Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PUBERTAS PADA SISWA SEKOLAH DASAR Suryati, Suryati; Rahmawaty, Elsye; Hasnani, Fenti
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1514

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan remaja terjadi secara alami, baik fisik, mental           dan kematangan organ reproduksi. Remaja merupakan tahapan dimana perubahan periode dari anak-anak menjadi dewasa dengan adanya perubahan pada fisik, psikis dan sosial. Usia paling awal dimulainya pubertas adalah pada usia 10-15 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun, namun untuk anak perempuan biasanya terjadi percepatan yaitu di usia 9 tahun sudah mengalami pubertas, tetapi percepatan tersebut sering tidak diimbangi dengan percepatan perkembangan psikologis, termasuk mental dan emosional. Pentingnya pendidikan kesehatan persiapan pubertas. Tanda utama pubertas pada anak laki-laki adalah mimpi basah, perubahan suara yang disertai dengan tonjolan kerongkongan (Adam’s apple), perubahan panjang penis, dan tumbuhnya rambut kemaluan., sedangkan pada anak perempuan adalah menarche (menstruasi pertama kali), pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di daerah kemaluan. Pentingnya Pendidikan Kesehatan persiapan pubertas pada siswa dan siswi diperlukan agar anak memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana menjaga organ-organ reproduksi, serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas. Tetapi seringkali anak merespon pubertas dengan negatif seperti rasa malu, cemas, takut, dan sedih sehingga diperlukan edukasi pada remaja awal dalam persiapan menghadapi pubertas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Pondok Labu Jakarta Selatan. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab penyuluhan persiapan menarche. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepeda masyarakat ini adalah pentingnya pendidikan kesehatan diberikan kepada remaja prapubertas seperti siswi sekolah dasar, karena dengan adanya pendidikan kesehatan melalui jalur sekolah dapat merubah pengetahuan siswi kepada yang lebih baik terutama pada siswi SD dalam persiapan pubertas dan menghadapi menarche.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI USIA 10-12 TAHUN Hasnani, Fenti; Suryati, Suryati; Rahmawaty, Elsye
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1860

Abstract

Menjaga kesehatan reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Untuk menghindari terjadinya infeksi diperlukan personal hygine pada alat genitalia. Personal hygiene   menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi. Bila saat menstruasi tidak menjaga hygienitas yang baik akan berisiko mengalami infeksi pada alat reproduksi. Hal ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang mengeluarkan darah kotor. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi karena darah dan keringat keluar serta menempel pada vulva dapat menyebabkan daerah genetalia menjadi lembab. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang hygiene saat menstruasi. Metode yang digunakan dimulai dengan mengisi kuisioner sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene menstruasi, melakukan post test, serta wawancara mengenai kebiasaan saat menstruasi terhadap beberapa siswi. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah pengetahuan remaja putri mengenai kebersihan menstruasi sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), dan yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 7 orang (23.3%) serta hanya 5 orang (16.7%) yang memiliki pengetahuan baik mengenai persiapan menstruasi
Effectiveness Test of Stroke Risk Detection Application Model, Stroke Risk Scorecard Tarwoto, Tarwoto; Rahmawaty, Elsye; Argianto, Argianto; Yusro, Muhammad
Journal of World Science Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v2i2.142

Abstract

Stroke is a disease caused by impaired blood circulation to the brain. This disease is a non-communicable disease that can be prevented by controlling stroke risk factors. STRIC (Stroke Risk Score Card) is a stroke risk detection application resulting from the development of a stroke risk detection model by the National Stroke Association. This study aims to determine the sensitivity, specificity, and accuracy of the application of the early stroke risk detection model (STRIC) in detecting stroke risk. Descriptive analytics by conducting stroke risk assessment using the Stroke Risk Scorecard (STRIC) App. The total sample was 60 people, consisting of 30 post-stroke people and 30 non-stroke people. The sensitivity value of the STRIC application is 91.67% which means that the ability to predict stroke risk for those who have experienced a stroke is very high. The specificity value of the STRIC application was 77.78%; this means that the measurement capability of the STRIC application provides a non-stroke (negative) result of 77.78% or very good. The accuracy value of the STRIC application is 83.33%, which means that the ability of the STRIC application to detect the risk of stroke in all subjects tested correctly is 83.33%.  Applying the STRIC application can help prevent stroke and improve the prognosis for high-risk individuals.