Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penguatan Resilensi Perempuan Melalui Modal Sosial di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19 Malihah, Elly; Komariah, Siti; Wilodati, Wilodati; Munggaran, Rengga Akbar; Utami, Lingga; Rizkia, Arindini; Ahmad, Yazied Taqiyuddin
Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/martabat.2021.5.2.310-336

Abstract

Abstract: The increasing issue of gender responsiveness to women's burdens as a result of COVID-19 has become the background for the implementation of women-based community empowerment under the name "Patali Gumbira". The implementation of women's empowerment "Patali Gumbira" has become one of the issues to prepare women in adapting to the new habits of COVID-19. To build women's resilience based on social capital, their knowledge, experience, and aspirations in responding to the impact of COVID-19. In this study, the Feminist Participatory Action Research (FPAR) approach was used, which made women the center for critical, independent, and creative thinking. The findings in this study indicate that the empowerment of "Patali Gumbira" is a form of means of women's social resilience through a structured framework of education, advocacy, and economic systems utilizing social networks, one of which is strengthening the organization of PKK women in the village public sphere. This strengthening effort is driven by the inclusion of various training including 1) strengthening women's motivation in facing adaptation to new habits due to COVID-19; 2) strengthening women's leadership in an effort to build their potential capabilities; 3) advocacy in the prevention and handling of cases of violence against women, and 4) hairdressing soft skills training as an opportunity for women's business services on an ongoing basis. Efforts to overcome social impacts during the COVID-19 pandemic are strengthening women's resilience and becoming confident in building a sense of belonging. Keywords: Covid 19, Social Capital, Social Resilience, Women Empowerment Abstrak: Meningkatnya isu responsif gender terhadap beban perempuan sebagai dampak COVID-19, menjadi latar belakang terselenggaranya pemberdayaan masyarakat berbasis perempuan dengan nama “Patali Gumbira”. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan “Patali Gumbira” ini menjadi salah satu isu mempersiapkan perempuan dalam adaptasi kebiasaan baru COVID-19. Dalam upaya membangun resiliensi perempuan tersebut berdasarkan modal sosial pengetahuan, pengalaman, dan aspirasi mereka dalam menyikapi dampak COVID-19. Pada penelitian ini digunakan pendekatan Feminist Participatory Action Research (FPAR), yang menjadikan perempuan sebagai sentral untuk befikir kritis, mandiri serta kreatif. Temuan dalam kajian ini menunjukkan bahwa, pemberdayaan “Patali Gumbira” menjadi bentuk sarana resiliensi sosial Perempuan melalui kerangka sistem edukasi, advokasi dan ekonomi yang terstruktur memanfaatkan jejaring sosial salah satuanya penguatan organisasi Ibu-ibu PKK di ranah publik desa. Upaya penguatan ini didorong dengan termuatnya berbagai pelatihan diantaranya: 1) penguatan motivasi perempuan dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru akibat COVID-19; 2) penguatan kepemimpinan perempuan dalam upaya membangun kemampuan potensinya; 3) advokasi dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, dan 4) pelatihan softskill tata rambut sebagai peluang jasa usaha perempuan secara berkelanjutan. Upaya mengatasi dampak sosial di masa pandemi COVID-19 menjadi penguatan resiliensi para perempuan dan menjadi keyakinan dalam membangun rasa memiliki. Kata kunci: Covid 19, Modal Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Resiliensi sosial
Orientasi Slum Tourism Jakarta Hidden Tour sebagai Praktik Kosmopolitanisme Munggaran, Rengga Akbar; Setiono, Lugina Setyawaty
SOSIETAS Vol 10, No 2 (2020): Sosietas : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.023 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v10i2.30101

Abstract

Saat ini tren pariwisata dikonstruksikan sebagai salah satu praktik yang memiliki kontribusi terhadap pembangunan dan pengembangan masyarakat. Pariwisata kumuh hadir sebagai praktik pariwisata yang dipandang sebagai opsi yang lebih baik untuk berkontribusi terhadap pembangunan dan memerangi ketidaksetaraan hingga kemiskinan global. Penelitian ini berfokus membahas perspektif pariwisata kumuh Jakarta Hidden Tour dalam menegosiasikan isu kemiskinan, dengan menjadikan tanggung jawab komunitas global serta strategi dalam memanfaatkan pariwisata kumuh sebagai praktik kosmopolitanisme. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus, dan penggunaan teknik wawancara dan observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, perspektif Jakarta Hidden Tour menciptakan praktik slum tourism sebagai rekonstruksi pemikiran dimana mempertemukan penduduk lokal dan wisatawan, untuk menghasilkan perkembangan sosial dan budaya bagi masyarakat kumuh Kampung Luar Batang. Jakarta Hidden Tour mengembangkan praktik pariwisata kumuh yang memperjuangkan hak keadilan (cosmopolitan right), sebagai suatu refleksi tentang kesadaran moral dan keterlibatan menyangkut hak kewarganegaraan.
Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan melalui Pendidikan Politik Berbasis GEDSI Malihah, Elly; Nurbayani, Siti; Komariah, Siti; Utami, Lingga; Munggaran, Rengga Akbar; Rizkia, Arindini Ayu Kisvi; Yusup, Andreian; Fadhillah, Faiq Akmal; Pratama, Rexa Putra
Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development Vol 6 No 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Asosiasi Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52483/2hc39d33

