Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Assessing the Social-Emotional Development of Children Aged 4-6 Years Hidayat, Sandra Taufik; Beni, Herman
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Jurusan PIAUD UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v10i1.18869

Abstract

ABSTRACT Social emotional assessment in early childhood is a series of data and information collection processes carried out to determine the development of children and plan stimulation that will be carried out by teachers in subsequent learning. This study aims to analyze the social emotional abilities of children aged 4-6 years, especially in the social emotional aspect. This study was conducted in 3 PAUD units involving 90 students. This study uses a qualitative method carried out in two stages, namely conducting a preliminary study and conducting observation activities. Data collection techniques use observation, interviews and documentation which are used to strengthen and support the completeness of the research data. Data analysis techniques use descriptive analysis with stages of data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions assisted by percentage analysis. The results of the study showed that 72% of children aged 4-6 years in PAUD units have shown good social emotional abilities. This can be seen from independence, discipline, showing self-confidence, prosocial attitudes, being responsible, interacting with peers and adults, sharing, helping and assisting fellow friends. The findings show that teachers have stimulated children through daily habits through planned habits. In addition, the PAUD unit communicates with parents so that good habits are also carried out at home. Keywords: Assessment, social emotional, early childhood ABSTRAK Asesmen sosial emosional pada anak usia dini merupakan suatu rangkaian proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak dan merencanakan stimulasi yang akan dilakukan oleh guru pada pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan sosial emosional anak usia 4-6 tahun khususnya pada aspek sosial emosional. Penelitian ini dilakukan di 3 satuan PAUD yang melibatkan 90 peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dalam dua tahapan yakni melakukan studi pendahuluan dan melakukan kegiatan observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observsi, wawancara dan dokumentasi yang digunakan untuk menguatkan dan mendukung kelengkapan data hasil penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dibantu dengan analisis prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa 72% anak usia 4-6 tahun di satuan PAUD telah menunjukan kemampuan sosial emosional yang baik. Hal ini terlihat dari kemandirian, kedisiplinan, menunjukkan rasa percaya diri, sikap prososial, bertanggung jawab, berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, berbagi, menolong dan membantu sesama teman. Temuan menunjukan bahwa guru telah menstimulasi anak melalui pembiasaan setiap hari melalui pembiasaan yang terencana. Selain itu satuan PAUD melakukan komunikasi dengan orangtua sehingga pembiasaan baik juga dilakukan di rumah.  Kata Kunci:  Assessment, sosial emosional, anak usia dini
INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: OPTIMALISASI MINAT DAN PRESTASI SISWA MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD): (Studi Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI-IPA 1 SMA Muhammadiyah Pangandaran) Hidayat, Sandra Taufik
TarbiyahMU Vol. 4 No. 2 (2024): TarbiyahMu
Publisher : TarbiyahMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin, dengan subjek siswa kelas XI-IPA 1 SMA Muhammadiyah Pangandaran yang berjumlah 32 orang. Fokus penelitian mencakup minat belajar, prestasi belajar, dan implementasi model STAD, dengan tahapan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar kerja siswa, kuesioner, dan tes, dengan analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model STAD dapat meningkatkan minat belajar siswa, yang ditandai dengan skor rata-rata minat belajar awal sebesar 65,74 meningkat menjadi 75 pada siklus II (peningkatan 9,26%). Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai awal sebesar 80,13 meningkat menjadi 82,44 pada siklus I (peningkatan 2,31%) dan menjadi 86,63 pada siklus II (peningkatan 4,19%). Selain itu, persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) juga meningkat dari 90,62% pada kondisi awal menjadi 93,75% pada siklus I, dan mencapai 100% pada siklus II, yang menunjukkan efektivitas model STAD dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa
Islamic Esoteric Education in Internalizing Cultural Values of Kampung Keputihan in the Modern Era Badrudin, Badrudin; Hidayat, Sandra Taufik; Marlina, Yuli; Samrin, Samrin; Nurochim, Nurochim; Wijaya, Candra
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v13i2.1677

Abstract

This article investigated the enduring value of esoteric wisdom in guiding spiritual seekers through contemporary challenges. Despite the fast-paced, chaotic nature of modern life, esoteric teachings offer critical solutions to existential issues that transcend cultural and historical boundaries. Employing a constructivist paradigm qualitative approach, the research aimed to understand individuals’ behaviors, perceptions, motivations, and actions. It revealed how these teachings aid in achieving inner peace, resilience, and self-awareness. Findings indicated that cultural and spiritual practices, despite being influenced by migration and economic pressures, retain core beliefs that foster identity and continuity. The study concluded that esoteric attitudes, embedded in daily life and rituals, emphasize humility, gratitude, patience, and sincerity. These values provides a solid foundation for individuals navigating modern existential challenges. By integrating these teachings into everyday life, people can cultivate a deeper sense of purpose and connection, offering valuable insights for contemporary seekers. The research underscores the importance of maintaining and revitalizing traditional spiritual practices to address the complexities of modern existence. Ultimately, the study highlights the timeless relevance of esoteric wisdom in fostering spiritual growth and resilience, helping individuals find balance and meaning amidst the uncertainties of modern life.