Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Preferensi Konsumen Terhadap Model Kombinasi Atribut Minuman Kopi Hitam Di Kota Medan Yani, Farida; Budiwan, Diah Wiyani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Agronusantara
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jan.v4i1.2892

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen melalui model kombinasi atribut minuman kopi hitam di kota Medan. Jumlah responden dalam mengkonsumsi kopi hitam di daerah penelitian, adalah 100 responden. Alat analisis selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis conjoin dengan menggunakan bantuan software SPSS. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kombinasi atribut minuman kopi hitam yang didapat berjumlah 432 kombinasi, Untuk mengatasi hal tersebut, maka bentuk desain yang digunakan bukan full factor design tetapi fractional fractorial design. Maka dengan desa ini akan didapat sebagian dari seluruh kombinasi produk dipilih yang benar-benar berpengaruh terhadap efek utama dan desa ini dikenal dengan nama orthogonal array. Setelah menggunakan desain orthogonal maka jumlah kombinasi atribut dapat disederhanakan menjadi 16 kombinasi, agar memudahkan bagi konsumen untuk memberikan gambaran preferensinya terhadap minuman kopi hitam.Adapun komposisi dari keenam atribut tersebut adalah penyajian, citarasa, aroma, ampas, harga, seduh. Hasil dari penelitian ini adalah kombinasi atribut paling disukai pilihan responden adalah kombinasi nomor lima (5) yaitu minuman kopi hitam dengan komposisi level atribut penyajian minuman kopi hitam murni dengan gula, bercita rasa nikmat pahit, beraroma tajam dan khas, berampas sedang, dan harganya mahal dengan penyeduhan secara manual. Kombinasi yang paling tidak disukai adalah kombinasi nomor lima belas yaitu minuman kopi hitamdengankomposisi level atributpenyajianminuman kopi hitammurnitanpagula, bercita rasa nikmat pahit,aromanya kurang tajam dan kurang khas, berampas sedang,harganya terjangkau dengan penyeduhan secara manual.
Analisis Strategi Pemasaran Cacing ANC Sebagai Pakan Ternak (Studi Kasus Usaha Dagang Abucas Bapak Sukarjan Kelurahan Paya Mabar Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat) fadil, Fadila ahmad; Hermanto, Bambang; Yani, Farida
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jan.v4i2.3425

Abstract

Cacing tanah African Nightcrawier (ANC) selama ini yang dipresepsikan oleh masyarakat hanya sebagai hewan penggembur tanah dan untuk dijadikan umpang pancing, ternyata bisa dijadikan lahan bisnis. Cacing ini mudah untuk dikembangbiakkan, pemberian makan dan dalam hal perawatan (maintenance). Usaha Dagang Abucas Kelurahan Paya Mabar Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat merupakan salah satu usaha dalam negeri yang bergerak di bidang peternakan budidaya cacing tanah African Nightcrawier (ANC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran usaha budidaya cacing tanah African Nightcrawier (ANC) dan menganalisa strategi pengembangan dan peningkatan daya saing pada usaha ternak budidaya cacing tanah African Nightcrawier (ANC) di Usaha Dagang Abucas Kelurahan Paya Mabar Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Usaha Dagang Abucas Kelurahan Paya Mabar Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan marketing mix dan analisa SWOT. Strategi pemasaran cacing tanah African Nightcrawier (ANC) dengan menggunakan seluruh kekuatan dan peluang yang ada yaitu peternak mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen. Kata kunci: Analisa SWOT, Marketing Mix, Strategi Pemasaran.
Analisis Saluran Pemasaran Buah Naga (Hyilocereus Polyrhizus) Di Desa Taratak Nagodang Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Aulia, Endang Sri; Wahyuni, Sri; Yani, Farida
Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jiperta.v5i2.2591

