Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

I INVESTIGASI KARAKTERISTIK TONER HASIL VARIASI PERSENTASE NANO CARBON BLACK Sulton Amna
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 11 No 01 (2020): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.72 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v11i01.105

Abstract

Carbon black (CB) merupakan material penting yang digunakan sebagai pewarna dan material fungsional yang digunakan sebagai toner. Partikel CB dalam ukuran nano meter diharapkan mampu menghasilkan toner dengan pola distribusi dan dispersi yang merata. Sintesis toner dilakukan dengan 3 variasi persentase nano CB 10, 15 dan 20 % yang di ball mill dengan kopolimer stirena/ akrilat (KSA), Black Oxide (BO) dan air. Serbuk toner yang telah disintesis dikarakterisasi melalui serangkaian pengujian, seperti pengujian X-Ray Diffraction (XRD), pengujian Fourier Transform Infrared (FTIR), pengujian suseptibilitas magnetik dan pengujian Scanning Electron Microscopy/Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM/EDX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa CB dalam orde nanometer memiliki peran penting terhadap karakteristik toner. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa toner 10 CB memiliki ukuran dan distribusi yang paling seragam. Hasil XRD menunjukkan fase Fe3O4 (magnetit) yang memiliki sifat ferrimagnetik yang menentukan nilai suseptibilitas magnetik. Hasil uji suseptibilitas magnetik menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik toner hasil sintesis 10, 15 dan 20 CB sebesar 10223,13 x 10-8, 9983,2 x 10-8, 11083,67 x 10-8 m3/kg. Karakteristik terbaik ditunjukkan oleh toner 10 CB hasil sintesis dengan bentuk dan ukuran yang seragam serta memiliki nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi.
P PERANCANGAN REAKTOR KOMPOS Anggi Wahyuningsi; Sulton Amna
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 11 No 02 (2020): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.091 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v11i02.108

Abstract

Pemanfaatan limbah organik menjadi kompos merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk menanggulangi limbah organik tanpa merusak lingkungan Dalam penelitian ini, kompos dibuat di dalam reaktor kompos. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan reaktor kompos sebagai sarana pembuatan kompos dalam waktu 14 hari. Kompos hari pertama masih berupa adonan awal kompos, hari kedelapan sisa sayuran layu agak kecoklatan masih terdapat sayuran yang berwarna hijau aromanya masih lemah dan hari keempatbelas sisa sayuran melayu keseluruhan, berwarna coklat lebih gelap dari semula dan sudah menyatu (menyerupai tanah) aroma sedikit menusuk semacam bau tapai, sudah menjadi pupuk kompos yang siap dipakai.
EFFICIENCY ANALYSIS OF FIRE TUBE BOILER TYPE AT REFINERY UTILITY UNIT CENTER FOR OIL AND GAS HUMAN RESOURCES DEVELOPME Aliyah Shahab; Sulton Amna
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 7: Maret 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i7.5401

Abstract

The boilers are covered vessels that are used to produce steam. The steam produced from this boiler generally comes from burning processes that use both gas, liquid, and solid fuel. The problems that often occur in the field are boiler machines that are not efficient properly When working systems or operating processes in the field. The efficiency of the boiler is a sum that shows a connection of supply energy getting into the boiler with the overall energy generated by the boiler. From boiler efficiency calculations using direct method is the method used to measure efficiency by measuring the output of steam relative to the heat generated by the fuel burning, this method is also known as thermal boiler efficiency and is obtained efficiency of 48,15%. While the indirect method (indirect method) is a way of measuring the efficiency of the boiler by measuring the magnitude of the unbeneficial heat (heat lass), it is most effective in the effort to find boiler energy savings potential based on heat scales and acquired boiler efficiency by 68,22%.
A ANALISIS EFISIENSI BOILER TIPE CIRCULATING FLUIDIZED BED (CFB) DENGAN METODE LANGSUNG DI PT XY Sulton Amna; Anggi Wahyuningsi; Apriliansyah Putra
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 02 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i02.218