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi pelaksanaan program pendidikan politik berbasis Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) yang dilaksanakan di Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi literatur. Temuan penelitian menunjukkan pendidikan politik berbasis GEDSI bagi kader penggerak perempuan ini adalah memberikan pemahaman mendalam pengetahuan dan keterampilan yang memfasilitasi partisipasi mereka dalam proses advokasi politik. Melalui strategi yang bersifat partisipatif dan bottom-up, pendidikan politik berbasis GEDSI memberikan kader perempuan alat yang efektif untuk memperkuat kapabilitas mereka. Sebagai hasilnya, kader perempuan yang teredukasi secara holistik diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan tatanan politik yang lebih inklusif, demokratis, dan berkeadilan.
Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI)-Based Political Education as Social Capital for Female Politicians Malihah, Elly; Nurbayani, Siti; Komariah, Siti; Sisdiana, Etty; Wirda, Yendri; Utami, Lingga; Munggaran, Rengga Akbar
Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol. 16 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v16i2.5961

Abstract

This study aims to analyze how the contribution of Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI)-based political education as social capital that can be utilized by female politicians to increase their participation, influence, and role in politics. The research approach used is qualitative with in-depth interview data collection techniques, focus group discussions with research informants involving female politicians involved in the 2024 election contestation. In addition, literature study documents are also a data collection tool that supports research findings. Data analysis was carried out using coding techniques consisting of three stages, open coding, axial coding, and selective coding. The research findings show that the existence of GEDSI political education makes aspects of gender equality, disability inclusion, and social diversity as capital that equips female politicians with the skills to build political strategies, networking skills and overcome structural and cultural barriers in the political system. For female politicians, the implementation of GEDSI political education is used as social capital that distinguishes them from male politicians in advocating policies with a broad perspective in understanding social complexity, thus enabling them to design more responsive and equitable policies. By leveraging the social capital gained from GEDSI education, female politicians can not only strengthen their position on the political stage, but also contribute to creating a more just and representative political governance.
EDUKASI BERBASIS RESILIENSI KEPADA PENDAMPING DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN Malihah, Elly; Yulindrasari, Hani; Kurniawati, Leli; Utami, Lingga; Handayani, Hany; Munggaran, Rengga Akbar; Harlisa, Nalya Puspa; Al-Munadi, Fadhil Kholid
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing rates of violence against women and children in the city of Bandung make it necessary for support roles in the prevention and handling of violence cases to provide services optimally and professionally. The issue of the high rate of violence is not in line with the technical competence and psychosocial support of the caregivers. Institutionally, this impacts the delay in case resolution and the quality of professional services for the prevention and handling of violence cases not meeting standards. For the individual caregivers themselves, the impact of work pressure and exposure to violence cases presents its own challenges. The goal of this community service is to provide resilience training to companions, focusing on enhancing technical competencies and psychosocial support for companions in the prevention and handling of violence cases against women and children. This community service activity is conducted using the Logical Framework Approach (LFA) method. The social setting was carried out at the Regional Technical Implementation Unit for the Protection of Women and Children in Bandung City, with the intervention object being the strengthening of professional caregivers for the prevention and handling of violence cases against women and children, which includes legal companions, psychologists, and social workers. The implementation of this community service was carried out with resilience training focused on case management and coping strategies. From both trainings, there was a positive impact not only on the institutional process but also on the individuals providing support. Although case management has not yet been implemented directly, the existence of case management provides a standard reference for institutional services in preventing and handling cases of violence. Meanwhile, coping strategies become a strategy that brings positive changes to the companions; with the use of music, they can adaptively develop a resilient attitude and avoid exposure to cases of violence. Community service recommendations can focus on providing regular mental health support services to caregivers.Meningkatnya angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Bandung menjadikan peran pendamping dalam rangka pencegahan dan penanganan kasus kekerasan perlu memberikan layanan secara optimal dan profesional. Permasalahan tingginya angka kekerasan tidak sejalan dengan kompetensi teknis dan dukungan psikososial para pendamping. Secara kelembagaan ini berdampak pada terminasi kasus yang terhambat dan kualitas layanan profesional pencegahan dan penanganan kasus kekerasan yang belum sesuai standar. Bagi individu pendamping sendiri, dampak tekanan beban kerja hingga paparan kasus kekerasan menjadi tantangan tersendiri. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan resiliensi kepada pendamping yang fokus pada peningkatan kompetensi teknis dan dukungan aspek psikososial pada pendamping dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode Logical Framework Approach (LFA). Setting sosial dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung, dengan objek intervensi penguatan dilakukan kepada pendamping profesional pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak terdiri dari pendamping hukum, psikolog, dan pekerja sosial. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pelatihan resiliensi berfokus pada manajemen kasus dan strategi coping. Dari kedua pelatihan tersebut memberikan dampak perubahan positif tidak hanya untuk proses kelembagaan tapi bagi individu pendamping itu sendiri. Meskipun manajemen kasus belum dapat diimplementasikan secara langsung, tetapi adanya manajemen kasus memberikan acuan standar layanan lembaga dalam melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan. Sedangkan strategi coping menjadi strategi yang memberikan perubahan positif pada pendamping dengan adanya pendekatan musik mereka dapat secara adaptif memiliki sikap resilien dan terhindar dari paparan kasus kekerasan. Rekomendasi pengabdian kepada masyarakat dapat fokus pada dukungan layanan kesehatan mental berkala pada pendamping.