Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa pH, BOD5, Temperatur, Residu Tersuspensi Dan Amonia Bebas Pada Limbah Cair Rumah Sakit ‘X’ Setiorini, Indah Agus; Indah Pratiwi
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.13450

Abstract

Limbah cair Rumah Sakit ‘X’ masih belum memenuhi syarat minimum standar layak untuk di buang ke lingkungan. Dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan mengolah limbah cair rumah sakit supaya memenuhi syarat kesehatan lingkungan atau minimal mengurangi kandungan senyawa yang tidak diinginkan. Pengolahan limbah cair ini dilakukan dengan metode Proses Koagulasi menggunakan Koagulan Alumuniun Sulfat ((Al2(SO4)3) / Tawas 1750 ppm dan Proses Fenton (Advanced Oxidation Processing) menggunakan katalis FeSO4.7H2O 3 mmol/L dan H2O2 90 mmol/L. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa metode Koagulasi dan Fenton (Advanced Oxidation Processing) efektif untuk menurunkan kadar pH, BOD5, Temperatur, Residu Tersuspensi dan Amonia bebas. Setelah melalui dua proses tersebut terjadi penurunan persentase pH sebesar 35 % w /v (pH 10,3 menjadi 6,5), BOD5 95% w/v (543 mg/L diturunkan hingga 28 mg/L), Temperatur 6,4 % w/v (31oC dapat diturunkan menjadi 29oC), Residu Tersuspensi 74,4 % w/v (90 mg/L dapat diturunkan menjadi 23 mg/L) dan penurunan Amonia bebas 84,4 % w/v (bebas 0,32 mg/L menjadi 0,05 mg/L) dimana berdasarkan data tersebut semua nilai memenuhi standar baku mutu maksimum yang diizinkan.
PENYULUHAN BAHAYA ZAT PENGAWET PADA PENGRAJIN MAKANAN DI DESA SUKADAMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Pratiwi, Indah; Miarti, Amiliza; Setiorini, Indah Agus; Paisal, Paisal
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 2 (2024): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i2.582

Abstract

Peningkatan penggunaan bahan pengawet ini tidak jarang menimbulkan permasalahan, antara lain pemakaian dosis yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan penggunaan bahan-bahan pengawet terntentu tidak pada tempat yang sesuai. Hal ini akan berdampak secara tidak langsung pada kesehatan masyarakat pengguna atau yang mengkonsumsi makanan maupun minuman yang telah mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet merupakan salah satu dari bahan aditif yang secara sengaja ditambahkan kedalam makanan atau minuman supaya tahan lama. Di Desa Sukadamai Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan sangat berpotensi memproduksi jajanan pasar karena daerah ini merupakan daerah agraris yang menyumbangkan hasil pertanian cukup besar seperti: padi, jagung, lada, sayur mayur dan lain-lain. Banyak masyarakat mengolah hasil pertanian mereka menjadi makanan jajanan pasar misal: ketan menjadi rangginan, jagung menjadi marning, singkong menjadi opak dan klanting serta berbagai jenis krupuk dan keripik, makanan dikemas dengan berbagai warna yang menarik. Penyuluhan ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pengguna bahan pengawet serta proses pembuatan pengawet alami pada makanan dan minuman pada masyarakat Desa Sukadamai Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan dalam pengolahan makanan dan minuman tentang bagaimana mengunakan bahan pengawet secara tepat melalui kegiatan penyuluhan, sehingga diharapkan dapat meningkakan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran pengguna bahan pengawet dan secara tidak langsung juga dapat berpengaruh pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, penyuluhan dan proses pembuatan bahan pengawet alami.
P PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN PENAMBAHAN METHANOL DAN KATALIS Na2SiO3 Faputri, Achmad Faisal; Setiorini, Indah Agus; Amna, Sulton; Tobing, Jonatan L.
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 02 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i02.271

Abstract

Biodiesel memiliki banyak keunggulan yang membuatnya menjadi alternatif yang menarik dalam industry bahan bakar. Pertama, sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui biorenewable, biodiesel dapat diperbarui dari bahan baku nabati dan lemak hewani, yang dapat ditanam atau dihasilkan dalam satu generasi. Pada penelitian ini pembuatan biodiesel dari minyak jelantah menggunakan methanol dan penambahan katalis sodium silicate dengan metode esterifikasi dan transesterifikasi. Karakteristik pengujian kadar mutu biodiesel dengan parameter uji densitas, distilasi, Cetane Index, flash point, Cooper Strip Corrosion dan Pour Poin. Pada penelitian ini kondisi operasi tekanan 1 atm suhu 60oC dengan variasi waktu selama 2 jam, 3 jam dan 4 jam didapat hasil % yield adalah 82%; 92%; 94%, untuk densitas yang didapat 861 kg/m3; 829 kg/m3; 828 kg/m3, Distilasi 90% didapat 340oC, 341oC dan 346oC,, kemudian Cetane Index ketiga sampel didapat 56,65 dan untuk flash point didapat 127oC; 155oC; 160oC. Untuk nilai Cooper Strip Corrosion dan nilai Pour Point ketiga sampel menunjukkan indikasi nomor 1a dan -8oC. Dari hasil pengujiankadar mutu, hasil penelitian memenuhi standar walaupun ada % yield yang didapat masih kurang dari 90 % yield. Dapat dikatan penggunaan katalis sodium silicate cukup efektif untuk pembuatan biodiesel.
K KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR CAIR ALTERNATIF HASIL PROSES PIROLISIS LIMBAH BAN DALAM MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT DAN CLAY Setiorini, Indah Agus; Ardhiany, Sri; Yudhistira, M. Bima
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 02 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i02.273

Abstract

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pirolisis catalytic cracking dengan bahan baku ban dalam bekas yang menggunakan katalis zeolit dan clay. Dari hasil penelitian, penggunaan katalis zeolit menghasilkan produk lebih banyak dengan rata-rata nilai 49,83 mL sementara katalis clay rata-rata menghasilkan produk sebesar 31,5 ml. Pada analisa % yield nilai terbesar ada pada saat pengunaan katalis zeolit ukuran 200 mesh sebesar 6,15 %. Nilai terbesar analisa densitas ada pada saat menggunakan katalis zeolit ukuran 200 mesh sebesar 1,092 g/ml. Nilai tertinggi analisa SG pada penelitian ini ada pada saat menggunakan katalis zeolit ukuran 200 mesh sebesar 1,094 g/ml. Nilai viskositas terbesar pada katalis clay ukuran 200 mesh dengan nilai 26,05 cSt. Saat analisa CCR menggunakan katalis clay ukuran 200 mesh nilai persentase karbon depositnya paling rendah di bandingkan dari sampel yang lain, yaitu 0,2117 %. Nilai terbesar analisa water and sediment pada sampel katalis clay pada ukuran 100 mesh dengan nilai 4,3 ml.