Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Krisis Keteladanan Kepemimpinan Gereja: Fondasi Gembala Sebagai Pemimpin Gereja Berdasarkan 1 Petrus 5:2-4 Nicolas, Djone Georges; Manaroinsong, Tirza
Syntax Idea Vol 3 No 2 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i2.1038

Abstract

President Jokowi as the supreme leader of the Republic of Indonesia on January 13, 2021, has set an example and at the same time proved his promise to make himself the first person to be injected with the Covid-19 Sinovac vaccine. Pastor leadership which is basically aimed at serving, caring for and fulfilling the needs of the congregation as sheep that have been entrusted by God is shifting direction and starting to lose its meaning. Because leadership has begun to be used as a leader's "prestige" and a means to gain personal gain, so that pastoral leadership is no longer seen as a trust and mandate from God, but becomes a demand to be served and ignores the role models that are the responsibility of those they lead. It is no longer a blessing, but a stumbling block instead. This study uses descriptive qualitative methods and literature analysis, with the aim of analyzing the crisis of exemplary church leadership and the role of the pastor as church leader based on 1 Peter 5: 2-4. Collecting data through sources of books, journals, interviews, digital articles, and other documents related to the issues being studied. The results of the research are: First, pastors as church leaders need to realize that their leadership is a trust and a mandate from God. Second, the leadership quality of pastors must be superior to leadership in general by providing an example through volunteerism and self-dedication in serving the congregation they lead. Third, there is eternal reward for the shepherd who leads by example.
Urgensi Seruan Teologi Pembebasan di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia: Doktrin Tritunggal Nicolas, Djone Georges; Manaroinsong, Tirza; Siahaan , Soneta Sang Surya
Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial Vol. 3 No. 2 (2021): Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial
Publisher : Fasanesia Library

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53489/jis.v3i2.33

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal yang dicap sebagai buah paganisme selama masa pandemi di Indonesia, sehingga dianggap perlu ditiadakan dari keKristenan. Pendekatannya adalah kualitatif deskriptif dengan analisa literatur dan teknik pengumpulan data melalui berbagai sumber seperti buku-buku, jurnal-jurnal, dan berbagai dokumen yang mempunyai keterkaitan dengan objek penelitian. Hasilnya, pertama, terdapat suatu metamorfosis Sabelianisme yang coba menekankan ke-Esaan Allah (Oneness of God) dan mengabaikan serta menolak pluralitas-Nya. Kedua, tidak terdapat relevansi dan urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal pada masa lalu, masa kini, maupun pada masa yang akan datang. Kesimpulannya, Doktrin Tritunggal bukanlah buah paganisme, tetapi justru adalah konsep yang berasal dari Alkitab yang merupakan firman Allah yang hidup, Doktrin Tritunggal bukan sekedar merupakan dasar teologis penting dalam konsep keselamatan Kristen, tetapi juga merupakan dasar pemahaman yang benar akan siapa dan seperti apakah Allah yang Esa itu. Tanpa doktrin Tritunggal, Alkitab sebagai Kitab Suci pasti kehilangan kredibilitas dan relevansinya. Dengan kata lain, relevansi dan urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal pada masa lalu, masa kini, maupun pada masa yang akan datang tidaklah terbukti.
Urgensi Seruan Teologi Pembebasan di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia: Doktrin Tritunggal Nicolas, Djone Georges; Manaroinsong, Tirza; Siahaan , Soneta Sang Surya
Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial Vol. 3 No. 2 (2021): Literacy: Jurnal Ilmiah Sosial
Publisher : Fasanesia Library

