Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Potensi Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) Sebagai Sumber Benih Di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah Nababan, Shanta Yolanda; Purba, Tioner; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.122

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kapur Barus (Dryobalanops Sumatranensis) sebagai sumber benih yang dilaksanakan di hutan rakyat Desa Siordang Kecamatan Siordang Kawasan Hutan Rakyat di desa Siordang Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang khas berupa Kapur Barus (Dryobalanops sumatranensis) yang tidak terdapat di daerah lain dan memliliki nilai finansial/ekonomi yang cukup tinggi. Namun dengan adanya aktifitas berupa pengembangan areal pemukiman, perladangan masyarakat, perambahan dan illegal logging, populasi pohon kapur barus mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga di khawatirkan  suatu saat  masyarakat Barus dan desa Siordang memiliki kesulitan dalam mencari bahan baku kapur barus.Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan kapur barus yang tumbuh di hutan rakyat Sirandorung.             Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis vegetasi. Pengumpulan data dilakukan dengan petak ukur jalur, inventarisasi jenis dari tingkat semai sampai tingkat pohon. Parameter yang diamati adalah, jumlah kapur, diameter batang, tinggi pohon sebagai data untuk diolah dalam penaksiran nilai dari kerapatan dan dominansi yang akan dijadikan sebagai sumber benih.  Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai tumbuhan kapur barus (Dryobalanops sumatranensis) yang terletak di Desa Siordang Kecamatan Sirandorung yang dijadikan sebagai sumber benih untuk wilayah Sumatera Utara. Hasil inventarisasi menunjukkan terdapat 26 batang pohon yang sudah dijadikan sumber benih yang memiliki tinggi rata-rata 30 m dan diameter 50 cm, ditemukan 105 batang semai, 82 batang tingkat pancang, 40 batang tingkat tiang, dan 26 batang tingkat pohon. Maka dari tingkat semai sampai tingkat pohon pertumbuhannya semakin kecil, karena setiap fase akan mengalami seleksi alam yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan aktivitas manusia.    
STATUS PERMUDAAN ALAM MEDANG SABAL (Cinnamomum Subaveninum) DI HUTAN PINUS CAMPURAN DESA TANJUNG DOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN Sihombing, Benteng H; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.195

Abstract

Abstrak:Masalah permudaan alami jenis vegetasi endemik saat ini disadari semakin penting karena adanya tendensi kepada kepunahan jenis vegetasi ini. Tak terkecuali dengan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) yang merupakan jenis vegetasi asli Simalungun makin lama makin mengalami kepunahan dan sampai saat ini belum ada upaya konservasi yang dilaksanakan baik masyarakat maupun pemerintah setempat. Untuk itu, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dominasi dan status permudaan alami jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) di hutan pinus campuran Desa Tanjung Dolok Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode survey atau inventarisasi semua jenis vegetasi berkayu yang meliputi permudaan tingkat semai, pancang dan tiang yang terdapat pada plot ukur berbentuk petak tunggal dengan luas 0,80 ha. Analisis data dilakukan untuk mengetahui dominasi jenis vegetasi dan status permudaan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 jenis vegetasi yang teridentifikasi pada tingkat semai, jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) menempati posisi ke-3 dalam hal kelimpahan jenis vegetasi dengan komposisi jenis vegetasi permudaan tingkat semai dengan niai SDR3 sebesar 48,98%. Pada permudaan tingkat pancang, jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) menempati posisi ke-4 dalam hal kelimpahan jenis vegetasi dengan komposisi jenis vegetasi permudaan tingkat semai dengan niai NPJ = 45,69%. Sementara itu, untuk permudaan tingkat tiang dan tingkat pohon tidak dijumpai jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum). Status permudaan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) pada hutan campuran desa Tanjung Dolok Kabupaten Simalungun berjalan dengan baik dan keberadaan jenis medang sabal (Cinnamomum subaveninum)  ini ada dalam tahap perkembangan hidup.    
ANALISA VEGETASI PAKAN GAJAH DI AEK NAULI ELEPHANT CONSERVATION CAMP (ANECC) Alponita , Rizky Ayu; Triastuti; Damanik, Sarintan E
Jurnal Akar Vol. 2 No. 2 (2020): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i2.316

