Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA Ramli Muasmara; Nahrim Ajmain
TANJAK Vol 1 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v1i2.150

Abstract

Akulturasi merupakan merupakan suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan satu kebudayaan dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, sehingga dapat diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan aslinya. Islam memiliki peran sentral dalam tatanan budaya Nusantara pada hari ini. Akulturasi Islam dan budaya di Nusantara terjadi dalam proses cukup panjang dengan mengedepankan kaidah al-‘Adah muhakkamah (adat kebiasaan bisa dijadikan sumber hukum) sehingga lahirlah perpaduan antara budaya local dengan nilai-nilai Islam di Nusantara pada aspek politik, social, pendidikan, sastra dan bahasa serta arsitek dan seni
Optimalisasi Penggunaan E-Learning dalam Pelajaran Bahasa Inggris di SMP IT Almadinah di Kota Tanjungpinang Ferri Yonantha; muslena layla; Taqiyuddin Taqiyuddin; Nahrim Ajmain; Firdaus Firdaus
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.841 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i1.191

Abstract

Pembelajaran daring atau online learning belum maksimal diterapkan di SMP IT Al Madinah dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan tidak melibatkan adanya interaksi langsung selama pembelajaran online yang menggunakan aplikasi Google Classroom dan Whatsapp. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan yang berjujuan untuk mengoptimalisasikan penggunaan E-Learning dalam pengajaran Bahasa Inggris melalui aplikasi Zoom Clouds Meeting sebagai pelayanan yang dilakukan oleh tim pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah SMP IT Al Madinah selama pembelajaran dari rumah (school from home) yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Total responden pada penelitian ini adalah sebanyak 2 (dua) orang guru Bahasa Inggris, 32 (tiga puluh dua) siswa perempuan dan 32 (tiga puluh dua) siswa laki-laki. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah Participatory. Langkah-langkah pengabdian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan: 1. Persiapan. 2. Implementasi dan 3. Evaluasi. Hal ini juga mencakup satu pertemuan untuk observasi dan pengumpulan data, dua pertemuan untuk mengajar dengan menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meeting dan kuisioner dibagikan kepada siswa untuk menelusuri tingkat kepuasan siswa menggunakan Zoom Clouds Meeting selama proses belajar. Hasilnya ditemukan bahwa kebanyakan siswa termotivasi belajar menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meeting karena mereka mampu berkomunikasi secara langsung kepada gurunya selama proses belajar. Oleh karena itu, dibuktikan dengan 92,4% siswa perempuan dan 82,6% siswa laki-laki setuju menggunakan E-Learning aplikasi Zoom Clouds Meeting pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
Upaya Peningkatan Kualatas Pengelolaan Kajian Rutin Melalui Pendampingan Penyusunan Silabus Yayasan Muallaf Center Provinsi Kepulauan Riau Ramli Muasmara; Nahrim Ajmain; Zulfan Efendi; Zulfah Zulfah; Yonvy Putri Melani; Anisa Ulfa
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14184

Abstract

Keputusan seseorang melakukan konversi agama, akan menimbulkan sejumlah masalah pada internal individu yang bersangkutan, maka pembinaan terhadap mereka harus dilakukan. Yayasan Muallaf Center Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu lembaga masyarakat yang berperan aktif dalam pembinaan muallaf di Kepulauan Riau. Kegiatan kajian dan pembinaan terhadap muallaf telah berjalan, namun materi kajian belum tersusun rapi dalam bentuk silabus. Sehingga menyebabkan kejenuhan bafi beberapa muallaf. Untuk itu pimpinan Muallaf Center Provinsi Kepualauan Riau berharap agar kegiatan kajian di Yayasan tersebut bisa terstruktur dan dan tersusun rapi dalam bentuk silabus kegiatan kajian untuk muallaf yang dibina pada Yayasan tersebut. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi masalah- masalah yang dihadapi dalam pembinaan pada muallaf dan bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan. Selanjutnya, untuk mengatasi problematika pembinaan muallaf, peneliti menawarkan solusi berupa program pendampingan penyusunan silabus kajian di Yayasan Muallaf Center Provinsi Kepualauan Riau.
Kebijakan Pendidikan Islam Thailand Selatan ajmain, nahrim
Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022): Kaisa: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56633/kaisa.v2i1.348

Abstract

The purpose of education in a country is determined by the philosophy and way of life of the nation or country. Different philosophies and views of life of a nation or country cause different goals to be achieved in the education and at the same time will also affect the country. Thailand is a country that has an education policy that integrates religious, cultural and political values in it. For this reason, this paper will present what are the Islamic education curriculum policies made by the Thai government and how the attitudes of the people of the Pattani area of Southern Thailand in implementing the curriculum, especially at the Ban Budhee school, Laem Pho district, Pattani South Thailand province.
The Concept of Character Education in Al-Azhar Tafsir by Buya Hamka Zamsiswaya, Zamsiswaya; Ajmain, Nahrim; Kirin, Arwansyah
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v5i1.1388

Abstract

Hasil akhir dari sebuah proses pendidikan adalah pembentukan karakter. Penelitian ini menggali Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka untuk menguji perspektifnya tentang pendidikan karakter, dengan meneliti terminologi yang ia gunakan untuk menjelaskan maknanya. Menurut Buya Hamka, pendidikan karakter memiliki implikasi yang sangat besar bagi pendidikan nasional saat ini. Melalui pendekatan penelitian kualitatif yang berpusat pada investigasi berbasis kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi konseptualisasi Buya Hamka dengan menggunakan sumber-sumber primer dan sekunder. Ada banyak terminologi yang berkaitan dengan pendidikan karakter, namun dalam Tafsir al-Azhar, Buya Hamka menggunakan istilah ta'lim dan tarbiyyah sebagai padanan untuk pendidikan karakter. Dalam menjelaskan ayat-ayat tersebut, beliau sering menggunakan istilah akhlak karimah dan budi pekerti untuk menjelaskan makna karakter. Menurutnya, pendidikan karakter hanya akan membuahkan hasil jika dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan dan kesadaran diri bahwa manusia adalah hamba dan menjadi khalifah di muka bumi. Hal inilah yang membedakan konsep pendidikan karakter Buya Hamka dengan konsep pendidikan karakter pada umumnya, terutama dalam konteks Barat.   The final outcome of an educational process is the formation of character. This study delves into Buya Hamka's Tafsir al-Azhar to examine his perspective on character education, by scrutinizing the terminology he uses to elucidate its significance. According to Buya Hamka, character education holds profound implications for national education today. Through a qualitative research approach centered on library-based investigation, this study explores Buya Hamka's conceptualizations using primary and secondary sources. There are many terminologies related to character education, but in Tafsir al-Azhar, Buya Hamka uses the terms ta’lim and tarbiyah as equivalents for character education. In explaining these verses, he often uses the terms akhlak karimah and budi pekerti to elucidate the meaning of character. According to him, character education will only yield results if it is based on divine values and the self-awareness that humans are servants and serve as vicegerents in the world. This is the distinguishing aspect of Buya Hamka's concept of character education compared to general concepts of character education, especially those in Western contexts