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53489/jis.v3i2.33

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal yang dicap sebagai buah paganisme selama masa pandemi di Indonesia, sehingga dianggap perlu ditiadakan dari keKristenan. Pendekatannya adalah kualitatif deskriptif dengan analisa literatur dan teknik pengumpulan data melalui berbagai sumber seperti buku-buku, jurnal-jurnal, dan berbagai dokumen yang mempunyai keterkaitan dengan objek penelitian. Hasilnya, pertama, terdapat suatu metamorfosis Sabelianisme yang coba menekankan ke-Esaan Allah (Oneness of God) dan mengabaikan serta menolak pluralitas-Nya. Kedua, tidak terdapat relevansi dan urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal pada masa lalu, masa kini, maupun pada masa yang akan datang. Kesimpulannya, Doktrin Tritunggal bukanlah buah paganisme, tetapi justru adalah konsep yang berasal dari Alkitab yang merupakan firman Allah yang hidup, Doktrin Tritunggal bukan sekedar merupakan dasar teologis penting dalam konsep keselamatan Kristen, tetapi juga merupakan dasar pemahaman yang benar akan siapa dan seperti apakah Allah yang Esa itu. Tanpa doktrin Tritunggal, Alkitab sebagai Kitab Suci pasti kehilangan kredibilitas dan relevansinya. Dengan kata lain, relevansi dan urgensi seruan teologi pembebasan terhadap Doktrin Tritunggal pada masa lalu, masa kini, maupun pada masa yang akan datang tidaklah terbukti.
Analisis Penyingkapan Rahasia Di Balik Penderitaan Ayub Di Dalam Kitab Ayub Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.218 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i3.2301

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan makna rahasia yang terdapat di balik penderitaan Ayub di dalam Kitab Ayub, agar orang percaya dalam menghadapi berbagai persoalan tidak putus asa maupun kecewa dengan Allah, melainkan tetap bersyukur dan tetap menantikan pertolongan-Nya. Penderitaan bukan saja coba dihindari manusia oleh karena menyakitkan, tetapi juga karena di tengah penderitaan yang dialami, manusia mungkin dipenuhi kebinggungan oleh karena tidak memahami penyebab Allah mengizinkan penderitaan tersebut. Itu adalah misteri yang dihadapi Ayub pada masanya dan mungkin menjadi suatu persoalan bagi orang-orang percaya di masa kini. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode analisis pustaka dan tafsir narasi dengan pengumpulan data melalui sumber Alkitab, buku-buku, jurnal-jurnal, artikel digital, wawancara dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Terdapat beberapa hasil sebagai berikut: pertama, penderitaan Ayub mewakili penderitaan yang mungkin dialami manusia pada umumnya. Kedua, Ayub mempunyai sikap hati yang kurang akurat sehingga menyebabkan respon yang salah dalam menghadapi penderitaan. Kesimpulannya adalah bahwa pengenalan akan Allah secara pribadi merupakan kebutuhan utama bagi manusia, sebab di dalamnya tersingkap rahasia-rahasia ilahi yang merupakan misteri bagi manusia, dan penderitaan yang diizinkan Allah bertujuan mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya, yakni pemulihan.
Analisis Perpecahan Kepemimpinan Antargenerasi Di Lingkungan Gereja Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.753 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i5.2686

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah hendak mengetahui mengapa terjadi perpecahan maupun gap dalam kepemimpinan antargenerasi di lingkungan gereja dan bagaimana cara mengatasinya. Konsep yang mendasari kepemimpinan antargenerasi yang keliru hari ini menjadi penyebab terjadinya perpecahan dan gap dalam kepemimpinan gereja di Indonesia. Pemimpin generasi millenial mempunyai perasaan tidak dianggap, tidak diberi kesempatan dan diabaikan kapasitas mereka dalam memimpin, sehingga tidak merasa menjadi bagian dalam tujuan yang hendak dicapai gereja. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan metode analisis pustaka dan tafsir narasi, dengan pengumpulan data melalui sumber Alkitab, buku-buku, jurnal-jurnal, artikel digital, wawancara dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Pertama, kepemimpinan antargenerasi dipandang sebagai regenerasi atau bergiliran, seperti perjalanan karir di mana senioritas menjadi kriteria prioritas. Kedua, Tidak terdapat interaksi yang ideal antar generasi. Kesimpulan, diperlukan pemahaman yang benar tentang kepemimpinan antargenerasi di dalam organisasi gereja agar kepemimpinan antargenerasi menjadi suatu budaya, sehingga bukan sekedar timbul kepercayaan, tetapi juga kerja sama antargerenasi dan bukan perpecahan.
Analisis Perkembangan Teologi dan Polarisasi dalam Kekristenan Di Indonesia: Doktrin Tritunggal Nicolas, Djone Georges; Amtiran, Abdon
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.892 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i12.5149

