Tanaman beracun oleander (Nerium oleander) memiliki potensi untuk mengendalikan hama utama tanaman jagung, salah satunya ulat grayak jagung (Spodopetera frugiperda). Namun demikian, studi ekstrak daun N. oleander yang disiapkan dengan menggunakan pelarut yang berbeda belum diketahui efektivitasnya dalam mengendalikan S. frugiperda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berbagai pelarut ekstrak daun N. oleander terhadap terhadap mortalitas, konsumsi makan, dan kelulushidupan larva S. frugiperda. Penelitian melibatkan ekstraksi daun N. oleander berdasarkan perbedaan polaritas pelarut (n-hexane, etanol, metanol, air) untuk lima konsentrasi uji yang berbeda serta perlakuan kontrol yang diulang empat kali menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada larva S. frugiperda instar III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar metanol daun N. oleander memberikan pengaruh penghambatan konsumsi pakan larva S. frugiperda sebesar 0,071 ± 0,028 g dibandingkan kontrol 0,642 ± 0,031 g. Selain itu, ekstrak kasar metanol daun N. oleander menunjukkan persentase mortalitas tertinggi sebesar 97,5 ± 0,50%, diikuti oleh ekstrak kasar air 70 ± 0,82%, ekstrak kasar etanol 57,50 ± 0,96%, dan ekstrak kasar n-hexane 50,00 ± 0,82%. Kelulushidupan larva, pupa, dan imago S. frugiperda menunjukkan nilai persentase terendah sebesar 2-3,4% ketika diaplikasikan ekstrak kasar metanol daun N. oleander. Secara keseluruhan, metanol adalah pelarut yang paling baik untuk mengekstrak daun N. oleander terhadap mortalitas, daya konsumsi, dan kelulushidupan larva S. frugiperda.