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  keanekaragaman jenis pakan alami gajah yang ada di hutan.Penelitian ini mengunakan metode purposive sampling, dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja. Parameter yang diamati jumlah pakan alami, diameter batang, sebagai data untuk diolah dalam penaksiran nilai dari kerapatan, frekuensi dan dominasi untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 17 jenis pakan alami gajah di hutan, dimana terdapat 16 jenis pada tingkat semai, 9 jenis pada tingkat pancang, 5 jenis pada tingkat tiang, dan 4 jenis pada tingkat pohon. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan jumlah pakan alami gajah yang tersedia di hutan sangatlah kurang, dikarenakan jumlah pakan  yang harus dikonsumsi seekor gajah dalam sehari adalah 10% dari bobot tubuhnya, oleh sebab itu diperlukan suplay pakan gajah dari luar untuk mencukupi kebutuhan gajah sehari-hari.    
IDENTIFIKASI POTENSI PEMANFAATAN EKOWISATA DAN JASA LINGKUNGAN KABUPATEN SAMOSIR Simarmata, Marulam MT; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.469

Abstract

Abstract: The research aims to identify the utilization of Ecotourism and environmental services in Samosir Regency.The research was conducted using the tracking path to find potential locations that have the potential to have environmental services and tourist objects, which are then processed and with the support of available data, which is then carried out by a SWOT analysis as an effort to utilize and identify potential environmental services and natural tourism as well as making strategies for the utilization of environmental services and natural tourism.Based on the results of the analysis, the identification of the use of Ecotourism and environmental services in Samosir Regency is very supportive of tourism development in Samosir Regency. The results of the mapping of the tourist attraction tracking path found 3 potential locations in Harian District and 4 potential locations in Simanindo District with landscape activities, camping ground, out bound and relaxing hills.    
Penyuluhan Hukum Dan Penanaman Pohon Untuk Konservasi Di Desa Sei Nagalawan, Perbaungan Meylida Nurrachmania; Rozalina; Triastuti; Damanik, Sarintan E; Simarmata, Marulam MT
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/0tba5n98

Abstract

Kegiatan penyuluhan hukum dan penanaman pohon untuk konservasi Pantai Mangrove Desa Sei Nagalawan Perbangungan Kabupaten Serdang Bedagai ini diharapkan dapat menjadi agen pembangunan guna “menularkan” pengetahuan tentang peranan masyarakat dalam rangka pelestarian lingkungan serta arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Pencegahan terhadap pengrusakan lingkungan tidak hanya cukup dengan dilakukan menerapkan undang - undang termasuk penerapan sanksi pidana oleh karena masyarakat tersebut secara kultural telah terikat dengan pola-pola pemanfaatan hutan yang sejak lama mereka lakukan dan berlangsung secara turun temurun. Peserta sosialisasi memiliki peranan dalam rangka pelestarian lingkungan serta arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
Penyuluhan Hukum Dan Penanaman Pohon Untuk Konservasi Di Desa Sei Nagalawan, Perbaungan Meylida Nurrachmania; Rozalina; Triastuti; Damanik, Sarintan E; Simarmata, Marulam MT
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/0tba5n98

Abstract

Kegiatan penyuluhan hukum dan penanaman pohon untuk konservasi Pantai Mangrove Desa Sei Nagalawan Perbangungan Kabupaten Serdang Bedagai ini diharapkan dapat menjadi agen pembangunan guna “menularkan” pengetahuan tentang peranan masyarakat dalam rangka pelestarian lingkungan serta arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Pencegahan terhadap pengrusakan lingkungan tidak hanya cukup dengan dilakukan menerapkan undang - undang termasuk penerapan sanksi pidana oleh karena masyarakat tersebut secara kultural telah terikat dengan pola-pola pemanfaatan hutan yang sejak lama mereka lakukan dan berlangsung secara turun temurun. Peserta sosialisasi memiliki peranan dalam rangka pelestarian lingkungan serta arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
Penilaian Potensi Daya Tarik Wisata Alam Bahoan Nagori Dolok Marawa Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun Meylida Nurrachmania; Rozalina; Damanik, Sarintan E; Triastuti; Simarmata, Marulam MT
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/m01rc567

