Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Influence of Product Quality and Price on Consumer Purchase Interest at Nay Kids Store Saputra, Adam
Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi Vol. 4 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69989/tnxnv589

Abstract

This study examines the influence of product quality and price on consumer purchase interest at Nay Kids Store in Banjarmasin. The population in this study consists of 206 consumers, and using the Slovin formula, a sample of 67 consumers who made bulk purchases of clothing was obtained. Quantitative analysis was conducted, including validity and reliability tests on the research instruments, as well as hypothesis testing through classical assumption tests, F-test, t-test, partial correlation, and multiple regression analysis. The results indicate that both product quality and price simultaneously affect purchase intention. Specifically, product quality  and price also show significant partial effects on purchase intention. Additionally, product quality has the strongest influence, with the highest partial correlation coefficient. These findings highlight the importance of product quality as the most dominant factor in influencing consumer purchase intention, providing valuable insights for retailers who aim to enhance customer satisfaction and sales performance.
Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantuan Media Snork’s Long Division untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Saputra, Adam; Ermiana, Ida; Solehani, Laeli Murod
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.724

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik pada materi operasi pembagian bilangan cacah di kelas VB SDN 10 Mataram. Dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament berbantuan media Snork’s Long Division diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan operasi pembagian bilangan cacah. Subjek penelitian terdiri dari 25 peserta didik dengan rincian 10 laki-laki dan 15 perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus, setiap siklus masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan antara; lain perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pada saat pra siklus nilai rata-rata kelas sebesar 61 dengan persentase ketuntasan 36%. Pada siklus 1 pertemuan 1 setelah dilakukan tindakan perbaikan rata-rata kelas naik menjadi 65 dengan persentase ketuntasan 44%, pada siklus 1 pertemuan 2 nilai rata-rata kelas naik menjadi 76 dengan presentase ketuntasan 72%. Pada siklus 2 pertemuan 1 rata-rata kelas naik menjadi 80 dengan persentase ketuntasan 84%, pada siklus 2 pertemuan 2 nilai rata-rata kelas naik menjadi 84 dengan presentase ketuntasan 84%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament berbantuan media Snork’s Long Division untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi operasi pembagian bilangan cacah di kelas VB SDN 10 Mataram.
TRANSFORMASI WALUH MENJADI TEPUNG: SOLUSI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK PANGAN LOKAL DI Di DESA SUNGAI BATANG KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR Wahab, Abd; Sampurnawati, Sampurnawati; Aspiannor, Akhmad; Saputra, Adam
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): BAKTI BANUA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35130/tbvsym53

Abstract

Pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Waluh (labu kuning) merupakan salah satu komoditas pertanian yang melimpah di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar. Namun, pemanfaatannya masih terbatas pada konsumsi langsung dan belum diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan tepung waluh sebagai salah satu upaya diversifikasi produk pangan lokal. Metode yang digunakan dalam pelatihan meliputi penyuluhan, demonstrasi langsung, dan praktik oleh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM, dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah waluh menjadi tepung yang dapat digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk olahan pangan. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendorong pengembangan usaha berbasis potensi lokal serta meningkatkan nilai ekonomi komoditas waluh di tingkat desa.
PENGARUH ARSITEKTUR TRADISIONAL ACEH PADA BANGUNAN PEMERINTAHAN Mildani, Renny; Hardian, Rinal; Saputra, Adam
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v8i2.4965

