Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Differences of inter-canine distance on dental cast model, wax impression tracing, radiograph of dental impression tracing, and dental cast tracing methods of human bite mark Fidya, Fidya; Swastirani, Astika
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 31, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.699 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol31no1.16614

Abstract

Introduction: Bite marks are unique to each, differing between one person and another. Several methods to analyse bite mark have been developed during certain periods. However, a standard method to analyse and evaluate the bite mark anatomic variations has not been developed. The objective of this research was to identify the differences of the inter-canine distance on dental cast model, wax impression tracing, radiograph of dental impression tracing, and dental cast tracing methods of the human bite mark. Methods: The subject of the research was as much as 30 consecutive dental cast model, wax impression tracing, radiograph of dental impression tracing, and dental cast tracing for both maxilla and mandible. Measurements performed on each group were conducted in the inter-canine areas using a Vernier calliper. The gold standard that used as a comparator was a dental cast model group on both maxilla and mandible. Comparison of the measurement results was carried out and analysed using a one-way ANOVA test and Tukey LSD test. Results: The average sizes of maxilla and mandible were 37.93 mm and 31.70 mm for dental cast model; 37.93 mm and 32.83 for wax impression tracing; 38.20 mm and 31.70 mm for radiograph dental impression tracing; and 36.65 mm and 30.76 mm of dental cast tracing. The significance value of the maxilla was p = 0.008 (p < 0.05), and the significance value of mandible was p = 0.000 (p < 0.05). Conclusion: The inter-canine distance of radiograph tracing group is found to be most similar with dental cast group as gold standard both in the maxilla and the mandible. Keywords: Bite mark, dental cast, wax impression, radiograph, tracing
Pola Rugae Palatina Antar Jenis Kelamin Pada Maloklusi Kelas I Angle Fase Geligi Permanen Di Populasi Jawa Kurniawati, Sari; Fidya, Fidya; Swastirani, Astika; Roeswahjuni, Neny; Sundoro, Narindra Putri
Acta Odontologica Indonesia 2025: December (Article in Press)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/actodont.27952

Abstract

Latar Belakang: Tumbuh kembang Rugae palatina dimulai saat masa intrauterine. Morfologi rugae palatina sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik, termasuk pertumbuhan yang berbeda berdasarkan jenis kelamin. Populasi Jawa memiliki distribusi paling besar di Indonesia. Populasi yang berbeda mengekspresikan adanya variasi, sehingga menunjukkan adanya peran genetik dalam pembentukan pola rugae palatina. Rugae palatina dan maloklusi dental berada pada kompleks orofasial yang sama. Baik rugae palatina maupun benih gigi berasal dari asal yang sama yakni stem cells neural crest. Kelas maloklusi Angle dengan ukuran dan bentuk palatal yang berbeda akan mempengaruhi rugae palatina. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan pola rugae palatina antara laki laki dan perempuan pada maloklusi kelas I Angle fase geligi permanen di populasi Jawa. Metode: Jenis Penelitian adalah penelitian observasional cross sectional, menggunakan sampel model studi maloklusi kelas I Angle fase geligi permanen populasi Jawa, yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Dilanjutkan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil: Hasil uji Mann Whitney menunjukkan jika jumlah pola wavy pada rugae palatina kanan, menunjukan perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan (p<0.05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada pola rugae palatina antara laki-laki dan perempuan. Pola wavy menunjukkan prevalensi paling tinggi. Pola straight mendominasi perempuan, sedangkan pola wavy mendominasi laki-laki.