Abstract

Boiler atau ketel uap merupakan suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk memproduksi uap (steam). Boiler dirancang untuk memindahkan panas dari suatu sumber pembakaran ke air untuk dimanfaatkan uapnya. Perhitungan efisiensi boiler menjadi hal yang sangat penting, mengingat boiler bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam 1 minggu. Sehingga perhitungan efisiensi boiler dapat dijadikan salah satu parameter apakah boiler masih bekerja secara optimal atau tidak. Permasalahan yang sering terjadi pada boiler adalah pada saat boiler beroperasi dibawah temperatur kerja, boiler mengalami heat loss yang sangat berpengaruh terhadap efisiensi boiler, sehingga boiler tidak lagi optimal dalam menghasilkan uap bertekanan sebagai sumber energi untuk memutar turbin. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah dengan metode langsung (direct methode) yaitu dengan menitikberatkan pada kehilangan energi (heat loss) untuk menghitung efisiensi boiler. Data yang diambil untuk menghitung efisiensi boiler adalah pada tanggal 11, 12 dan 13 Juni, hal ini dilakukan untuk melihat efisiensi boiler di beberapa waktu tertentu agar diperoleh data yang akurat. Hasil yang didapat dari perhitungan bahwa nilai efisiensi boiler pada tanggal 11, 12 dan 13 Juni berturut-turut adalah 62,59 %, 65,73 %, dan 60,98 %. Hal ini menunjukkan bahwa boiler yang ada pada PT XY bekerja kurang efisien, dikarenakan besarnya energi yang hilang (heat loss) pada saat beroperasi.
PENYULUHAN PEMANFAATAN MEMBRAN SELULOSA DALAM PEMURNIAN AIR SUMUR BOR Achmad Faisal Faputri; Aliyah Shahab; Indah Agus Setiorini; Anggi Wahyuningsi; Sri Ardhiany; Sulton Amna; Sendi Sahputra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 3 No. 4: April 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jpm.v3i4.7666

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi terbarukan sedang berkembang pesat dan menjadi pusat perhatian dunia saat ini. Salah satu teknologi terbarukan yang sedang berkembang adalah teknologi pemisahan dengan menggunakan membran, yang memanfaatkan bahan terbarukan dari senyawa organik yaitu selulosa. Selulosa digunakan sebagai bahan baku pembuatan membran. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan penyuluhan pemanfaatan membran dengan mengekstraksi selulosa pelepah pisang dan eceng gondok yang banyak tersebar dilingkungan untuk menjernihkan air sumur bor di Desa Sido Makmur RT 004, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, 30962. Dimana keadaan air yang terdapat didesa Sido Makmur berwarna kuning dan bersifat asam sehingga memerlukan pemurnian sebelum dikonsumsi. Setelah dilakukan pemurnian menggunakan membrane selulosa menunjukkan bahwa kualitas air sumur bor telah memenuhi beberapa standar analisa dan berdasarkan data hasil tersebut membran pelepah pisang sedikit lebih baik dalam pemurnian air sumur bor. Penyuluhan ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengolahan air bersih pada masyarakat Desa Sido Makmur RT 004, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sehingga diharapkan dapat meningkakan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran penggunaan air bersih dan secara tidak langsung juga dapat berpengaruh pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan membrane selulosa
S SINTESIS KARBON AKTIF DARI BATANG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN AKTIVATOR ASAM FOSFAT (H3PO4) Sulton Amna; Aliyah Shahab; Maryana Maryana
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 01 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i01.242

Abstract

Adsorben merupakan material atau zat yang memiliki kemampuan untuk menarik dan mengumpulkan molekul atau partikel ke permukaannya melalui proses adsorpsi. Batang kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan sawit yang saat ini belum banyak digunakan. Pemilihan batang kelapa sawit digunakan sebagai karbon aktif, karena batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif akan menjadi limbah, sehingga perlu unutk dilakukan penelitian agar dapat bermanfaat. Kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi membuat proses pembuatan karbon dari batang kelapa sawit akan lebih efektif. Sintesis karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pembersihan, pengeringan, karbonisasi, aktivasi dan karakterisasi. Aktivasi karbon aktif dilakukan dengan konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Karakterisasi karbon aktif yang sudah dibuat menggunakan uji volatile matter, kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi H3PO4 sebesar 5%, 10% dan 15% menghasilkan nilai volatile matter, berturut-turut 3,09%; 1,12%; 0,06%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi H3PO4 maka nilai volatile nya akan menurun. Uji kadar air menghasilkan nilai 2,55%; 0,42%; 0,62% untuk konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Uji kadar abu menghasilkan nilai 0,64; 1,18%; 3,17%. Uji karbon terikat menghasilkan 97,48%; 99,50%; dan 94,58%.
P PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN PENAMBAHAN METHANOL DAN KATALIS Na2SiO3 Faputri, Achmad Faisal; Setiorini, Indah Agus; Amna, Sulton; Tobing, Jonatan L.
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 02 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i02.271