Abstract

Salah satu wujud kebudayaan tradisional Indonesia, dapat dilihat pada Arsitektur Tradisional Aceh. Arsitektur Tradisional Aceh merupakan cerminan dari budaya, pola hidup, dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat Aceh, sehingga bentukan arsitektur tradisionalnya dapat terlihat pada “Rumoh Aceh” (Hoesin, 1970). Rumoh Aceh merupakan wujud ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi terhadap lingkungan. Menurut Mirsa (2013), unsur-unsur pada Rumah Tradisional Aceh terlihat pada bentuk rumah panggung yang ditopang oleh tiang-tiang yangdiatur sejajar, orientasi menghadap Utara dan Selatan, sehingga rumah membujur dari Timur ke Barat, menggunakan ornamen/ukiran yang menempel pada bangunan, dominan menggunakan material kayu serta menggunakan teknologi tradisional dalam membangun struktur dan konstruksinya.Seiring perkembangan zaman, pada masa sekarang dimana tuntutan akan kebutuhan, pola hidup, serta seluruh aspek kehidupannya manusia secara tidak langsung akan berdampak terhadap bentukan Arsitektur Tradisional yang mulai meninggalkan ciri keadaerahannya. Pengaruh modernisasi serta globalisasi akibatdari kemajuan teknologi bangunan, membawa perubahan dalam masyarakat dari keadaan tradisional menuju kearah modern. Hampir setiap bangunan dalam kurun waktu tertentu akan mengalami perubahan baik secara langsung maupun tidak langsung. Awalnya Arsitektur Tradisional dibangun menyesuaikan dengan norma, adat, budaya, kondisi alam dan material bangunan setempat. Dengan kemajuan teknologi bangunan, ditemukannya material- material baru dan pengerjaan struktur dan konstruksi yang lebih mudah membuat bentukan Arsitektur Tradisionaldisesuiakan dengan perubahan yang terjadi akibat kemajuan teknologi bangunan. Dalam upaya Arsitektur Tradisional tidak tersingkirkan oleh modernisasi maka Arsitektur Regionalisme muncul untuk menyatukan antara arsitektur yang lama dengan arsitektur yang baru.Konsep regionalisme berkembang sekitar tahun 1960 (Jenks, 1977), sebagai salah satu perkembangan arsitektur post-modern yang mempunyai perhatian besar pada ciri kedaerahan. Ciri kedaerahan yang dimaksud berkaitan erat dengan budaya setempat, iklim, dan teknologi pada saatnya (Ozkan, 1985). Gagasan regionalisme merupakan peleburan antara yang lama dan yang baru (Curtis,1985). Sedangkan gagasan postmodern dalam arsitektur berusaha menghadirkan yang lama dalam bentuk universal (Jenks, 1977). Menurut Curtis (1985), Regionalisme diharapkandapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, melebur atau menyatu antara yang lama dan yang baru, antara regional dan universal. Arsitektur tradisional mempunyai lingkup regional sedangkan arsitektur modern mempunyai lingkup universal. Dengan demikian yang menjadi ciri utama regionalism adalah menyatukan arsitektur Tradisional dan Arsitektur Modern.Kecenderungan memakai kembali unsur desain arsitektur tradisional yang kemudian menjadi inspirasi desain arsitektur modern sebagai usaha untuk bertindak lebih baik terhadap lingkungan. Usaha ini mendukung untuk menciptakan suatu desain yang baik di Indonesia, hal ini umumnya diterapkan pada rancangan bangunankantor pemerintah, yang merupakan salah satu usaha untuk mengangkat ciri khas setiap daerah dari segi karya arsitektur. Prijotomo (1998) menyatakan bahwa suatu karya arsitektur dapat dirasakan dan dilihat sebagai karya yang bercorak lokal atau Indonesia bila karya ini mampu untuk berikut : (1) Membangkitkan perasaan dan suasana ke-Indonesiaan lewat rasa dan suasana lingkungan visual dan (2) Menampilkan  unsur  dan komponen  arsitektural  yang  nampak  pada corak kedaerahannya, tetapi tidak hadir sebagai tempelan atau tambahan saja.
FLOATING HOTEL RESORT DI DANAU TOBA DENGAN TEMA ARSITEKTUR TROPIS Zaini, Azriel; Hardian, Rinal; Saputra, Adam
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.v7i2.4916