Abstract

Taratak Nagodang Village, Simalungun Regency is one of the dragon fruit producing villages in Ujung Padang District, Simalungun Regency, which has been cultivated by 45 farmers. The problems in this village are the lack of extensive marketing network and the weak bargaining position of farmers at harvest time. The purpose of this study was to determine the dragon fruit marketing channels, the amount of margin received by each marketing channel and the marketing efficiency of dragon fruit in Taratak Nagodang Village, Ujung Padang District, Simalungun Regency. The research was conducted in Taratak Nagodang Village by taking a sample of 16 people. The analytical method used is the formula: Margin: HP – HB and the efficiency formula: Ep = (TB/TNB) × 100%. Based on the results of the study it was concluded that there were 2 (two) marketing channels for dragon fruit that occurred in Taratak Nagodang Village, namely, the first channel: farmers consumers and the second channel: farmers collectors retailers consumers. The margin obtained in the first channel is Rp. 0,- and the margin obtained in the second channel is Rp. 8.000,-/Kg. Of the two marketing channels, the farmer's share obtained for the first marketing channel is 100% and for the second channel the farmer's share is 64.7% so that the first channel is more efficient because it is higher than the second marketing channel, even though the marketing channel one is more efficient, but in fact the marketing channel the second is more chosen by dragon fruit farmers in the village of Taratak Nagodang because it is faster in the sales process and does not want to bear the risk of losses for storage costs.
Edukasi Masyarakat Dalam Pembuatan Probiotik Alami Dalam Meningkatkan Kesehatan Ternak di Desa Binjai Bakung Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Wahyuni, Sri; Rahayu, Yayuk Putri; Noviani, Nomi; Habibie, Dian; Yani, Farida
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 06 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i06.2339

Abstract

Penggunaan probiotik telah menjadi alternatif penting dalam praktik peternakan untuk mengatasi resistensi antibiotik dan meningkatkan kesehatan ternak. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya peternak di Desa Binjai Bakung, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, dalam memahami serta membuat probiotik alami untuk ternak. Metode pelaksanaan meliputi ceramah, diskusi, dan praktik langsung pembuatan probiotik. Hasil Pre Test menunjukkan pemahaman dan keterampilan awal peserta yang bervariasi, dengan hanya 50% memahami probiotik, 75% mengetahui contoh probiotik (umumnya untuk manusia), dan 30% mampu membuat probiotik alami. Setelah program, evaluasi melalui Post Test menunjukkan peningkatan luar biasa dengan tingkat keberhasilan 100% pada seluruh indikator: 20 dari 20 peserta memahami pengertian dan manfaat probiotik, 20 dari 20 peserta mampu menyebutkan contoh produk probiotik, dan 20 dari 20 peserta mampu membuat probiotik alami untuk ternak. Keberhasilan 100% ini membuktikan efektivitas metode dan materi yang disampaikan. Program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu peserta tetapi juga berpotensi memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi lokal dan praktik peternakan yang berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pakan komersial dan antibiotik. Untuk memastikan keberlanjutan dan dampak jangka panjang, direkomendasikan adanya pendampingan pasca-pelatihan, pembentukan kelompok peternak, evaluasi dampak komprehensif, serta menjalin kemitraan untuk pengembangan program lebih lanjut.
Demographic analysis for agroecology adoption in sugar palm agroindustry: evidence from Deli Serdang Regency Yani, Farida; Syahni, Rahmat; Nazir, Novizar; Lee, Tzong-Ru (Jiun-Shen); Hadiguna, Rika Ampuh
AGROINTEK Vol 19, No 3 (2025)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v19i3.29341

Abstract

This study explores the potential of agroecology in developing a sustainable sugar palm agroindustry in Deli Serdang Regency, North Sumatra, Indonesia. The sugar palm (Arenga pinnata) is a vital economic resource, yet its development faces limited technology, traditional management practices, and low-quality seed availability. The research aims to analyze the demographic characteristics influencing the adoption of agroecological principles among sugar palm craftsmen and assess the agroindustry's sustainability and productivity. A qualitative descriptive approach was employed, involving in-depth interviews with 100 respondents, including sugar palm farmers and craftsmen, alongside secondary data from the Central Statistics Agency. The findings reveal that most artisans are in the productive age group, with low formal education but significant practical experience. While 65% of respondents practice crop diversification, challenges remain in soil conservation and adopting environmentally friendly technologies. The study forecasts increased palm sugar production, projecting growth from 664.4 tons in 2022 to 790.8 tons by 2026, indicating potential for enhanced productivity. Integrating traditional knowledge with modern agroecological practices is essential for improving sustainability and competitiveness in the sugar palm agroindustry. Training programs that respect traditional values while promoting sustainable practices are necessary to empower artisans and enhance regional food security. This research underscores the importance of community collaboration among farmers, government, and research institutions to foster a more resilient and equitable agroecological system.