Abstract

Biodiesel memiliki banyak keunggulan yang membuatnya menjadi alternatif yang menarik dalam industry bahan bakar. Pertama, sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui biorenewable, biodiesel dapat diperbarui dari bahan baku nabati dan lemak hewani, yang dapat ditanam atau dihasilkan dalam satu generasi. Pada penelitian ini pembuatan biodiesel dari minyak jelantah menggunakan methanol dan penambahan katalis sodium silicate dengan metode esterifikasi dan transesterifikasi. Karakteristik pengujian kadar mutu biodiesel dengan parameter uji densitas, distilasi, Cetane Index, flash point, Cooper Strip Corrosion dan Pour Poin. Pada penelitian ini kondisi operasi tekanan 1 atm suhu 60oC dengan variasi waktu selama 2 jam, 3 jam dan 4 jam didapat hasil % yield adalah 82%; 92%; 94%, untuk densitas yang didapat 861 kg/m3; 829 kg/m3; 828 kg/m3, Distilasi 90% didapat 340oC, 341oC dan 346oC,, kemudian Cetane Index ketiga sampel didapat 56,65 dan untuk flash point didapat 127oC; 155oC; 160oC. Untuk nilai Cooper Strip Corrosion dan nilai Pour Point ketiga sampel menunjukkan indikasi nomor 1a dan -8oC. Dari hasil pengujiankadar mutu, hasil penelitian memenuhi standar walaupun ada % yield yang didapat masih kurang dari 90 % yield. Dapat dikatan penggunaan katalis sodium silicate cukup efektif untuk pembuatan biodiesel.
Sintesis dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Batang Kelapa Sawit dengan Aktivator Natrium Hidroksida (NaOH) Amna, Sulton; Lestari, Dian Dwi
Majamecha Vol. 7 No. 1 (2025): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v7i1.3861

Abstract

Batang Kelapa Sawit (BKS) merupakan salah satu limbah perkebunan kelapa sawit. Salah satu bentuk penanggulangan terhadap limbah BKS ini ialah dengan dimanfaatkannya menjadi bahan baku karbon aktif. Penggunaan karbon aktif sebagai adsorben pada penjernihan air merupakan hal yang paling umum dilakukan. Pembuatan karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Tahap dehidrasi dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam BKS. Tahap karbonisasi dilakukan dengan memanaskan BKS pada temperatur 350oC selama 1 jam. Pada tahap aktivasi, arang di aktifkan dengan menggunakan bahan kimia berupa Natrium Hidroksida (NaOH) konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Karbon aktif di uji kadar volatile matter, kadar air, kadar abu, dan daya serap iodin serta uji SEM. Hasil pengujian karbon aktif didapatkan volatile matter konsentrasi NaOH 5% (11,68%), 10% (8,74%), dan 15% (7,94%). Pengujian karbon aktif didapatkan kadar air konsentrasi NaOH 5% (3,39%), 10% (1,19%), dan 15% (1,38%). Pengujian karbon aktif didapatkan kadar abu konsentrasi NaOH 5% (10,70%), 10% (10,56%), dan 15% (8,48%). Pengujian karbon aktif didapatkan daya serap iodin konsentrasi NaOH 5% (1.256,31 mg/g), 10% (1.248,97 mg/g), dan 15% (1.243,62 mg/g). Hasil pengujian ini menunjukan bahwa pada konsentrasi NaOH 15% menghasilkan karbon aktif yang sesuai standar SNI 06-3730-1995.