Deliviana, Evi
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Effectiveness of the School Literacy Movement Program: An Impact Study Using the Kirkpatrick Model in Kuningan Regency Simorangkir, Melda Rumia Rosmery; Deliviana, Evi
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 15, No 2 (2025): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpp.v15i2.pp868-889

Abstract

Effectiveness of the School Literacy Movement Program: An Impact Study Usiang the Kirkpatrick Model in Kuningan Regency. Objective: This study aims to evaluate the effectiveness of the School Literacy Movement program at the junior high school level in Kuningan Regency, West Java, in response to the province’s low literacy index (39.47% in 2019) and alarming literacy scores in the 2022 Education Report. The evaluation applies the Kirkpatrick Model across four levels: reaction, learning, behavioral change, and final outcomes. Method: The study employs a sequential exploratory mixed methods design. The initial phase involved qualitative data collection through interviews, observations, and document analysis to explore the implementation of School Literacy Movement and the contextual factors influencing its effectiveness. The qualitative findings informed the development of a quantitative instrument, which was distributed to students using purposive sampling in schools with active Guru Penggerak (Education Reform Teachers). Quantitative data were analyzed using path analysis to examine direct and indirect relationships among variables such as literacy comprehension, reading habits, social interaction, school climate, and character development. Integration of qualitative and quantitative data occurred during the interpretation phase to enhance the validity and depth of findings. Findings: The GLS program significantly improved students' literacy comprehension and reading habits. Teacher-student relationships (KHGdS) and peer interactions (HSASD) had a significant positive effect on character development (p = 0.007 and p < 0.001). However, experiences of bullying (FPp) negatively affected the school safety climate (KIKS), although they still influenced student character (p < 0.001). Conclusion: The GLS program is effective in enhancing literacy and character among students. However, creating a safe and supportive school environment remains a critical challenge. This study highlights the need to integrate literacy efforts with emotionally responsive policies, teacher capacity-building, and holistic approaches that prioritize student well-being. Keywords: program evaluation, school literacy movement, kirkpatrick, reading culture, student literacy.
ANALISIS KORELASI ANTARA TAYANGAN DRAMA KOREA PADA KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA KELAS IX SMPN 29 BEKASI Aldalia, Laras; Simorangkir, Melda R. R.; Deliviana, Evi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 4 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era digitalisasi saat ini, jutaan orang di seluruh dunia mulai mengenal drama Korea, tayangan drama Korea sangat mudah diakses oleh semua orang, tidak dapat dipungkiri banyak remaja yang kini menyukai tayangan drama Korea dan mulai mengikuti perkembangannya. Peneliti kemudian melakukan penelitian terhadap 182 remaja kelas IX di SMPN 29 Bekasi dengan usia rata-rata 13-15 tahun dengan tujuan untuk menganalisis atau melihat ada atau tidaknya hubungan antara tayangan drama Korea terhadap konsep diri dan kepercayaan diri remaja kelas IX di SMPN 29 Bekasi. Studi ini menerapkan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi, berdasarkan data yang diolah menggunakan JASP (Jeffrey's Amazing Statistics Program) v 0.17.3.0. menghasilkan korelasi antara tayangan drama Korea dengan konsep diri sebesar -0,364 sedangkan terhadap kepercayaan diri memiliki nilai korelasi sebesar 0,043. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi dengan konsep diri, namun terdapat korelasi yang cukup kecil dengan kepercayaan diri, dengan nilai sebesar 4,3%.
GAMBARAN KECERDASAN EMOSI MAHASISWA ASRAMA YANG BERMAIN GAME ONLINE Saragih, Lowi Br; Ernawati, Renatha; Deliviana, Evi
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2023): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v1i1.45