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalis relevansi Doktrin Tritunggal yang dianggap hoax dan juga doktrin berhala, sehingga muncul sebuah gerakan teologi pembebasan dari doktrin Tritunggal karena dipandang tidak Alkitabiah dan tidak relevan di masa kini di tengah perkembangan teologi dan polarisasi dalam kekristenan di Indonesia. Pendekatan yang dipakai adalah kualitatif deskriptif fenomenologi dengan analisa literatur dan teknik pengumpulan data melalui sumber buku-buku, artikel digital, jurnal serta dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek kajian. Hasilnya, penafsiran yang berbeda menghasilkan ajaran yang berbeda pula, oleh karena itu gap dalam mendefinisikan teologi menjadi sebuah persoalan tersendiri dalam dunia teologi maupun dalam berteologi, sehingga mengakibatkan polarisasi di media digital terutama di kalangan Kristen sendiri. Kesimpulannya, Doktrin Tritunggal merupakan konsep yang Alkitabiah sehingga dalam perkembangan teologi dan polarisasi yang terus menerus terjadi dari abad ke abad, dari generasi ke generasi, relevansinya tetap sampai kekekalan, sebab doktrin Tritunggal berhubungan dengan hakekat dan pluralitas Allah yang mungkin masih misteri bagi banyak orang, namun tidak menghilangkan fakta bahwa Allah tetaplah Allah dan justru misteri tentang Dia membuktikan keunikan-Nya sebagai Allah, Doktrin Tritunggal merupakan ciri khas dalam kekristenan, bukan buah paganisme
Analisis Kontraproduktivitas Perdebatan-Perdebatan Teologis Para Hamba Tuhan Di Youtube Sejak Pandemi Covid-19 Di Indonesia Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.042 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i6.2914

