Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosiologi Kontemporer

Efektivitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tana Toraja Serang, Palerias; Bahri, Syamsul; Nurkaidah, Nurkaidah
Jurnal Sosiologi Kontemporer Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Sosiologi Kontemporer, Juni 2025
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jsk.v5i1.6419

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis efektivitas pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tana Toraja serta faktor-faktor determinan yang memengaruhinya. Metode kualitatif deskriptif diterapkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam terhadap 15 informan kunci (pejabat struktural, petugas, dan pemohon), dan kajian dokumen sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan IMB telah mencapai tingkat efektivitas signifikan, ditandai oleh ketepatan waktu penyelesaian permohonan, kecermatan verifikasi dokumen, dan gaya pelayanan profesional-ramah. Faktor determinan utama mencakup Kesadaran Masyarakat terhadap kepatuhan prosedural, Aturan yang Jelas dan transparan, Organisasi yang Terstruktur dengan koordinasi optimal, Pendapatan yang Memadai dari retribusi untuk pengembangan sarana, serta Kemampuan dan Keterampilan Petugas yang mumpuni. Pemanfaatan teknologi informasi berperan krusial dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi proses. Temuan ini mengonfirmasi bahwa komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung telah berdampak positif pada kepuasan masyarakat. Implikasi kebijakan merekomendasikan intensifikasi sosialisasi prosedur, pelatihan berkala petugas, dan pengembangan sistem online terintegrasi untuk menjaga konsistensi kualitas layanan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi perbaikan tata kelola pelayanan perizinan di daerah berkarakteristik serupa. This study examines the effectiveness of Building Permit (IMB) services at the Investment and One-Stop Integrated Service Office (DPMPTSP) in Tana Toraja Regency and its determinant factors. A descriptive qualitative method was employed, utilizing participatory observation, in-depth interviews with 15 key informants (structural officials, officers, and applicants), and secondary document analysis. Results indicate that IMB services have achieved significant effectiveness, characterized by timely processing, accuracy in document verification, and professional-friendly service delivery. Key determinants include Public Awareness of procedural compliance, Clear and Transparent Regulations, a Well-Structured Organization with optimal coordination, Adequate Revenue from retribution for infrastructure development, and sufficient Employee Competence and Skills. The utilization of information technology played a crucial role in enhancing transparency and process efficiency. These findings confirm that the local government’s commitment to strengthening human resource capacity and supporting infrastructure has positively impacted community satisfaction. Policy implications recommend intensifying procedural socialization, regular staff training, and integrated online system development to maintain service quality consistency. The study provides practical contributions for improving permit service governance in regions with similar characteristics, emphasizing the synergy between institutional readiness and community engagement in public service optimizationretribution management.
Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar Pada Program Penanganan Stunting Nisa, Siti Musafira; Bahri, Syamsul; Nurkaidah, Nurkaidah
Jurnal Sosiologi Kontemporer Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Sosiologi Kontemporer, Juni 2025
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/jsk.v5i1.6421

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) dalam program penurunan stunting di Kota Makassar, dengan fokus pada peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data diperoleh dari informan kunci, termasuk pejabat struktural dan fungsional Bappeda, serta operator Aksi Bangda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan monev stunting di Kota Makassar telah berjalan dengan baik, didukung oleh alokasi anggaran yang memadai dan pelatihan kader posyandu. Namun, tantangan utama meliputi ketidakakuratan data, ego sektoral antar-organisasi perangkat daerah (OPD), serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pola asuh anak. Studi ini mengidentifikasi lima faktor kunci yang memengaruhi efektivitas monev, yaitu ketersediaan data, komitmen pemimpin, penggunaan teknologi informasi, koordinasi lintas sektor, dan partisipasi masyarakat. Rekomendasi yang diajukan meliputi penguatan sistem pendataan terintegrasi, peningkatan kapasitas kader, dan sosialisasi kebijakan yang lebih efektif. Temuan ini memberikan kontribusi praktis bagi perbaikan kebijakan penurunan stunting di tingkat daerah, khususnya dalam konteks pembangunan kesehatan berbasis bukti. This study aims to analyze the factors influencing the effectiveness of monitoring and evaluation (monev) implementation in stunting reduction programs in Makassar City, focusing on the role of the Regional Development Planning Agency (Bappeda). The research employs a descriptive qualitative method, with data collected through observation, in-depth interviews, and documentation studies. Key informants include structural and functional officials of Bappeda, as well as Aksi Bangda operators. The results indicate that stunting monev in Makassar City has been implemented effectively, supported by adequate budget allocation and posyandu cadre training. However, major challenges include data inaccuracy, sectoral egos among regional apparatus organizations (OPD), and low public awareness of child-rearing practices. This study identifies five key factors affecting monev effectiveness: data availability, leadership commitment, information technology utilization, cross-sector coordination, and community participation. Recommendations include strengthening integrated data systems, enhancing cadre capacity, and improving policy socialization. The findings provide practical contributions to refining stunting reduction policies at the regional level, particularly in evidence-based health development contexts.