Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

LITERASI MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN NON FORMAL Isro'i, Nurul Faqih
Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman dan Pendidikan Islam Vol. 13 No. 1 (2018): Tawshiyah Vol. 13, No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/taw.v13i1.1356

Abstract

This paper provides an overview of social media literacy education in non-formal education. Social media literacy is needed so that the use of social media will be much healthier with positive content and can bring benefits for yourself, community, nation and country. Media literacy is a media literacy movement designed to enhance individual control over the media used to send and receive messages. Media literacy can be viewed as a skill that can be developed. Opportunities to develop media literacy movements, especially social media are very large in the portion of non-formal education. Training in non-governmental organizations, discussions, seminars, can be done maximally within the scope of non-formal education. Finally, it is hoped that with literate on social media, people become smart in utilizing the media in everyday life.
Pelaksanaan Program Parenting Tentang Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Tumbuh Kembang Anak di PAUD KB Nurul Ihsan Desa Rukam Kecamatan Mendo Barat Isro'i, Nurul Faqih
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): AL QUWWAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i1.1052

Abstract

Gadgets have a big role in children's development, both from the positive and negative sides. It is necessary to pay attention to its use so that its positive impact can be maximized and the negative impacts it causes can be avoided. This requires parents and educators at educational institutions to be able to provide understanding in accessing the internet using these gadgets. One step that educators in PAUD can provide is through a parenting program. Parents must be trained from an early age to be "literate" of the development of digital technology (gadgets and the internet) as well as be smart in using it so that only positive contributions will be made by children. This community service was carried out to provide a touch of understanding of literacy through one of the Parenting Programs at the Rukam Village PAUD Institute, namely KB Nurul Ihsan with the theme "The Influence of Gadgets on Children's Growth and Development". Gadget memiliki peran besar dalam perkembangan anak baik dari sisi positif maupun negatifnya. Penggunaanya perlu diperhatikan agar dampak positifnya dapat dimaksimalkan dan menghindari dampak negatif yang ditimbulkannya. Hal ini menuntut para orangtua dan pendidik pada lembaga Pendidikan untuk dapat memberikan pemahaman dalam mengakses internet menggunakan gadget tersebut. Salah satu langkah yang dapat diberikan oleh pendidik di PAUD yaitu melalui program parenting. Orangtua harus dilatih sejak dini untuk “melek” terhadap perkembangan teknologi digital (gadget dan internet) sekaligus cerdas dalam menggunakannya sehingga sumbangan positif saja yang akan didiapatkan anak. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk memberikan sentuhan pemahaman literasi melalui salah satu Program Parenting di Lembaga PAUD Desa Rukam yaitu KB Nurul Ihsan dengan tema “Pengaruh Gadget terhadap Tumbuh Kembang Anak”.
Literasi Media Sosial Dalam Pendidikan Non-Formal Isro'i, Nurul Faqih
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): AL QUWWAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i1.1339

