Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan TURP Terhadap Kadar Natrium Pasien Benign Prostatic Hyperplasia Di RSI Jemursari Tahun 2022 - 2023 Prilistyo, Dwimantoro Iman; Masdan Salim, Hotimah; Wibawa, Dayu Satriya; Bhayusakti, Aditya; Alam, Ilham Putra
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2024): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v5i2.5290

Abstract

Transurethral resection of the prostate (TURP) is a surgical procedure that is the gold standard in treating moderate to severe cases of BPH. Although TURP has been reported as an effective surgical procedure, there are several medical risks that may arise due to TURP procedures. The use of fluid irrigation, a key characteristic of the TURP, can lead to an acute decrease in serum sodium (Na) levels. The conditions of hyponatremia and low plasma osmolarity are directly correlated with the risk of intravascular hemolysis due to increased serum potassium, which then causes hyperkalemia and acidosis. This study aims to examine the serum sodium levels in Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) patients undergoing the TURP procedure. This research data is secondary data obtained from medical records at RSI Jemursari in 2022 - 2023. This research was analyzed using a descriptive analytical method to provide an overview of serum sodium levels in BPH patients undergoing the TURP procedure. The results from 20 study samples indicated that the average value of Na levels before TURP was 136.96 mmol/L, while the sodium levels after TURP was 138.02 mmol/L. It was concluded that there was no relationship or difference in sodium levels before and after TURP (p=0.501; 95% CI -4.307 – 2.179).
DETEKSI DINI APENDISITIS AKUT UNTUK WARGA IMIGRAN DI INTERNATIONAL ORGANIZATION OF IMMIGRATION SIDOARJO Wibawa, Dayu Satriya; Bhayusakti, Aditya; Saputra, Dimas Bagus Dwi; Najwaauliya, Mentari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37600

Abstract

Apendisitis akut adalah indikasi paling umum untuk operasi perut darurat di seluruh dunia dan alasan umum untuk konsultasi di unit gawat darurat. Dalam beberapa dekade terakhir, pencitraan diagnostik telah memainkan peran mendasar dalam mengidentifikasi radang usus buntu akut, membantu mengurangi angka laparotomi buta dan biaya rumah sakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai deteksi dini apendisitis akut kepada imigran di International Organization for Migration (IOM) Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan mengenai deteksi dini appendicitis atau usus buntu. Materi yang disampaikan mengenai definisi appendicitis, gejala dan tanda, serta langkah yang harus dilakukan jika terdapat orang disekitar yang mengalami gejala dan tanda appendicitis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana pada tanggal pelaksanaan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2024. Acara dilaksanakan di halaman parkir kampus B Tower Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 40 peserta. Peserta merupakan warga migran di bawah naungan IOM. Evaluasi penulis mengenai kegiatan ini adalah peserta dapat menjawab tiga pertanyaan dari pemateri dengan benar, diantaranya adalah anatomi perut, tanda dan gejala gawat darurat abdomen, dan apa yang harus dilakukan jika ada orang disekitar yang mengalami keluhan tersebut. Peserta antusias dan aktif bertanya kepada pemateri seputar materi yang disampaikan. Harapan penulis agar peserta mengetahui tanda-tanda dan gejala usus buntu, sehingga jika terjadi pada orang sekitarnya mereka dapat memberi masukan agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan segera guna mengatasi kondisi gawat daruratnya
EDUKASI KESEHATAN TENTANG GAWAT DARURAT ABDOMEN DI INTERNATIONAL ORGANIZATION OF IMMIGRATION SIDOARJO Bhayusakti, Aditya; Wibawa, Dayu Satriya; Shafly, Moch Syafirul Nur; Jazuli, Muhammad Aqil Siroj
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37605

Abstract

Gawat darurat abdomen atau nyeri akut abdomen adalah suatu kasus kegawatdaruratan abdomen yang dapat terjadi karena masalah bedah dan non bedah, ditandai dengan keluhan nyeri abdomen yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 24 jam. Pemahaman yang kuat tentang anatomi dasar dan fisiologi saluran pencernaan diperlukan untuk diagnosis dini yang akurat. Hal ini dapat terlihat saat menilai riwayat pasien dan, khususnya, saat melakukan pemeriksaan fisik pada perut. siapa saja. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan Pelatihan Kader Kesehatan Pengungsi tentang Gawat Darurat Abdomen di International Organization for Migration (IOM) Sidoarjo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada imigran IOM Sidoarjo. Acara dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Agustus 2024 di halaman kampus B Tower Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode presentasi mengenai tanda gawat darurat abdomen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana pada tanggal pelaksanaan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2024. Acara dilaksanakan di halaman parkir kampus B Tower Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Evaluasi penulis mengenai kegiatan ini adalah peserta dapat menjawab tiga pertanyaan dari pemateri dengan benar, diantaranya adalah anatomi perut, tanda dan gejala gawat darurat abdomen, dan apa yang harus dilakukan jika ada orang disekitar yang mengalami keluhan tersebut. Materi mengenai kegawatdaruratan abdomen telah tersampaikan dengan baik kepada peserta. Peserta antusias dan aktif bertanya kepada pemateri seputar gawat darurat abdomen. Harapan penulis agar peserta mengetahui mengenai gawat darurat abdomen, sehingga jika terjadi pada orang sekitarnya mereka dapat memberi masukan agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan segera guna mengatasi kondisi gawat daruratnya.