Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : EXPLORE

Kinerja Metode Minimum Error Least Significant Bit Replacement Advanced Encryption Standard Pada Citra Digital Gunawan, Karya; Rachman, A. Sjamsjiar
Jurnal Explore Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : STMIK Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam steganografi, ada beberapa media digital yang dapat digunakan sebagai cover untuk menyembunyikan keberadaan sebuah pesan, seperti: citra, audio, teks, video. Dalam makalah ini, media cover yang digunakan adalah citra digital dengan format piksel 24-bit. Metode steganografi yang digunakan adalah model steganografi yang didasarkan pada penyisipan secara Minimum Error Least Significant Bit Replacement-Advanced Encryption Standard (MELSBR-AES), yaitu  LSB (Least Significant Bits) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyisipan dengan hasil yang masih dapat ditoleransi.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja metode yang digunakan ini dapat menjalankan kedua tugas utama dalam sistem steganografi (penyisipan dan pengektrakan) dengan baik. Dari hasil percobaan terhadap beberapa citra uji, dapat diketahui bahwa besar ukuran message file yang disisipkan harus lebih kecil , maksimal 10% dari ukuran cover image. Citra yang baik untuk digunakan sebagai cover image adalah citra yang memiliki kekontrasan yang tinggi (real cover image) Dalam steganografi, ada beberapa media digital yang dapat digunakan sebagai cover untuk menyembunyikan keberadaan sebuah pesan, seperti: citra, audio, teks, video. Dalam makalah ini, media cover yang digunakan adalah citra digital dengan format piksel 24-bit. Metode steganografi yang digunakan adalah model steganografi yang didasarkan pada penyisipan secara Minimum Error Least Significant Bit Replacement-Advanced Encryption Standard (MELSBR-AES), yaitu  LSB (Least Significant Bits) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyisipan dengan hasil yang masih dapat ditoleransi.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja metode yang digunakan ini dapat menjalankan kedua tugas utama dalam sistem steganografi (penyisipan dan pengektrakan) dengan baik. Dari hasil percobaan terhadap beberapa citra uji, dapat diketahui bahwa besar ukuran message file yang disisipkan harus lebih kecil , maksimal 10% dari ukuran cover image. Citra yang baik untuk digunakan sebagai cover image adalah citra yang memiliki kekontrasan yang tinggi (real cover image)
Media Sosial Sebagai Alat Pembelajaran Sepanjang Hayat Gunawan, Karya
Jurnal Explore Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : STMIK Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Informasi dan Komunikasi telah digunakan dalam pendidikan maupun dalam pembelajaran sepanjang hayat (Lifelong Learning) melalui penggunaan eLearning dan setelah munculnya Web 2.0, melalui penggunaan eLearning, kursus Online, video tutorial dan media lainnya terkait teknologi informasi. Penggunaan jaringan sosial atau penggunaan media sosial pada umumnya memiliki dampak pada peningkatan pendidikan melalui media teknologi dan informasi yang tersedia, meskipun kompetensi dan keterampilan yang diperoleh adalah dari pendidikan non-formal. Media sosial yang digunakan lebih banyak menggunakan metode klasik yang dikenal sebagai blender learning. Salah satu cara meningkatkan  belajar sepanjang hayat melalui penggunaan metode pendidikan formal dan non-formal. Dengan demikian tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak potensial bahwa media sosial secara umum dapat memiliki pendidikan, pembelajaran sepanjang hayat, dan bagaimana media sosial dapat lebih terlibat dalam pendidikan, pembelajaran sepanjang hayat di masa depan. Sebagai hasil dari analisis, kita akan menyajikan berbagai pendekatan diidentifikasi dalam pendidikan, termasuk pendekatan kita sendiri, dalam pembelajaran sepanjang hayat dengan penggunaan media sosial dan perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk pendekatan ini
PENGGUNAAN TELEPON SELULER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GURU DALAM DUNIA PENDIDIKAN Gunawan, Karya; Wahyudi, Erfan
Jurnal Explore Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : STMIK Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35200/explore.v7i1.26

Abstract

Studi ini berfokus pada bagaimana “action learning set” membantu guru preservice (PST) menggunakan telepon seluler untuk meningkatkan perkembangan pedagogi mereka. Action learning set berbasis sekolah ini terdiri dari kelompok PSTs dialokasikan untuk lima sekolah yang berpartisipasi dalam studi. Selama enam Minggu PTS ini bekerja berpasangan untuk mengajar  kelas selama dua jam per Minggu. Selama ini PSTs memiliki akses ke ponsel yang memiliki kamera inbuilt, Excel, Word, rekaman audio, rekaman video, internet, dan fitur email. Ponsel ini digunakan untuk mendukung dan menginformasikan pengajaran dari unit lingkungan pendidikan yang memiliki limbah fokus dan manajemen energi. Temuan menunjukkan bahwa action learning set menyediakan sarana untuk berkelanjutan dan ditargetkan pertumbuhan profesional. Ponsel memberi bukti pertumbuhan ini serta catatan dilema pengajaran yang muncul. Pesan SMS digunakan sebagai alat pendukung sebelum dan sesudah mengajar
ANALISIS BUKTI DIGITAL WHATSAPP PADA ANDROID SMARTPHONE MENGGUNAKAN METODE LIVE FORENSIC Wahyudi, Erfan; Gunawan, Karya; Imran, Bahtiar; Zulpahmi, M
Jurnal Explore Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : STMIK Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35200/explore.v10i2.428

Abstract

Abstract : The rapid development of technology, can cause problems for users of the technology itself, the more advanced the life of the community, the crime is also getting more advanced. Smartphone is a form of technology used for defamation (Cyberbuliying) through whatsapp (WA) facilities. When a smartphone is used to commit a crime, the smartphone can be confiscated by law enforcement as evidence. The way to prove it to get valid evidence is to conduct an investigation using the live forensic method that has been developed so that it can be used for the smartphone investigation process. The result is digital evidence of deleted image files that can still be recovered using the live forensic method.Keywords: Evidence, live forensic, SmartphoneAbstrak - Perkembangan teknologi yang semakin pesat, dapat menimbulkan permasalahan bagi pengguna teknologi itu sendiri, semakin maju kehidupan masyarakat, maka kejahatan juga ikut semakin maju. Smartphone merupakan salah satu bentuk teknologi yang digunakan untuk melakukan pencemaran nama baik (Cyberbuiying) melalui fasilitas whatsapp (WA). Pada saat smartphone yang digunakan untuk melakukan kejahatan maka smartphone tersebut dapat disita oleh aparat penegak hukum sebagai salah satu barang bukti. Cara pembuktian untuk mendapatkan bukti yang valid adalah dengan melakukan investigasi menggunakan metode live forensic yang telah dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk proses investigasi smartphone. Hasilnya adalah bukti digital berupa file gambar yang sudah terhapus masih bisa di recovery menggunakan metode live forensic.Kata Kunci: Barang Bukti, live forensic, Smartphone.