Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Sistem Data Keuangan Cilacap (SIKECIL) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Koperasi AGRO IHWANI Bolang Mulyani, Eva; Prabawati, Mega Nur; Yulianto, Eko; Nurhayati, Elis; Apiati, Vepi
Catimore: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Catimore: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LSM Catimore dan Sahabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56921/cpkm.v3i2.239

Abstract

Cooperatives play an important role in the community economy, especially in supporting the growth of the small and medium business sector. However, one of the main challenges faced by cooperatives is the low quality of financial reports, which has an impact on transparency and accountability in financial management. To overcome this problem, training and mentoring activities for the preparation of financial reports with the Cilacap Financial Data System (SIKECIL) have been carried out at the AGRO IHWANI Bolang Cooperative, Cilacap Regency. This training aims to improve the capacity of cooperative administrators in preparing accurate financial reports, in accordance with accounting standards, and effectively and efficiently. The Cilacap Financial Data System (SIKECIL) is a dynamic application using a spreadsheet designed to facilitate the input of various types of accounting transactions by users in one step, with the ultimate goal of producing comprehensive cooperative financial reports. In making SIKECIL, a unique programming language is used which is intended for cooperative financial management. The methods used include the PRA (Participatory Rural Appraisal) approach, FGD (Focus Group Discussion), as well as counseling and training. The results of this activity show an increase in the understanding and skills of administrators in preparing financial reports using the better SIKECIL application, as well as an increase in the quality of transparency and accountability in cooperative financial management.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KANAN DAN KIRI Ramadhan, Alya Zahra; Apiati, Vepi; Nurhayati, Elis
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 17, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v17i1.18438

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik dengan mempertimbangkan dominasi otak kanan dan kiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui tes dominasi otak, tes kemampuan berpikir reflektif matematis, dan wawancara yang bersifat tidak terstruktur. Instrumen penelitian terdiri dari peneliti sebagai instrumen utama, angket untuk mengukur dominasi otak, serta soal-soal yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir reflektif matematis. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga peserta didik kelas VIII-E di SMP Negeri 4 Tasikmalaya. Penentuan subjek didasarkan pada peserta didik yang memiliki karakteristik dominasi otak kanan dan kiri secara konsisten, serta mampu melewati setiap tahap kemampuan berpikir reflektif matematis tanpa memperhatikan benar atau salahnya jawaban, dan mampu memberikan informasi secara jelas dan lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 subjek memiliki dominasi otak kanan dan 1 subjek memiliki dominasi otak kiri. Peserta didik dengan dominasi otak kanan (S-7 dan S-8) memenuhi setiap fase kemampuan berpikir reflektif matematis, S-7 mengandalkan pengalaman pribadi dan visualisasi dalam membuat strategi penyelesaian, sementara peserta didik dengan dominasi otak kanan juga S-8 menunjukkan kreativitas dalam membuat rencana berdasarkan gambaran situasi soal. S-7 dan S-8 mampu mengevaluasi jawaban, meskipun S-7 kurang dalam menuliskan informasi diketahui dengan lengkap dan kesimpulan secara kurang lengkap, sedangkan S-8 tidak memisahkan informasi diketahui dan rencana penyelesaian secara sistematis. Peserta didik dengan dominasi otak kiri (S-2) melengkapi tiga fase kemampuan berpikir reflektif matematis ditunjukkan dengan pola berpikir yang logis, terstruktur, dan sistematis. S-2 mampu menyusun informasi dan rencana penyelesaian berdasarkan prosedur matematis yang telah dipelajari serta melakukan evaluasi dengan cara memverifikasi hasil secara teliti.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KANAN DAN KIRI Ramadhan, Alya Zahra; Apiati, Vepi; Nurhayati, Elis
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol. 17 No. 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/sigma.v17i1.18438

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik dengan mempertimbangkan dominasi otak kanan dan kiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui tes dominasi otak, tes kemampuan berpikir reflektif matematis, dan wawancara yang bersifat tidak terstruktur. Instrumen penelitian terdiri dari peneliti sebagai instrumen utama, angket untuk mengukur dominasi otak, serta soal-soal yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir reflektif matematis. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga peserta didik kelas VIII-E di SMP Negeri 4 Tasikmalaya. Penentuan subjek didasarkan pada peserta didik yang memiliki karakteristik dominasi otak kanan dan kiri secara konsisten, serta mampu melewati setiap tahap kemampuan berpikir reflektif matematis tanpa memperhatikan benar atau salahnya jawaban, dan mampu memberikan informasi secara jelas dan lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 subjek memiliki dominasi otak kanan dan 1 subjek memiliki dominasi otak kiri. Peserta didik dengan dominasi otak kanan (S-7 dan S-8) memenuhi setiap fase kemampuan berpikir reflektif matematis, S-7 mengandalkan pengalaman pribadi dan visualisasi dalam membuat strategi penyelesaian, sementara peserta didik dengan dominasi otak kanan juga S-8 menunjukkan kreativitas dalam membuat rencana berdasarkan gambaran situasi soal. S-7 dan S-8 mampu mengevaluasi jawaban, meskipun S-7 kurang dalam menuliskan informasi diketahui dengan lengkap dan kesimpulan secara kurang lengkap, sedangkan S-8 tidak memisahkan informasi diketahui dan rencana penyelesaian secara sistematis. Peserta didik dengan dominasi otak kiri (S-2) melengkapi tiga fase kemampuan berpikir reflektif matematis ditunjukkan dengan pola berpikir yang logis, terstruktur, dan sistematis. S-2 mampu menyusun informasi dan rencana penyelesaian berdasarkan prosedur matematis yang telah dipelajari serta melakukan evaluasi dengan cara memverifikasi hasil secara teliti.
Penggunaan Model Problem Based Learning Berbantuan Genially terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Peserta Didik Shofary, Tami Ayu Khotimah; Apiati, Vepi; Heryani, Yeni
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 9 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v9i3.4137

