Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

Analisis Penyingkapan Rahasia Di Balik Penderitaan Ayub Di Dalam Kitab Ayub Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.218 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i3.2301

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan makna rahasia yang terdapat di balik penderitaan Ayub di dalam Kitab Ayub, agar orang percaya dalam menghadapi berbagai persoalan tidak putus asa maupun kecewa dengan Allah, melainkan tetap bersyukur dan tetap menantikan pertolongan-Nya. Penderitaan bukan saja coba dihindari manusia oleh karena menyakitkan, tetapi juga karena di tengah penderitaan yang dialami, manusia mungkin dipenuhi kebinggungan oleh karena tidak memahami penyebab Allah mengizinkan penderitaan tersebut. Itu adalah misteri yang dihadapi Ayub pada masanya dan mungkin menjadi suatu persoalan bagi orang-orang percaya di masa kini. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode analisis pustaka dan tafsir narasi dengan pengumpulan data melalui sumber Alkitab, buku-buku, jurnal-jurnal, artikel digital, wawancara dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Terdapat beberapa hasil sebagai berikut: pertama, penderitaan Ayub mewakili penderitaan yang mungkin dialami manusia pada umumnya. Kedua, Ayub mempunyai sikap hati yang kurang akurat sehingga menyebabkan respon yang salah dalam menghadapi penderitaan. Kesimpulannya adalah bahwa pengenalan akan Allah secara pribadi merupakan kebutuhan utama bagi manusia, sebab di dalamnya tersingkap rahasia-rahasia ilahi yang merupakan misteri bagi manusia, dan penderitaan yang diizinkan Allah bertujuan mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya, yakni pemulihan.
Analisis Perpecahan Kepemimpinan Antargenerasi Di Lingkungan Gereja Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.753 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i5.2686

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah hendak mengetahui mengapa terjadi perpecahan maupun gap dalam kepemimpinan antargenerasi di lingkungan gereja dan bagaimana cara mengatasinya. Konsep yang mendasari kepemimpinan antargenerasi yang keliru hari ini menjadi penyebab terjadinya perpecahan dan gap dalam kepemimpinan gereja di Indonesia. Pemimpin generasi millenial mempunyai perasaan tidak dianggap, tidak diberi kesempatan dan diabaikan kapasitas mereka dalam memimpin, sehingga tidak merasa menjadi bagian dalam tujuan yang hendak dicapai gereja. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan metode analisis pustaka dan tafsir narasi, dengan pengumpulan data melalui sumber Alkitab, buku-buku, jurnal-jurnal, artikel digital, wawancara dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Pertama, kepemimpinan antargenerasi dipandang sebagai regenerasi atau bergiliran, seperti perjalanan karir di mana senioritas menjadi kriteria prioritas. Kedua, Tidak terdapat interaksi yang ideal antar generasi. Kesimpulan, diperlukan pemahaman yang benar tentang kepemimpinan antargenerasi di dalam organisasi gereja agar kepemimpinan antargenerasi menjadi suatu budaya, sehingga bukan sekedar timbul kepercayaan, tetapi juga kerja sama antargerenasi dan bukan perpecahan.
Analisis Perkembangan Teologi dan Polarisasi dalam Kekristenan Di Indonesia: Doktrin Tritunggal Nicolas, Djone Georges; Amtiran, Abdon
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.892 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i12.5149

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalis relevansi Doktrin Tritunggal yang dianggap hoax dan juga doktrin berhala, sehingga muncul sebuah gerakan teologi pembebasan dari doktrin Tritunggal karena dipandang tidak Alkitabiah dan tidak relevan di masa kini di tengah perkembangan teologi dan polarisasi dalam kekristenan di Indonesia. Pendekatan yang dipakai adalah kualitatif deskriptif fenomenologi dengan analisa literatur dan teknik pengumpulan data melalui sumber buku-buku, artikel digital, jurnal serta dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek kajian. Hasilnya, penafsiran yang berbeda menghasilkan ajaran yang berbeda pula, oleh karena itu gap dalam mendefinisikan teologi menjadi sebuah persoalan tersendiri dalam dunia teologi maupun dalam berteologi, sehingga mengakibatkan polarisasi di media digital terutama di kalangan Kristen sendiri. Kesimpulannya, Doktrin Tritunggal merupakan konsep yang Alkitabiah sehingga dalam perkembangan teologi dan polarisasi yang terus menerus terjadi dari abad ke abad, dari generasi ke generasi, relevansinya tetap sampai kekekalan, sebab doktrin Tritunggal berhubungan dengan hakekat dan pluralitas Allah yang mungkin masih misteri bagi banyak orang, namun tidak menghilangkan fakta bahwa Allah tetaplah Allah dan justru misteri tentang Dia membuktikan keunikan-Nya sebagai Allah, Doktrin Tritunggal merupakan ciri khas dalam kekristenan, bukan buah paganisme
Analisis Kontraproduktivitas Perdebatan-Perdebatan Teologis Para Hamba Tuhan Di Youtube Sejak Pandemi Covid-19 Di Indonesia Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.042 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i6.2914

