Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Correlation between dental caries severity and oral health knowledge in children aged 9-12 years in the agroindustrial area: an analytical observational study Effendi, Fitria Yolanda Mellinia; Handayani, Ari Tri Wanodyo; Prihatiningrum, Berlian
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i3.56364

Abstract

Introduction: Dental caries is a disease of hard tooth tissues that is often found in children, particularly those aged 9–12 years at the elementary school level. According to Riskesdas 2018, around 57.6% of Indonesia's population experiences dental and oral health problems, with a high prevalence of caries in school-age children. This condition is exacerbated by limited awareness of the importance of oral hygiene, leading to neglectful behaviors. This study aims to analyze the correlation between the severity of dental caries and oral health knowledge in children aged 9-12 years in the agro-industrial area. Methods: This research used an analytical observational design with a cross-sectional approach and included a total sample of 35 students selected using  a total sampling method. Data was collected through direct observation of oral cavity conditions and a self-developed questionnaire with questions about dental and oral health. Results: The sample included 14 male students and 21 female students, with the highest number of participants recorded in fifth-grade, totalling sixteen. The severity of dental caries, assessed using the CSI (Caries Severity Index), showed that the most frequent score was in the moderate category, with 31 cases across all grades. Knowledge of dental and oral health, measured using a questionnaire, showed that the most frequent score was in the good category, with 27 students across all grades. The Spearman correlation test showed no statistically significant relationship between dental caries severity and oral health knowledge in children aged 9-12 years, with a p-value of 0.180. Conclusion: There is no significant correlation found between dental caries severity and oral health knowledge in children aged 9-12 years in the agroindustrial area. Korelasi keparahan karies gigi dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia 9-12 tahun di kawasan agroindustri: studi observasional analitik Pendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang banyak ditemukan pada anak-anak, terutama pada tingkat sekolah dasar usia 9-12 tahun. Menurut Riskesdas 2018, sekitar 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan prevalensi karies yang tinggi pada anak-anak usia sekolah. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya perawatan gigi dan mulut, yang dapat menyebabkan sikap abai terhadap kebersihan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi  keparahan karies gigi dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia 9-12 tahun yang berada di kawasan agroindustri. Metode: Jenis penelitian desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dan melibatkan total sampel sebanyak 55 siswa, dengan metode total sampling. Data dikumpulkan melalui observasi langsung kondisi rongga mulut dan pengisian kuesioner dengan pertanyaan tentang kesehatan gigi dan mulut yang di kembangkan sendiri. Hasil: Terdapat 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Jumlah subjek terbanyak pada kasus kelas V dengan jumlah 16 siswa. Tingkat keparahan karies gigi dengan menggunakan CSI (Caries Severity Index) memiliki skor terbanyak adalah kriteria sedang sebanyak 31 pada semua kelas, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan kuesioner memiliki skor terbanyak adalah kriteria baik dengan jumlah sebanyak 27 pada semua kelas. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara keparahan karies gigi dan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia 9-12 tahun, dengan p-value sebesar 0,180. Simpulan: Tidak terdapat korelasi keparahan karies gigi dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia 9-12 tahun di kawasan agroindustri.
Analisis faktor risiko karies pada anak di Area Agro-Industri menggunakan pengujian aplikasi model CARA berbasis Android: Studi cross-sectional Probosari, Niken; Prihatiningrum, Berlian; Rozana, Taqiya Faza; Sukanto, Sukanto; Sulistiyani, Sulistiyani; Setyorini, Dyah; Budi Rahardjo, Roedy; Dwiatmoko, Surartono
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i3.56743

Abstract

Pendahuluan: Menurut Riskesdas tahun 2018, prevalensi karies gigi pada anak di Indonesia mencapai 89,6%, sedangkan karies aktif di Jawa timur sebesar 49,88%, yang menunjukkan bahwa angka kejadian karies di Jawa Timur masih sangat tinggi. Karies dapat dicegah dengan tindakan preventif berupa penilaian risiko karies. Aplikasi CARA merupakan salah satu pemanfaatan teknologi di bidang kedokteran gigi yang dapat memprediksi risiko karies pada anak. Aplikasi CARA berbasis android mudah digunakan dan hasil dapat diunduh untuk dijadikan dasar edukasi kepada orangtua. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penilaian risiko karies pada anak usia 6-9 tahun dengan menggunakan pengujian aplikasi model CARA berbasis android. Metode: Jenis penelitian ini observasional analitik  dengan pendekatan studi cross-sectional. Jumlah populasi penelitian sebanyak 87 siswa dengan subjek penelitian adalah anak usia 6-9 tahun SDN Candijati 1 Arjasa yang diambil dengan teknik total sampling. Pemeriksaan penilaian risiko karies formulir aplikasi CARA (Caries Risk Assessment) dan frekuensi makan-makanan manis dilakukan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan langsung. Analisis data menggunakan uji chi square untuk menilai pengaruh jenis kelamin dan usia terhadap faktor risiko karies, uji Anova dan regresi linear untuk pengujian model.  Hasil: Penilaian risiko karies pada anak memiliki risiko karies rendah sebesar 65,5% dengan indikator penyebab karies yang dominan yaitu konsumsi makanan manis dan rata-rata kemungkinan anak terhindar karies sebesar 69,3%. Simpulan: Analisis faktor risiko karies pada anak di area agro-Industri menggunakan aplikasi “CARA” menunjukkan faktor risiko perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti mengatur pola makan, sikat gigi dan konsumsi makanan berserat dapat menurunkan risiko seseorang terkena karies. Analysis of caries risk factors in children in the Agro-Industrial Area using the Android-based CARA model application test: cross-sectional studyIntroduction: According to the 2018 Basic Health Research, the prevalence of dental caries among children in Indonesia reached 89.6%. In East Java, the rate of active caries was 49.88%, indicating a persistently high incidence. Caries can be prevented through early intervention, including risk assessments. The CARA (Caries Risk Assessment) application is an Android-based tool designed to predict caries risk in children. It is user-friendly and provides downloadable results for parental education. This study aimed to evaluate caries risk in children aged 6-9 years using the CARA application. Methods: This type of research is observational analytic with a cross-sectional approach. The population consisted of 87 students  aged 6-9 years from Candijati 1 Elementary School, Arjasa, selected through total sampling. Caries risk assessment was conducted using the CARA application, supported by a questionnaire assessing sweet food consumption and clinical dental examination. Data were analyzed using Chi-square tests to assess the influence of gender and age on caries risk factors. ANOVA and linear regression analyses were conducted for model testing. Results: The Cronbach’s Alpha reliability and validity test yielded p = 0.525 (p > 0.5), with the sensitivity level of the CARA application showing a value of 91.1%, specificity of 100%, positive predictive value of 100% and negative predictive value of 89.4%, supporting the validity of the CARA application. Caries risk assessment in children aged 6-9 years at Candijati 1 Elementary School showed a low caries risk of 65.5%, with sweet food consumption as the dominant risk factor and an average caries prevention potential of 69.3%. Conclusion: Maintaining dental and oral health through dietary control, regular tooth brushing and consumption of fibrous foods can significantly reduce caries risk. The findings indicate that the CARA application is a valid, effective, and practical tool for caries risk assessment in children.