Abstract

Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan di asrama pada salah satu kampus swasta Jakarta Timur dengan subyek 54 mahasiswa asrama yang bermain game online (mobile legends). Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tentang tingkat kecerdasan emosi mahasiswa asrama yang bermain Mobile Legends. Kecerdasan emosi menjadi faktor penting dalam mengatasi tantangan emosi yang terlihat ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Adapun data diperoleh melalui instrumen kecerdasan emosi yang disusun peneliti berdasarkan teori Goleman yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan SPPS versi 26 dan diperoleh hasil bahwa terdapat 8 mahasiswa (15%) yang termasuk pada kategori kecerdasan emosi tinggi, sedangkan 39 mahasiswa (72%) termasuk pada kategori kecerdasan emosi sedang, dan 7 mahasiswa (13%) termasuk ke dalam kategori kecerdasan emosi yang rendah. Berdasarkan indikator jenis kelamin, terdapat 14 mahasiswa laki-laki (25,9%) sulit dalam mengontrol emosi dan cenderung mudah marah dan emosi ketika gagal dalam bermain game online termasuk kategori kecerdasan emosi rendah, sedangkan 36 mahasiswa laki-laki dan perempuan (66,7%) yang menunjukkan bahwa mereka mampu mengenali dan mengatur emosi dengan cukup baik dalam berbagai situasi termasuk pada kategori sedang, dan 4 mahasiswa perempuan (4%) dapat mengekspresikan emosi yang jelas dan tidak didominasi oleh perasaan-perasaan negatif termasuk kategori kecerdasan emosi tinggi.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MELANDASI PERILAKU TERLAMBAT SISWA DI SMK HATAWANA Febriyanti, Priscilia; Deliviana, Evi; Wigunawati, Eustalia
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 6 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku terlambat siswa dan mengetahui gambaran faktor-faktor yang melandasi perilaku terlambat siswa. Subyek pada penelitian ini adalah siswa di SMK Hatawana Jakarta Timur dengan kriteria tiga siswa kelas XII TKR yang datang terlambat sekolah di atas jam 08.00 yang sudah diberi sanksi namun masih terlambat sekolah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang melibatkan pengumpulan dan penyajian data dalam bentuk kata-kata dan gambar. Pendekatan yang diakukan dalam penelitian kualitatif-deskriptif ini akan menghasikan penemuan-penemuan yang diinginkan yakni berupa faktor-faktor apa saja yang membuat siswa terlambat di SMK HATAWANA. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif lebih menekankan pada observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian terhadap siswa terlambat di SMK Hatawana mengungkapkan beberapa faktor penyebab keterlambatan. Perilaku terlambat siswa dibedakan menjadi yang disengaja dan tidak disengaja, dengan perilaku disengaja yang dilakukan seperti mampir ke warung, bosan dengan metode pengajaran guru, dan bangun kesiangan. Sedangkan perilaku terlambat tidak disengaja melibatkan faktor seperti jarak tempat tinggal yang jauh, kondisi macet, dan menunggu kereta.
GAMBARAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMA N 6 KABUPATEN TANGGERANG PENGGUNA MEDIA SOSIAL TIK -TOK Damanik, Delima Anjela; Deliviana, Evi; Murniarti, Erni; Gunawan, Ronny
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan bagaimana gambaran kepercayaan diri siswa SMA terhadap pengguna media sosial tiktok. Salah satu platform media sosial yang populer di kalangan siswa saat ini adalah Tik-Tok. Tik-Tok adalah platform media sosial yang berbasis pada konten audio visual, yang memungkinkan penggunaanuntuk melihat dan mendengarkan konten yang dibagikan. Kepercayaan diri (self-confidence) adalah keyakinan dalam kemampuan dan penilaian diri sendiri untuk melakukan suatu tugas serta menemukan pendekatan yang efektif. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam studi ini menerapkan metode purposive sampling. kepercayaan diri siswa perempuan lebih tinggi sebesar 30,6% dibandingkan dengan tingkat kepercayaan diri laki-laki yang hanya 0%. Peneliti juga menemukan bahwa siswa yang berusia 17 tahun justru yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi 37,50% dibandingkan dengan siswa yang berusia 16 dan 18 tahun yang hanya 1,70% dan 13,30%. Peneliti juga menemukan bahwa siswa menemukan bahwa durasi pengguna media sosial tik-tok memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi ialah durasi pengguna lebih dari 30 menit hingga 1 jam sebesar 36,40% disbanding dengan siswa yang durasi penggunanya kurang dari 30 dan sampai lebih 1 jam per hari 0,00% dan 30.00%. Peneliti telah melakukan analisis dan uji data menyeluruh, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa di SMA N 6 Kabupaten Tanggerang .memiliki tingkat kepercayaan diri sedang, yang dimana rasa percaya diri mereka bisa saja mengalami penaikan dan bahkan mengalami penurunan. Peneliti juga menemukan sesuatu hal yang baru yang dimana tingkat kepercayaan diri perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, hal tersebut bisa saja dikarenakan adanya faktor durasi penggunaan media sosial tik-tok dan juga faktor usia.
Correlation between creativity and career choice for senior and vocational high school students in the new normal era Ernawati, Renatha; Deliviana, Evi; Wigunawati, Eustalia
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/179800

Abstract

The Demographic Institute of the University of Indonesia conducted a survey in 2015 and noted the difference between education and employment was 53.33%, the difference between occupational qualifications and educational background was 60.52%. Another fact in the study, 63% of Indonesians work not in accordance with their field of science. This study aims to determine the relationship between creativity and students' career choices. Quantitative research method with final correlation design. The object is high school and vocational high school and the subject is 453 students in Jakarta, Depok, Tangerang, and consists of 278 girls and 175 boys. Data collection techniques using instruments. Data analysis using JASP statistical method version 0.16. The results showed that the career choice variables were mostly in the medium category, namely women (60, 80%) and men (57, 71%). Likewise for the creativity variable, mostly in the medium category, namely women (56, 11%) and men (51, 42%). The results also showed that career choice and creativity were highly correlated (p<0.001). It is also known that the Creativity variable can explain the variation in the Career Choice variable by 11.56%. Vice versa, the Career Choice variable can explain variations in Creativity. Based on this value, it can also be explained that the Creativity variable contributes 11.56% to the Career Choice variable.
The Impact of Artificial Intelligence Integration on Enhancing Lecturers' Pedagogical Competencie Rumia Rosmery Simorangkir, Melda; Deliviana, Evi; Sinaga, Dameria
Journal of Educational Management Research Vol. 5 No. 1 (2026): IN PRESS
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v5i1.1241

Abstract

Higher education faces challenges in adapting to technological advancements, particularly the integration of Artificial Intelligence (AI) in teaching. This study aims to examine the impact of AI utilization and its integration into the curriculum on lecturers' teaching skills. The research employed a quantitative approach using a structured questionnaire and analyzed data with multiple linear regression. The findings reveal that AI integration into the curriculum has a significantly stronger impact on enhancing lecturers' teaching skills compared to the mere frequency of AI usage. Specifically, the integration of AI into curriculum design and instruction leads to more personalized, adaptive, and effective teaching practices. The study provides empirical evidence of the importance of embedding AI in curricula to foster pedagogical innovation. The research contributes to the ongoing discourse on AI in education by highlighting the need for structured AI-based pedagogical frameworks. It also calls for further research to explore the long-term effects of AI integration in diverse educational settings and to address the ethical implications of AI in educationt.