamen berwarna merah yang selalu mendominasi bangunan tersebut. Ornamen tersebut juga menjadi sarana penyampaian konsep, ajaran dan falsafah dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis ornament apa saja yang terdapat di kelenteng Boen Tek Bio dan apa makna dari Ornamen tersebut. Kita bisa mengetahui dengan cara meneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, data yang diperoleh dengan cara studi literatur, observasi, dan interview. Hasil penelitian di dapatkan bahwa Ornamen menjadi pelengkap dalam Arsitektur bangunan kelenteng. Dan berfungsi menambah keindahan benda. Sehingga dapat terwujudkan keindahan dan keagungan.
PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR TIMUR TENGAH, EROPA DAN LOKAL PADA BANGUNAN MASJID AL- AZHOM TANGERANG Ade Syoufa; Mega Aryani Amalia
Jurnal Teknik dan Science Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Teknik dan Science
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jts.v2i2.755

Abstract

Mosques in Indonesia have several attractive architectural designs thanks to the combination of styles, one of which is the Al-Azhom Grand Mosque in Tangerang City. This mosque is an icon of Tangerang City which has an unusual dome and refers to the style of the XVIII and XIX centuries. Therefore, this study aims to find out which architectural style blends exist in the Al-Azhom Grand Mosque in Tangerang City. The method used in this study is a qualitative method, with the analytical method used is a descriptive method, namely describing building objects in the Al-Azhom Grand Mosque area from history and analyzing field data objects with literature studies and adjusting objects into mosque architectural styles. The results show that the Al-Azhom Grand Mosque Tangerang is influenced by architectural styles originating from Middle Eastern culture, European culture, and local culture.
Analisis Elemen Pembentuk Citra Kota Kawasan Sukaasih Kecamatan Tangerang Berdasarkan Kajian Kevin Lynch Kusuma, Dhelvia Yudha; Ade Syoufa
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2024): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v13i1.277

Abstract

Kota merupakan suatu wilayah pemukiman yang padat penduduknya, memiliki infrastruktur perkotaan, dan berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Elemen citra kota membantu membentuk identitas suatu kota. Landmark dan fitur visual lainnya menjadi bagian dari warisan dan kebanggaan kultural, yang dapat mempengaruhi cara masyarakat lokal dan pengunjung melihat dan mengidentifikasi diri mereka dengan kota tersebut. Lokasi dari penelitian ini berada di Kawasan Sukaasih Kecamatan Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen elemen pembentuk citra kota berdasarkan 5 elemen pembentuk citra kota menurut kajian Kevin Lynch yaitu path (jalur), edge (tepian), district (kawasan), node (simpul), landmark (penanda) dan mengetahui kualitas lingkungan Kawasan Sukaasih Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Metode Deskriptif Kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan studi literatur berupa sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, peta, lalu metode pengumpulan data dokumentasi, dan metode pengumpulan observasi langsung. Hasil dari penelitian ini berupa temuan seperti jalur pergerakan utama, jalur penghubung pusat kota dan jalur penghubung internal pada elemen path, sungai mookevart dan rel kerata api yang menjadi elemen edge, kawasan perdagangan jasa yang memiliki luas yang besar, persimpangan pada jembatan yang menghubungkan dua wilayah, pertigaan yang menjadi pusat aktivitas kuliner, dan penanda visual perkotaan yang diwakilkan oleh monument maupun bangunan.
Pengaruh Work From Home Terhadap Perubahan Fungsi dan Kebutuhan Ruangan Pada Rumah Tinggal di Cluster Catalina Yusuf Rizqullah, Akhsya; Ade Syoufa
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2024): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v13i1.283

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dampak pandemi global COVID-19, khususnya kebijakan work from home (WFH) terhadap fungsi dan kebutuhan ruangan rumah tinggal di Cluster Catalina, Indonesia. Dengan adopsi gaya hidup WFH sebagai norma baru rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat tetapi juga sebagai ruang multifungsional untuk pekerjaan, belajar, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus penelitian ini menganalisis perubahan signifikan dalam ruangan seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan taman sebagai respons terhadap kebutuhan ruangan baru. Temuan menyoroti pentingnya ruangan yang sehat, privat, dan mendukung aktivitas WFH secara optimal. Kesimpulan penelitian menegaskan perlunya adaptasi arsitektur rumah terhadap tren gaya hidup kerja saat ini. Dengan menyesuaikan desain rumah secara inovatif, dapat menciptakan ruangan yang memenuhi kebutuhan keluarga tanpa mengorbankan fungsi utama ruang keluarga. Ini menunjukkan perlunya desain arsitektur yang adaptif dan inovatif untuk mengakomodasi perubahan gaya hidup kerja di masa depan.
Analisis Pengaruh Efisiensi Desain Sirkulasi Terhadap Kemudahan Mobilitas Pengunjung (Studi Kasus: Eco Plaza Citra Raya Tangerang) Dwiki Satria; Ade Syoufa
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2024): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v13i1.287

Abstract

Pusat perbelanjaan saat ini menjadi pilihan masyarakat pada era modern, oleh karena itu sebuah pusat perbelanjaan harus mempunyai sirkulasi yang baik. Bangunan yang menjadi studi kasus adalah Eco Plaza Citra Raya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efisiensi desain sirkulasi yang dimiliki pusat perbelanjaan terhadap mobilitas pengunjung. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, yang melibatkan studi dokumen serta observasi guna menguraikan situasi berdasarkan realitas. Peninjauan tersebut dibantu melalui analisis untuk menentukan keadaan bentuk ruang sirkulasi, pola sirkulasi ruang, efisiensi mobilitas pengunjung, penerapan sirkulasi vertical dan horizontal dan beberapa bagian area lainnya yang dianalisis dalam hal efisiensi serta penerapan komponen rambu (signage). Pada bangunan yang dianalisis kali ini terdapat beberapa hasil temuan di mana bangunan mempunyai fungsi berbedea di setiap lantai, namun tetap memperhatikan bagaimana desain sirkulasi yang efisien.
Pengaruh Pencahayaan Buatan Pada Starbucks Jatiuwung Terhadap Kenyamanan Visual Pengunjung Dewi Nastiti Ahda; Ade Syoufa
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 13 No. 2 (2024): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v13i2.364

Abstract

Dalam sebuah ruang interior, pencahayaan berpotensi mempengaruhi dan berkontribusi terhadap daya tarik dalam suatu ruang. Pencahayaan berperan penting dalam menciptakan kondisi dan kesan tertentu, tergantung karakter dan fungsi ruang. Selain dari pencahayaan, kenyamanan menjadi faktor lain yang harus diperhatikan dalam desain arsitektur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencahyaan buatan di dalam Starbucks Jatiuwung terhadap tingkat kenyamanan visual dalam ruangan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif yang melibatkan pengumpulan data dari sumber primer maupun sekunder. Dengan menggunakan lux meter, diukur nilai jumlah cahaya yang dihasilkan dan hasilnya dibandingkan dengan standar yang menjadi acuan dalam SNI 03-6575-2001 yaitu 120 lux sampai dengan 250 lux. Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas cahaya buatan di area pengunjung Starbucks Jatiuwung sebagian besar area sudah memenuhi standar pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan, meskipun masih ada beberapa spot area yang pencahayaannya minim. Meski demikian, Starbucks Jatiuwung tetap dapat memberikan suasana dan kesan yang baik kepada pelanggannya.