Abstract

This paper provides an overview of social media literacy education in non-formal education. Social media literacy is needed so that the use of social media will be much healthier with positive content and can bring benefits for yourself, community, nation and country. Media literacy is a media literacy movement designed to enhance individual control over the media used to send and receive messages. Media literacy can be viewed as a skill that can be developed. Opportunities to develop media literacy movements, especially social media are very large in the portion of non-formal education. Training in non-governmental organizations, discussions, seminars, can be done maximally within the scope of non-formal education. Finally, it is hoped that with literate on social media, people become smart in utilizing the media in everyday life. Tulisan ini memberikan gambaran tentang pendidikan literasi media sosial pada pendidikan non formal. Literasi media sosial diperlukan agar penggunaan media sosial jauh lebih menyehatkan dengan konten yang positif dan dapat membawa manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Literasi media merupakan gerakan literasi media yang dirancang untuk meningkatkan kontrol individu terhadap media yang digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Literasi media dapat dipandang sebagai keterampilan yang dapat dikembangkan. Peluang untuk mengembangkan gerakan literasi media khususnya media sosial sangat besar pada porsi pendidikan nonformal. Pelatihan di lembaga swadaya masyarakat, diskusi, seminar, dapat dilakukan secara maksimal dalam lingkup pendidikan nonformal. Terakhir, dengan melek media sosial diharapkan masyarakat menjadi cerdas dalam memanfaatkan media dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh Kemampuan Guru PAI dan Keterampilan Mengelola Kelas Terhadap Peningkatan Adversity Quotient Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Kota Pangkalpinang Utami, Yodea Putri; Jamali, Yusra; Isro'i, Nurul Faqih
LENTERNAL: Learning and Teaching Journal Vol. 1 No. 2 (2020): LENTERNAL: Learning and Teaching Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.641 KB) | DOI: 10.32923/lenternal.v1i2.1287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh kemampuan guru PAI terhadap peningkatan adversity quotient siswa, (2) Pengaruh keterampilan guru PAI mengelola kelas terhadap peningkatan adversity quotient siswa, (3) Pengaruh secara bersama-sama antara kemampuan guru PAI dan keterampilan mengelola kelas terhadap adversity quotient siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Kota Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Subjek yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 205 orang siswa yang mengacu pada pengambilan sampel dari tabel Morgan dan Krejcie. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan guru PAI terhadap adversity quotient siswa SMK Negeri 2 Kota Pangkalpinang. (2) Terdapat Pengaruh positif dan signifikan keterampilan mengelola kelas terhadap adversity quotient siswa SMK Negeri 2 Kota Pangkalpinang. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan guru PAI dan keterampilan mengelola kelas terhadap peningkatan adversity quotient siswa SMK Negeri 2 Kota Pangkalpinang
Fenomena Cyberbullying Pada Peserta Didik Elpemi, Nopia; Isro'i, Nurul Faqih
IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education Vol. 1 No. 1 (2020): IJoCE : Indonesian Journal Counseling and Education
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/ijoce.v1i1.1138

Abstract

The development of technology and information goes so fast. There are many types of media used to communicate. But not infrequently the use of these media has a negative impact. One negative effect is cyberbullying behavior. Cyberbullying behavior is very vulnerable experienced by adolescents in this case students. Students who are still in development, puberty, is a transition from childhood to adolescence. At this time adolescents have a high desire in trying new things to find their true identity. By communicating adolescents One way is to formalize with many people both directly and indirectly by using the help of information and communication media technology. In this stage, students need understanding and assistance to prevent cyberbullying. Abstrak Perkembangan teknologi dan informasi berjalan begitu cepat. Banyak sekalai jenis media yang digunakan untuk berkomunikasi. Namun tidak jarang penggunaan media tersebut mempunyai dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah perilaku cyberbullying. Perilaku cyberbullying sangat rentan dialami remaja dalam hal ini peserta didik. Peserta didik yang masih dalam masa perkembangan yakni masa pubertas, merupakan peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja. Di masa ini remaja mempunyai keinginan yang tinggi dalam mencoba hal-hal baru guna mencari jati dirinya. Dengan berkomunikasi remaja Salah satu caranya adalah bersoisalisasi dengan orang banyak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan bantuan media teknologi informasi dan komunikasi. Dalam tahap ini peserta didik perlu pemahaman dan pendampingan agar tidak terjadi cyberbullying.
Kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Sarana Penguatan Karakter Religius Remaja Di Desa Gadung Kecamatan Toboali Hasanah, Uswatun; Anriani, Sopa; Budianti, Suci; Yolanda, Winda; Isro'i, Nurul Faqih
IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education Vol. 1 No. 2 (2020): IJoCE : Indonesian Journal Counseling and Education
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penguatan karakter religius remaja di Desa Gadung, Kecamatan Toboali melalui kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Jenis dan pendekatan penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di Dusun Air Lempak, Desa Gadung, Kecamatan Toboali. Sumber data di peroleh dari hasil observasi langsung, yaitu mengamati langsung kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Penguatan karakter religius dalam kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yaitu melalui lomba shalawat, lomba cipta dan baca puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, dan menulis essay tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR Sahara, uli; Isro'i, Nurul Faqih
IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education Vol. 1 No. 2 (2020): IJoCE : Indonesian Journal Counseling and Education
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Belajar adalah usaha yang dilakukan secara sadar yang bertujuan untuk merubah tingkah laku atau proses menambah ilmu pengetahuan. Dalam upaya mencapai perubahan tersebut tentu harus adanya motivasi atau dorongan terhadap peserta didik baik berupa pujian, hukuman, dan perhatian. Motivasi belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik (hal-hal berupa dorongan belajar yang berasal dari dalam diri sendiri) dan motivasi ekstrinsik untuk membantu siswa dalam meningkatkan semangat belajar diperlukan motivasi. motivasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar karena dapat mengembangkan aktivitas peserta didik, dan dapat mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam belajar. Namun apabila peserta didik memiliki motivasi yang rendah maka akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak optimal, yang mana dalam hal ini peserta didik mengalami kegagalan belajar. Untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dapat menggunakan layanan konseling kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada klien (siswa) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan dinamika kelompok Dalam layanan konseling kelompok digunakan pendekatan interaksional, karena pendekatan ini menitikberatkan pada suatu interaksi atau hubungan timbal balik antara anggota dan pemimpin kelompok atau sebaliknya. tujuan interaksi yaitu untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama dan belajar mendengarkan secara aktif, serta memperhatikan secara sungguh-sungguh terhadap anggota yang lain.
Optimalisasi Penggunaan Media dan Teknologi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Online Isro'i, Nurul Faqih; Sauyah, Sauyah; Rahmawati, Yeti
IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education Vol. 3 No. 1 (2022): IJoCE : Indonesian Journal Counseling and Education
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/ijoce.v3i1.2572

