Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pembelian Terselubung Untuk Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika (Studi Pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung) Fasyah, Karfika Rosaida; Dewi, Erna; Riski, Sri
Jurnal Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2025): March
Publisher : CV. Utami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70963/jm.v1i3.168

Abstract

The rapid development of technology and information has an impact on various aspects of people's lives. Along with the advancement of information technology, the crime rate has also increased rapidly. One of the most rampant crimes is the illicit trafficking of narcotics, which if misused can cause addiction and have a negative impact on vital organs. This study aims to analyze the extent to which the Lampung Province National Narcotics Agency (BNN) has formulated a strategy to combat the illicit trafficking of narcotics in its region by using the undercover buy method. This study uses a qualitative approach with a normative-empirical research approach. The results of the study show that the BNN investigation team uses an undercover purchase strategy to arrest drug dealers. The main target of this operation is large-scale drug dealers with evidence in the form of large amounts of narcotics.
Rehabilitation Programs for Female Recidivist Inmates: A Review at the Class IIA Women's Correctional Facility in Bandar Lampung Fawwas, Zaky Syahputra; Maulani, Diah Gustiniati; Tamza, Fristia Berdian; Monica, Dona Raisa; Riski, Sri
Smart Society Vol 4, No 2 (2024): December 2024
Publisher : FOUNDAE (Foundation of Advanced Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58524/smartsociety.v4i2.618

Abstract

The high rate of recidivism indicates that the rehabilitation programs available in correctional institutions have not been fully effective in assisting inmates with their rehabilitation and reducing the likelihood of reoffending after release. The Class IIA Women's Correctional Facility in Bandar Lampung is a specialized institution for female inmates, including those with a history of recidivism. This study aims to analyze the rehabilitation programs for female recidivist inmates at the Class IIA Women's Correctional Facility in Bandar Lampung and identify the challenges encountered in their implementation.  A qualitative approach with a descriptive framework is employed to evaluate the rehabilitation programs at the institution in addressing female inmate recidivism. Data collection methods include interviews with prison staff, former inmates, and experts in the field of corrections, complemented by a literature review and direct observations.  The findings reveal that while rehabilitation programs at the Class IIA Women's Correctional Facility in Bandar Lampung have an impact on inmates, they remain suboptimal. Vocational training programs are not sufficiently aligned with labor market demands, and psychological and social support services are limited, despite many inmates facing trauma and mental health issues. Societal stigma and a lack of family support further hinder reintegration efforts.  To reduce recidivism and enhance reintegration, it is crucial to provide relevant vocational training, improve psychological services, and implement strategies to foster societal acceptance. Collaboration between the government, correctional institutions, and community organizations is essential in supporting former inmates and minimizing the risk of reoffending.
Upaya Pencegahan Tindak Pidana Illegal Fishing Pada Masyarakat Adat Kratoen Lamban Gedung Marga Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kebupaten Pesisir Barat Shafira, Maya; Achmad, Deni; Riski, Sri; Cemerlang, Aisyah Muda; Tamza, Fristia Berdian; Putri, Rendie Meita Sarie
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 4, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v4i3.451

Abstract

Penangkapan ikan dengan alat tangkap terlarang merupakan salah satu bentuk illegal fishing. Bentuk praktik illegal fishing yang biasa terjadi seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bahan seperti bom, bius, serta pukat harimau yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh ikan sebanyak-banyaknya dengan cara instan sehingga hal ini membuat para nelayan tidak mengindahkan aturan demi kepentingannya sendiri. Lemahnya sikap reaktif aparat yang berkewajiban mengawasi laut Indonesia adalah salah satu faktor penyebab maraknya kasus illegal fishing yang banyak terjadi di perairan Indonesia saat ini, padahal Indonesia memiliki banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perikanan dan kelautan, sekitar belasan peraturan yang mengatur perikanan dan kelautan tersebut. Salah satu upaya pengawasan dari pihak pemerintah adalah dengan adanya Vessel Monitoring System (VMS) yaitu sebuah sistem monitoring kapal ikan dengan alat transmitor yang berfungsi untuk mengawasi proses penangkapan ikan yang dilakukan di perairan Indonesia. Namun sistem tersbut tidak begitu efektif sehingga pemerintah  perlu  melibatkan  masyarakat  dalam  melakukan pengawasan, mengingat jumlah SDM Pengawas sumber daya kelautan dan perikanan (PKSDP) jumlahnya sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah wilayah perairan Indonesia. Keterlibatan masyarakat sebagai pengawas dalam tindak pidana perikanan (illegal fishing) merupakan amanat dari Undang-Undang No. 31 tahun 2004 yang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan Pasal 67 mengharuskan untuk melibatkan masyarakat dalam pengawasan SKDP. Oleh karena itu, hasil yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini yaitu Masyarakat Adat Kratoen Lamban Gedung Marga Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat agar mempunyai kesadaran hukum khususnya akan upaya pencegahan dan dampak dari tindak pidana illegal fishing, serta menyadari dan memahami pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya ikan dan ekosistemnya, dan nelayan Desa Kiluan Negeri berperan aktif dalam pencegahan praktik illegal fishing.