Abstract

Abstrak—Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki potensi besar di sektor pariwisata berkat kekayaan alam danbudaya. Salah satu kawasan yang berkembang pesat adalah Danau Toba, yang telah ditetapkan sebagai Destinasi SuperPrioritas oleh Kementerian Pariwisata. Kawasan ini mencakup 1.145 km2 dengan lebih dari 120 objek wisata di 31kecamatan ("Sinergi Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas," 2020). Desa Tongging, yang terletak di sisibarat Danau Toba, memiliki potensi wisata menarik, seperti olahraga terjun payung dari Gunung Sipisopiso. Desa ini jugaberperan penting dalam sektor pariwisata lokal, dengan berbagai usaha yang mendukung ekonomi masyarakat, seperti hotel,restoran, dan penyewaan alat olahraga. Kabupaten Karo memiliki iklim tropis dengan musim hujan antara Agustus hinggaJanuari dan musim kemarau antara Februari hingga Juli. Oleh karena itu, diperlukan perancangan fasilitas wisata yang dapatmenyesuaikan dengan iklim tropis di Danau Toba. Salah satu solusi yang diusulkan adalah perancangan Floating HotelResort di Danau Toba, yang akan menjadi alternatif akomodasi unik, dengan mempertimbangkan aspek ekologis dan sosial.Diharapkan resort ini dapat mendukung perekonomian lokal dan meningkatkan daya tarik wisata di kawasan tersebut.
Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantuan Media Snork’s Long Division untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Saputra, Adam; Ermiana, Ida; Solehani, Laeli Murod
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.724

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik pada materi operasi pembagian bilangan cacah di kelas VB SDN 10 Mataram. Dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament berbantuan media Snork’s Long Division diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan operasi pembagian bilangan cacah. Subjek penelitian terdiri dari 25 peserta didik dengan rincian 10 laki-laki dan 15 perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus, setiap siklus masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan antara; lain perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pada saat pra siklus nilai rata-rata kelas sebesar 61 dengan persentase ketuntasan 36%. Pada siklus 1 pertemuan 1 setelah dilakukan tindakan perbaikan rata-rata kelas naik menjadi 65 dengan persentase ketuntasan 44%, pada siklus 1 pertemuan 2 nilai rata-rata kelas naik menjadi 76 dengan presentase ketuntasan 72%. Pada siklus 2 pertemuan 1 rata-rata kelas naik menjadi 80 dengan persentase ketuntasan 84%, pada siklus 2 pertemuan 2 nilai rata-rata kelas naik menjadi 84 dengan presentase ketuntasan 84%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament berbantuan media Snork’s Long Division untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi operasi pembagian bilangan cacah di kelas VB SDN 10 Mataram.
PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI SHOWROOM SAMUDERA MOTOR BANJARMASIN Saputra, Adam
Servqual: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 3 No. 1 (2025): Servqual: Jurnal Ilmu Manajemen
Publisher : CV. Anugerah Duta Perdana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap minat beli konsumen di Showroom Samudera Motor Banjarmasin. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, kualitas layanan dan harga menjadi faktor penting yang dipertimbangkan konsumen sebelum melakukan pembelian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner dari 53 responden, yaitu konsumen yang pernah membeli mobil bekas di Showroom Samudera Motor. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS, didahului dengan uji validitas, reliabilitas, dan asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, dibuktikan dengan nilai Fhitung? sebesar 15,454 yang lebih besar dari Ftabel? (3,18). Secara parsial, kualitas layanan (thitung? = 2,873) dan harga (thitung? = 3,807) masing-masing juga berpengaruh signifikan terhadap minat beli, dengan keduanya lebih besar dari ttabel? (1,675). Variabel harga terbukti paling dominan memengaruhi minat beli dengan nilai koefisien regresi tertinggi (0,345) dibandingkan kualitas layanan (0,267). Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,382 menunjukkan bahwa 38,2% variasi minat beli dapat dijelaskan oleh kualitas layanan dan harga, sementara 61,8% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.