Abstract

Pandemi Covid-19 belum usai dan cukup menguras energi masyarakat dunia, Indonesia termasuk masyarakat gereja. Namun, Youtube diramaikan dengan perdebatan-perdebatan teologis beberapa oknum yang menyebut diri "teolog", “pendeta”, “pastor”, “apologet” yang berujung kepada saling sesat-menyesatkan, saling mencaci maki, sehingga bukannya menentramkan dan menguatkan hati jemaat, tetapi sebaliknya menambahkan kegaduan dan kebimbangan di hati mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis dasar kontraproduktivitas perdebatan-perdebatan teologis para hamba Tuhan di Youtube sejak Pandemi Covid-19. Metode penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis pustaka dan tafsir narasi, dengan pengumpulan data melalui berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Hasilnya, Youtube yang seharusnya menjadi sarana misi untuk penyebaran Injil di seluruh bumi demi memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Kristus, justru melalui konflik antar sesama hamba Tuhan yang tidak memberi teladan yang baik dijadikan sarana merisaukan tubuh Kristus. Kesimpulannya, krisis keteladanan serta kasih dan etika pelayanan sebagai hamba Tuhan yang diabaikan mengakibatkan kontraproduktivitas dalam pelaksanaan Amanat Agung, sebab para oknum yang mengaku "ahli" menganggap benar ajaran sendiri serta memvonis salah ajaran yang berbeda, dan dengan demikian menjadi cela bagi pencapaian tujuan penginjilan itu sendiri.
Analisis Kontroversi Vaksin Covid-19, Microchip 666 dan Antikris Di Tengah Gereja Di Indonesia Berdasarkan Wahyu 13:16-18 Nicolas, Djone Georges
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.788 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.2181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan menjawab keraguan atas kontroversi doktrinal yang belakangan ini beredar di kalangan orang percaya, berkaitan vaksin Covid-19 yang dihubungkan dengan penanaman microchip 666 dan antiKris yang diwahyukan di dalam Kitab Wahyu 13:16-18, sehingga membangun fobia di tengah umat Allah. Apakah orang Kristen boleh divaksin covid-19? Apa benar vaksin tersebut mengandung microchip 666? Bagaimana kalau benar vaksin covid-19 mengandung gen antiKristus sehingga kemungkinan yang divaksin akan binasa? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitif dengan metode deskriptif dan analisa literatur. Pertama, vaksin Covid-19 walaupun menjadi kontroversi tetaplah sebuah vaksin seperti vaksin lain yang sudah ada sebelumnya, sehingga tidak perlu dihubungkan dengan microchip 666 dan antikristus. Kedua, seandainya pun vaksin covid-19 mengandung gen antiKristus, apakah cairan tersebut membatalkan iman percaya kita kepada Yesus Kristus? Jawabannya jelas tidak sekaligus menolak isu binasa karena divaksinasi Covid-19. Ketiga, divaksin covid-19 merupakan tanda ketaatan pada pemerintah sebagai wakil Allah di bumi, sekaligus tindakan kasih, sebab dengan demikian bukan sekedar melindungi diri, tetapi juga melindungi orang lain di sekitar kita. Kesimpulannya adalah bahwa penolakan vaksinasi vaksin Covid-19 karena alasan doktrinal yang mengkaitkannya dengan microchip 666 dan antiKristus, merupakan suatu kekeliruan yang tidak berdasar. Berjaga-jagalah adalah baik dan harus bagi orang-orang percaya sesuai anjuran firman Tuhan, tetapi vaksin Covid-19 bukanlah suatu ancaman bagi keselamatan orang percaya selama iman kepada Yesus Kristus tidak sangkali, sebab apapun isi cairan vaksin Covid-19 tidak dapat memisahakan orang percaya dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus (Rom.8:35-39). Oleh karena itu, orang-orang percaya harus memberi teladan dengan penuh iman menerima vaksinasi vaksin Covid-19 sesuai anjuran pemerintah.
Effective Promotion Strategy of Integrated Islamic Education Institutions in Modern Society Riyadi, Slamet; Darwis, Muhammad; Judijanto, Loso; Nicolas, Djone Georges; Saefudin, Arif
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 15 No 1 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i1.4192

Abstract

Education is considered a service product produced by non-profit educational institutions to show the results of the educational process. This research aims to determine the management promotion strategy to compete with other Islamic educational institutions in modern society. This research focuses on Al-Fityan School Medan, North Sumatra, a leading Islamic school comprising RA, SDIT, SMPIT, and SMAIT. This research uses a qualitative approach with a case study type, with data collected through interviews, observation, and documentation. The data analysis process began when the researcher arrived at the research location; after the data was collected, the analysis was carried out through data conditioning, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the concept of competitive promotion management in this institution includes excellent programs, the idea of a strong determination to carry out worship, the idea of mastering global languages, and the idea of improving skills, especially in science and technology. The implications include the potential for developing an integrated Islamic education promotion strategy. The findings also open up opportunities for further research in education management and competitive promotion.
Effective Promotion Strategy of Integrated Islamic Education Institutions in Modern Society Riyadi, Slamet; Darwis, Muhammad; Judijanto, Loso; Nicolas, Djone Georges; Saefudin, Arif
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 15 No. 1 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i1.4192

Abstract

Education is considered a service product produced by non-profit educational institutions to show the results of the educational process. This research aims to determine the management promotion strategy to compete with other Islamic educational institutions in modern society. This research focuses on Al-Fityan School Medan, North Sumatra, a leading Islamic school comprising RA, SDIT, SMPIT, and SMAIT. This research uses a qualitative approach with a case study type, with data collected through interviews, observation, and documentation. The data analysis process began when the researcher arrived at the research location; after the data was collected, the analysis was carried out through data conditioning, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the concept of competitive promotion management in this institution includes excellent programs, the idea of a strong determination to carry out worship, the idea of mastering global languages, and the idea of improving skills, especially in science and technology. The implications include the potential for developing an integrated Islamic education promotion strategy. The findings also open up opportunities for further research in education management and competitive promotion.