Abstract

Pandemi Covid-19 belum usai dan cukup menguras energi masyarakat dunia, Indonesia termasuk masyarakat gereja. Namun, Youtube diramaikan dengan perdebatan-perdebatan teologis beberapa oknum yang menyebut diri "teolog", “pendeta”, “pastor”, “apologet” yang berujung kepada saling sesat-menyesatkan, saling mencaci maki, sehingga bukannya menentramkan dan menguatkan hati jemaat, tetapi sebaliknya menambahkan kegaduan dan kebimbangan di hati mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis dasar kontraproduktivitas perdebatan-perdebatan teologis para hamba Tuhan di Youtube sejak Pandemi Covid-19. Metode penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis pustaka dan tafsir narasi, dengan pengumpulan data melalui berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Hasilnya, Youtube yang seharusnya menjadi sarana misi untuk penyebaran Injil di seluruh bumi demi memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Kristus, justru melalui konflik antar sesama hamba Tuhan yang tidak memberi teladan yang baik dijadikan sarana merisaukan tubuh Kristus. Kesimpulannya, krisis keteladanan serta kasih dan etika pelayanan sebagai hamba Tuhan yang diabaikan mengakibatkan kontraproduktivitas dalam pelaksanaan Amanat Agung, sebab para oknum yang mengaku "ahli" menganggap benar ajaran sendiri serta memvonis salah ajaran yang berbeda, dan dengan demikian menjadi cela bagi pencapaian tujuan penginjilan itu sendiri.
Analisis Kontroversi Vaksin Covid-19, Microchip 666 dan Antikris Di Tengah Gereja Di Indonesia Berdasarkan Wahyu 13:16-18 Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.788 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.2181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan menjawab keraguan atas kontroversi doktrinal yang belakangan ini beredar di kalangan orang percaya, berkaitan vaksin Covid-19 yang dihubungkan dengan penanaman microchip 666 dan antiKris yang diwahyukan di dalam Kitab Wahyu 13:16-18, sehingga membangun fobia di tengah umat Allah. Apakah orang Kristen boleh divaksin covid-19? Apa benar vaksin tersebut mengandung microchip 666? Bagaimana kalau benar vaksin covid-19 mengandung gen antiKristus sehingga kemungkinan yang divaksin akan binasa? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitif dengan metode deskriptif dan analisa literatur. Pertama, vaksin Covid-19 walaupun menjadi kontroversi tetaplah sebuah vaksin seperti vaksin lain yang sudah ada sebelumnya, sehingga tidak perlu dihubungkan dengan microchip 666 dan antikristus. Kedua, seandainya pun vaksin covid-19 mengandung gen antiKristus, apakah cairan tersebut membatalkan iman percaya kita kepada Yesus Kristus? Jawabannya jelas tidak sekaligus menolak isu binasa karena divaksinasi Covid-19. Ketiga, divaksin covid-19 merupakan tanda ketaatan pada pemerintah sebagai wakil Allah di bumi, sekaligus tindakan kasih, sebab dengan demikian bukan sekedar melindungi diri, tetapi juga melindungi orang lain di sekitar kita. Kesimpulannya adalah bahwa penolakan vaksinasi vaksin Covid-19 karena alasan doktrinal yang mengkaitkannya dengan microchip 666 dan antiKristus, merupakan suatu kekeliruan yang tidak berdasar. Berjaga-jagalah adalah baik dan harus bagi orang-orang percaya sesuai anjuran firman Tuhan, tetapi vaksin Covid-19 bukanlah suatu ancaman bagi keselamatan orang percaya selama iman kepada Yesus Kristus tidak sangkali, sebab apapun isi cairan vaksin Covid-19 tidak dapat memisahakan orang percaya dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus (Rom.8:35-39). Oleh karena itu, orang-orang percaya harus memberi teladan dengan penuh iman menerima vaksinasi vaksin Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.