Abstract

Kemampuan berpikir reflektif matematis ialah satu dari aspek kognitif penting yang krusial dimiliki oleh peserta didik. Tetapi pada aslinya, kemampuan ini masih dalah kategori rendah di kalangan peserta didik. Upaya untuk meningkatkan kemampuan ini mampu dilakukan melalui pengimplementasian model Problem Based Learning. Studi ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi model Problem Based Learning pada kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik. Metode yang diterapkan ialah kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian yang dilaksanakan yaitu nonequivalent posttest-only control group. Data dikumpulkan dari hasil tes kemampuan berpikir reflektif matematis. Analisis data meliputi pengujian asumsi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya dilaksanakan uji independent sample t-test yang mendapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,039. Hal tersebut memperlihatkan bahwa H_0 ditolak dan H_a diterima. Singkatnya, penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat diambil simpulan bahwa Problem Based Learning yang dibantu dengan Genially berpengaruh pada kemampuan berpikir reflektif matematis peserta didik.
Realistic Mathematics Assisted with Learning Management System in Improving Students' Reflective Thinking Ability Apiati, Vepi
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 13 No. 4 (2024): October
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v13i4.1874

Abstract

Abstrak Kemampuan berpikir reflektif merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika di abad ke-21. Salah satu pendekatan yang dinilai mampu mendorong pengembangan kemampuan ini adalah Realistic Mathematics Education (RME). Pendekatan ini menekankan pada keterkaitan antara konsep matematika dan konteks aktivitas harian siswa, hal ini memungkinkan siswa untuk tidak hanya menangkap materi secara konseptual, tetapi juga mengevaluasi proses berpikirnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran matematika realistik berbantuan Learning Management System (LMS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa dan mengetahui kelayakan dari modul ajar tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan yang diadaptasi dari Borg dan Gall. Prosedur pengembangan terdiri atas beberapa tahapan, yakni: pengumpulan data awal, tahap perencanaan, pembuatan prototipe awal, uji coba terbatas, revisi berdasarkan hasil uji coba pertama, uji coba skala luas, revisi lanjutan, uji coba operasional akhir, dan penyempurnaan produk sebagai hasil akhir. Penelitian ini melibatkan siswa kelas XI di SMA Darussalam Tasikmalaya sebagai subjek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen angket kelayakan modul ajar, dan soal kemampuan berpikir reflektif. Analisis data dilakukan dengan penilaian pada hasil tes kemampuan berpikir reflektif dan penskoran pada angket kelayakan modul ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul ajar yang dikembangkan mendapat penilaian layak dari ahli materi dan ahli media. Selain itu, penggunaan modul ajar ini mampu meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa, sebagaimana tercermin dari peningkatan skor tes kemampuan berpikir reflektif siswa. Temuan ini mengindikasikan bahwa modul ajar matematika realistik berbantuan LMS mampu menciptakan suasana belajar yang kontekstual, menarik, dan efektif dalam mendukung pemahaman matematika yang lebih dalam. Dengan demikian, modul ini dapat dijadikan referensi oleh para pendidik dalam merancang pembelajaran matematika yang bermakna dan sesuai dengan tuntutan pendidikan di era digital. Abstract Reflective thinking ability is one of the skills that need to be developed in mathematics learning in the 21st century. One approach that is considered capable of encouraging the development of this ability is Realistic Mathematics Education (RME). This approach emphasizes the relationship between mathematical concepts and the context of students' daily activities, this allows students to not only grasp the material conceptually, but also evaluate their own thinking process. This study aims to develop a realistic mathematics learning module assisted by the Learning Management System (LMS) to improve students' reflective thinking skills and determine the feasibility of the teaching module. The method used in this study is Research and Development (R&D) with a development model adapted from Borg and Gall. The development procedure consists of several stages, namely: initial data collection, planning stage, initial prototype creation, limited trials, revisions based on the results of the first trial, large-scale trials, further revisions, final operational trials, and product refinement as the final result. This study involved grade XI students at SMA Darussalam Tasikmalaya as subjects. Data collection was carried out using a questionnaire instrument for the feasibility of the teaching module, and reflective thinking ability questions. Data analysis was carried out by assessing the results of the reflective thinking ability test and scoring on the module feasibility questionnaire. The results of the study showed that the developed teaching module received a decent assessment from material experts and media experts. In addition, the use of this teaching module was able to improve students' reflective thinking abilities, as reflected in the increase in students' reflective thinking ability test scores. These findings indicate that the LMS-assisted realistic mathematics teaching module is able to create a contextual, interesting, and effective learning atmosphere in supporting a deeper understanding of mathematics. Thus, this module can be used as a reference by educators in designing meaningful mathematics learning that is in accordance with the demands of education in the digital era.