Abstract

One of the wealth that Indonesia has is the wealth of tourist attractions. And the majority are nature-themed attractions. Kawah Putih Tinggi Raja, is one of the nature-themed tourist attractions that is hundreds of years old, located in the area of Dolok Tinggi Raja Nature Reserve Bahoan Nagori Dolok Marawa Village, Silau Kahean District, Simalungun Regency. In order to find out the natural tourism potential of the Tinggi Raja area, it is necessary to carry out practical assessment activities for the Tinggi Raja natural tourism area. In the discussion with the Focus Group Disscusion (FGD) model, various information emerged from the training participants in exploring the potential of nature that can be used as a tourist attraction in Nagori Dolok Marawa. Furthermore, it is assessed the potential of these natural tourism to be packaged as part of the Tinggi Raja natural tourism
Pelatihan Pengelolaan Gula Semut Di Nagori Silou Buttu Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Purba, Tioner; Ummu Harmain; Simarmata, Marulam MT; Triastuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/9rxsxp12

Abstract

Brown sugar is crystallized palm sugar. Some of the reasons why palm sugar is healthier than granulated sugar is that the calories contained in palm sugar are smaller than white sugar so palm sugar is often referred to as low-calorie sugar, and palm sugar also has a lower glycemic index, namely of 35 while in granulated sugar the glycemic index is 58. The optimal way to improve the structure of melted sugar is by processing it into granular sugar, namely through re-melting of molded sugar with the addition of water into a sugar solution. The addition of granulated sugar and seed was found to have an effect on the yield, total sugar, sucrose, and the level of preference for color, taste and aroma, but decreased water content, reducing sugar, browning index and aroma level.The best treatment is the addition of 30% granulated sugar with a seeding temperature of 120 0C, in general it meets the requirements of SII where the water content, 2.75%, reducing sugar 4.35%, sucrose 81.14, total sugar 89.86, ash content, 1 .91%, browning index 0.20 abs/g and 81.36 yield. While the most preferred organoleptic test is the addition of 30% granulated sugar with a seeding temperature of 120 0C with a color value of 6.95, aroma 5.70 and taste 5.70. Economic analysis of melted molded sugar gives a profit of IDR 778,800/month, while improving the quality by processing ant sugar gives a profit of Rp. 1,606,000/month (all inputs are calculated at cost), If the allocation of family labor is categorized as family income plus the use of other materials that are not paid, then the income is Rp. 4,278,000/month for sugar. printing and Rp. 5,456,000/month for ant sugar. The processing of ant sugar is classified as a profitable business with a relatively higher price level than printed sugar
Penyuluhan Budidaya Lebah Madu Di Nagori Dolok Marawa Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun Damanik, Sarintan Efratani; Rozalina; Meylida Nurrachmania; Triastuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/92jtqt22

Abstract

Budidaya lebah madu di Nagori Merawa dilakukan karena madu memiliki banyak manfaat, selain bermanfaat bagi manusia, madu juga merupakan kebutuhan manusia, maka budidaya lebah madu sangat penting. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang budidaya madu. Salah satu cara untuk memberikan edukasi kepada petani tentang peningkatan produksi madu adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan di Nagori Merawa, Kecamatan Silou Kahean. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa, kelompok tani belum pernah mengikuti penyuluhan dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budidaya madu, setelah adanya penyuluhan ini diharapkan pemahaman masyarakat tentang budidaya lebah madu. Kegiatan pengabdian diharapkan sesuai dengan target program yang telah ditetapkan, yaitu semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan budidaya lebah madu dan meningkatkan pendapatan mitra
SOSIALISASI MEDIA TANAM BAGI PENGUSAHA TANAMAN HIAS KOTA PEMATANG SIANTAR Meylida Nurrachmania; Rozalina; Triastuti; Simarmata, Marulam MT; Sidabukke, Simon H; Sihombing, Benteng H; Purba, Tioner
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/qf7gph51

Abstract

Ornamental plants become a collection that people are interested in starting from the shape and colors, then plants that are easy or difficult to find, to small and large plants. Besides In addition, the use of pots as planting media because the shape and color of the pots also vary and look attractive. Ornamental Plants not only provide visual beauty, but also have positive physical and mental health benefits. Cultivating ornamental plants can be a fun and rewarding activity, whether as a personal hobby or as a promising business opportunity. However, to become a successful ornamental plant cultivator, adequate knowledge and skills are essential. This is why ornamental plant cultivation training is a very important first step for plant lovers to develop their skills