Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS DETERMINAN PROGRAM KADARZI PADA KELUARGA BALITA DI KECAMATAN CIHARA, BANTEN Barqin, Gesa Aldin; Sitoayu, Laras; Jus'at, Idrus; Melani, Vitria; Nuzrina, Rachmanida
Journal of Nutrition College Vol 9, No 3 (2020): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i3.27382

Abstract

Latar Belakang: Tahun 2018 baru 54,6 % anak balita yang dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditimbang sesuai standar sebagai salah satu indikator program Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Hal ini membuktikan diperlukan adanya peninjauan analisis determinan program KADARZI. Tujuan: Mengetahui determinan program KADARZI pada keluarga balita. Metode: Penelitian cross sectional dengan perhitungan sampel formula cohen (Priori: Chi-square test) pada aplikasi G*Power sebanyak 200 sampel, menggunakan teknik stratified proportional random sampling dengan kriteria keluarga yang memiliki balita usia 6-59 bulan yang tinggal bersama ibu kandung. Dilakukan uji statisik Chi-Square untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, besar keluarga, peran tokoh masyarakat, sarana, jarak dan waktu menuju fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan petugas kesehatan/kader serta keterpaparan informasi dengan Status KADARZI pada keluarga balita. Pada tahap akhir dilakukan uji statisik multiple regression jenis logistik untuk mengetahui variable yang paling berpengaruh terhadap status KADARZI.Hasil : KADARZI dapat terkait dengan pengetahuan gizi ibu, peran tokoh masyarakat, sarana pelayanan kesehatan, jarak dan waktu menuju fasilitas pelayanan kesehatan, serta pelayanan petugas kesehatan/kader (p ≤ 0,05) dengan waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap Status KADARZI (OR=8,866). Simpulan : Pengetahuan ibu, dukungan tokoh masyarakat, sarana, jarak, waktu menuju fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan/kader memiliki hubungan dalam menentukan KADARZI. Perlu adaya pelatihan atau membekali kader tentang teknik promosi kesehatan yang efektif sesuai sasaran yang dihadapi dan memfasilitasi dengan alat bantu promosi kesehatan yang memadai.
EFFECT OF CONSUMING PREBIOTIC BISCUIT BASED ON PROTEIN QUALITY EVALUATION BY IN VIVO METHOD Zhafarinnadia, Moura; Sumanti, Debby Moody; Hanidah, In-In; Barqin, Gesa Aldin
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.40505

Abstract

ABSTRACTBackground: Prebiotic biscuits are biscuits made from composite flour consisting of plaintain hump flour, yellow sweet potato flour, black soybean flour and black soybean sprouts flour. The combination of the resulting composite flour is known to have a higher nutritional value when compared to wheat flour. However, prebiotic biscuits contain certain ingredients such as protein or food fiber whose structure must be known in advance to modify their functional properties after consumption. Objective: The evaluation of protein quality was carried out to determine the effect of giving “BonnisA” prebiotic biscuits with different protein sources in increasing the quality of protein in Vivo. Methods: Research method used was experimental which was analyzed descriptively with 4 treatments 5 times. The object used in this experiment are male wistar rats (Sprague Dawley) weighing 150 - 220 g, and the treatments were given were black soybean flour prebiotic biscuits, prebiotic biscuits with black soybean sprouts flour, standard rations and egg white flour. Results: The results obtained showed that the highest increase in body weight of rats was treated with the prebiotic biscuit BonnisA black soybean flour of 13.29%. Furthermore, the evaluation of protein quality on rats was increased in black soybean flour prebiotic biscuits based on true digestibility (TD) (99.21%), biological values (BV) (99.25%), and net protein utilization (NPU) (98.47%).Conclusions: The evaluation of protein quality showed that there was a significant difference (p <0.05) between the provision of black soybean flour prebiotic biscuits and prebiotic biscuits with black soybean sprouts flour and standard rations and egg white flour at true digestibility (TD), biological values (BV) and Net Protein Utilization (NPU).Keywords : Prebiotic biscuits, Evaluation of protein quality, In Vivo
Pengolahan Hasil Pertanian Sayur dan Buah untuk Menekan Angka Stunting Barqin, Gesa Aldin
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): November 2025
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v6i1.751

Abstract

Latar Belakang: Kec. Plaosan merupakan wilayah pertanian yang menghasilkan daging, susu, sayur dan buah berkualitas baik di Kab. Magetan namun memiliki  memiliki angka Stunting yang tertinggi di tahun 2024. Tujuan: Penelitian dan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan segalikus mempraktekkan teknik pengolahan sayur dan buah agar dapat meningkatkan asupan gizi mayarakat serta bernilai jual tinggi. Metode: Program kegiatan penelitian dan pengabdian  ini dilaksanakan dengan metode pelatihan dan penguatan kapasitas dengan pendekatan Service Learning (SL). Hasil: warga sangat antusias dan terdukung untuk dapat menghasilkan komoditas hasil pertanian yang bergizi dan memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan hanya dengan menjualnya secara mentah. Kesimpulan: Kegiatan serupa masih sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga karena memiliki peluang yang luas dalam bahan baku yang melimpah, minat pasar yang sangat tinggi serta sumber daya yang diperlukan.
The Application of Iron (Fe) from Bay Leaves (Syzgium Polyanthum) in Food Flavoring Powder Formula Jumiono, Aji; Barqin, Gesa Aldin; Widowati, Sri; Zhafarinnadia, Moura
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR) Vol. 5 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ijar.v5i1.441

Abstract

Anemia caused by iron deficiency is still a nutritional problem in Indonesia. New methods are needed to help increase blood levels of iron by utilizing the habit of people consuming and processing food. Bay leaves (Syzgium polyanthum) offer a potential solution to Indonesia's iron-deficiency anemia issue by utilizing common food consumption habits This research method was a quantitative experiment by finding the best ratio of comparison of the encapsulation leaf extract formula in bay leaves powder and conducted a test of the receipt of the powder formula. The best formula ratio in making powder found in this research was a formula with 4 gr bay leaf extract and seasoning ingredients (10 gr seaweed, 10 gr fried onion, 7 gr white sesame, 5 gr oyster mushrooms, 5 gr sugar, 2 gr salt, 1 gr powder garlic, sesame oil 15 ml, and pepper 0.2 gr. The formula has an iron level (Fe) of 3.2 mg, equivalent to 24.2% RDA.