Abstract

Memasuki era globalisasi memungkinkan proses bimbingan dan konseling mampu dilaksanakan secara online mengingat zaman ini tidak dibatasi oleh saat dan wilayah menjadi akibatnya mampu dilaksanakan kapan dan dalam mana saja. Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling online memerlukan media teknologi yang sesuai digunakan dalam sesi konseling. Penggunaan media ini sangat diperlukan untuk mendukung proses pelaksanaan bimbingan dan konseling online. Namun, dilain sisi pula memerlukan keterampilan dari guru BK/konselor untuk menguasai cara menggunakan media tersebut. Hal ini menuntut untuk memperkenalkan media teknologi yang sesuai memakai pelaksanaan bimbingan dan konseling itu sendiri. Media teknologi yang mampu digunakan dalam pelaksanaan bimbingan dan koseling online beragam tergantung memakai kebutuhan proses konseling itu sendiri. ABSTRACT Entering the era of globalization, it is possible for the guidance and counseling process to be carried out online considering that this era is not limited by time and region so that it can be carried out anytime and anywhere. ICT in the implementation of online guidance and counseling requires appropriate technology media to be used in counseling sessions. The use of this media is very necessary to support the process of implementing online guidance and counseling. However, on the other hand, it also requires the skills of the BK teacher/counselor to master how to use the media. This point requires introducing technology media that are in accordance with the implementation of guidance and counseling itself. Technological media that can be used in the implementation of online guidance and counseling vary depending on the needs of the counseling process itself.
Tingkat Literasi Digital Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Isro'i, Nurul Faqih; Komariah, Komariah; Prayogie, Muhammad Fadilah
IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education Vol. 3 No. 2 (2022): IJoCE : Indonesian Journal Counseling and Education
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/ijoce.v3i2.3648

Abstract

Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Era digital terlahir dengan kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta orang. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa setengah atau lebih dari 50 persen penduduk Indonesia telah bisa mengakses internet. Indonesia juga berada di peringkat keempat dari 40 negara berdasarkan jumlah jam akses internet per hari. Daya akses internet yang tinggi tersebut ternyata belum diimbangi oleh tingginya literasi digital atau internet masyarakat. Kejahatan di dunia cyber masih sangat tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tingkat literasi digital peserta didik tingkat SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Merawang.Populasi penelitian meliputi seluruh peserta didik di SMA Negeri 1 Merawang. Sampel penelitian berjumlah 225 peserta didik dengan menggunakan teknik simple random sampling.